My Love "115"

4K 381 63
                                    



"Sino dia..Dia..Sekarat.."

"Apa maksudmu sekarat? Aku tidak mengerti arah pembicaraanmu. Katakan yang jelas!"

"Sino kecelakaan waktu pergi ke bandara. Dia meminta cuti untuk menenangkan diri ke kota lain, tapi.. tapi mobil yang dia pakai justru mengalami kecelakaan.."

Jelas Kojirou membuat Kenzo membatu.

"A-apa yang kau katakan? Dia baik-baik saja kan?!"

"Dia tidak punya banyak waktu, itu yang dokter katakan. Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya."

"A-apa? kau bercanda?! Itu tidak mungkin! Dia tidak mungkin meninggalkanku!"

Pekiknya histeris.

"Aku ingin menemuinya! Bawa aku ke sana!"

Pekik Kenzo memohon pada Kojirou. Kojirou pun segera membawa Kenzo ke rumah sakit. Terlihat Sino yang terbaring di ruangannya dengan alat medis terpasang di tubuhnya.

"Si-sino?"

Panggil Kenzo menangis.

Dia pun masuk ke dalam kamar Sino.

"Sino, kau bercanda kan? Kau tidak serius kan? Sino katakan sesuatu! Katakan kau sedang bercanda! Sino!!"

Jerit Kenzo menangis histeris.

"Sino katakan sesuatu!"

"........................."

Biasanya Sino selalu bercanda tentang hal ini. seperti sebelumnya dia pura-pura mati demi Kenzo memaafkannya.

"Aku tidak akan marah lagi padamu! Aku tidak pernah marah padamu! Aku mohon bangunlah! Maafkanku karena bersikap egois! Maafkanku!"

Tangisnya,

"Jangan tinggalkanku! Kumohon! Jangan tinggalkanku!"

Pekik Kenzo, tapi Sino sama sekali tidak merespon. Dia terbaring diam seperti sebuah manekin.

"Aku mohon Sino! Maafkanku! tolong bangunlah.."

Kenzo menangis di samping Sino. Apa yang dikatakan owner padanya terngiang di ingatannya. Dia menyesal, sangat menyesal sekarang jika tidak bisa lagi mendengar suara Sino.

"Aku mencintaimu sungguh! Aku sungguh-sungguh mencintaimu! Karena itu kau harus bangun! Jangan tinggalkanku! Jika kau pergi maka aku tidak akan memaafkanmu! Sino!!"

Jeritnya putus asa.

'Sino.."

Tangisnya.

"Sino.."

Panggilnyaterus agar dia segera bangun,



"Iya?"

Jawab Sino terbangun akhirnya, dia menatap Kenzo yang menangis dan mengusap kepala Kenzo.

"Sino?"

Panggil Kenzo menatapnya balik.

"Iya?"

"Kau membohongiku?!"

Marah Kenzo kesal dan memukul tangan Sino.

"Aw! Aw! Sakit!"

Jeritnya kesakitan, Kenzo jadi bingung. Dia beneran sakit atau pura-pura?

"Aku beneran sakit! Aku kecelakaan waktu ke bandara!"

"Kau serius? Kau tidak bohong?"

"Mana mungkin aku bohong padamu!"

"Kau memang selalu mengerjaiku!"

Balasnya dan Sino cengengesan.

"Tapi ini serius.. aku sakit.."

Rengeknya.

"Apa yang sakit?!"

Panik Kenzo.

"Seluruh tubuhku.. terutama di sini.."

Rengek Sino lagi minta di peluk Kenzo.

Kenzo pun menyentuh dada Sino.

"Apa di sini sakit?"

"Benar. Sangat sakit."

"Apa perlu kupanggilkan dokter?"

Tanya Kenzo dan ditatapi Sino.

"Tidak ada romantisnya ini orang."

Gumam Sino.

"Iya?"

"Tidak perlu panggil dokter."

"Kenapa? Katanya sakit?"

"Karena kau di sini bersamaku, rasa sakitku hilang."

Gombalnya dan ditatapi Kenzo.

"Tuhkan tidak ada romantisnya."

"Maaf saja aku bukan orang yang romantis di saat genting begini! Kau sakit atau tidak?!"

"Sakitlah! Kau lihat tanganku keseleo! Lalu kepalaku sakit karena kebentur!"

Rengeknya pada Kenzo.

"Kenapa juga bisa kecelakaan?!"

"Karena memikirkanmu setiap saat. Kau sama sekali tidak mempercayaiku, karena itu aku terus memikirkanmu sampai menabrak mobil orang."

"Kau benar-benar ceroboh!"

"Kalau kau bersamaku, aku tidak mungkin kecelakaan. Karena itu kembalilah padaku. Maafkan semua kesalahanku.."

"......................."

"Jangan tinggalkanku.. kau bilang kau mencintaiku.. apa kau tega meninggalkanku?"

Mohon Sino pada Kenzo.

"Aku sungguh-sungguh mencintaimu! Aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku bermaksud membuatmu menyadari perasaanmu padaku. Tapi kau benar-benar pergi dan itu membuatku semakin frustasi. Aku sama sekali tidak pernah tidur dengan mereka sejak kau bersamaku. Hanya Kenzo yang ingin kutiduri sekarang!"

Jelasnya membuat wajah Kenzo merona karena perkataan terakhirnya.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now