My Love (Mpreg)

My Love "71"

Besoknya Sayuki terbangun, dia melihat sekitarnya dan tidak tampak Kojirou. Dia tahu dia sekarang berada di kamar besar Kojirou, lalu kasur king size Kojirou dia tiduri dengan puasnya.

Dia melihat dirinya sendiri yang berpakaian seutuhnya tanpa kekurangan apapun, dia bernapas lega.

"Kau sudah bangun?"

"Hmm.."

"Aku beli bubur instan, kau mau makan? Kau tidak makan semalaman,"

Ucap Kojirou membawa bubur instan yang langsung seduh..

Sayuki tersenyum kecil padanya.

Dia menyuapi Sayuki,

"Apa enak?"

Tanyanya."

"Iya.."

"Apa tubuhmu baik-baik saja?"

"Iya. Aku baik-baik saja."

Jawabnya lagi, Kojirou menatapnya.

"Kalau ada yang sakit katakan padaku, sebisanya akan kuhilangkan rasa sakit itu!"

Memangnya dia itu siapa bisa hilangin sakit? Dia bukan dewa, tapi melainkan setan kok yah. Sukanya kasih penderitaan ke orang lain.

"Aku tidak apa-apa.."

"Kenapa kau bisa ditangkap mereka?"

"Ayahku..Ayahku menjualku pada mereka.."

Jawabnya sedih, Kojirou menatapnya dan mengusap wajahnya.

"Kau milikku, tidak ada yang boleh menyentuhmu!"

Deklarasi Kojirou. Sayuki merasa senang karena perkataan Kojirou.

Rasa takut dan sedihnya sedikit ringan karena Kojirou bersamanya.

Jika dia tidak menyelamatkannya waktu, dia tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Apakah dia akan menjadi mayat? Mengingatnya saja membuatnya ingin menangis.

Kojirou mengusap air mata Sayuki.

"Jangan menangis, kau akan aman jika bersamaku."

Ucapnya, Sayuki mengangguk dan senang.

Kojirou kembali menyuapi Sayuki sampai makanannya habis.

Dia bahkan meninggalkan semua pekerjaannya untuk menemani Sayuki di apartemennya.

Sayuki kembali bangun setelah tidur setengah hari, dia berjalan keluar karena mendengar keributan.

Dia melihat beberapa orang asing yang sedang mengecat apartemen Kojirou dan seorang ahli interior menata apartemen Kojirou agar lebih indah dan hidup..

Kojirou hanya mengawasi mereka menghidupkan apartemennya.

"Apa yang mereka lakukan?"

Tanya Sayuki di samping Kojirou.

"Aku merenovasi tempat ini."

"Kenapa?"

"Karena tempatnya sudah sedikit kumal."

Jawabnya baru sadar ruangannya begitu jelek karena dia duduk di sofa selama setengah hari untuk pertama kalinya. Biasanya dia tidak peduli dan sibuk, tapi karena ada Sayuki dia tidak mau tempat itu terlihat menakutkan apalagi saat mati lampu, itu benar-benar seperti berada di dunia lain.

Sayuki hanya melihat mereka menata ruangannya menjadi sedikit hidup dan berisi beberapa atribut lainnya,

"Bagus sekali.."