My Love "94"

4.4K 421 5
                                    



Mereka mendorong Sayuki ke lantai dengan keras bersama Kira. Tapi Sayuki memeluknya erat Kira agar si kecil tidak terluka.

"Siapa yang kalian bawa? Apa Kakeru punya anak yang besar?!"

Marah salah satu pemimpin mereka.

"Dia sangat menganggu boss! Karena itu kami membawanya serta!"

Jawabnya membuat bossnya marah dan memukulnya.

"Kalian kerja tidak becus! Bunuh saja yang besar! kita hanya perlu yang kecil!"

Perintahnya,

"Ba-baik!"

Balasnya menarik Sayuki pergi, tapi dia tidak mau meninggalkan Kira yang masih shock.

"Lepaskan! Jangan menyentuhku!"

Marah Sayuki menolak penculiknya. Dia memeluk erat Kira yang diam.

"Kira, aku akan melindungimu."

Gumamnya kecil pada Kira dalam pelukannya.

Kira memeluknya begitu erat.

"Bawa pergi cepat!!"

Pekiknya membuatnya kaget, dia pun berhasil memisahkan Kira dan Sayuki.

Dalam sedetik Kira pun menangis keras.

"Hentikan tangisannya!"

"Bagaimana caranya?!"

"Bungkam saja mulutnya! Atau tidak pukul sampai pingsan!"

Marahnya dan mereka akan segera memukul Kira tentu Sayuki tidak mengizinkan dan meloloskan diri melindungi Kira.

Sayuki mendapat dua pukulan telak tepat di kepalanya membuatnya tersungkur bersama Kira.

"Sialan! Dia benar-benar pengganggu!"

Kesal bossnya, Sayuki memeluk erat Kira yang berhenti menangis karena Sayuki bersamanya.

"Bunuh saja dia di sini!"

Kesalnya habis kesabaran, salah satu dari mereka pun mengeluarkan pistol dan akan menembak Sayuki.

"Tunggu dulu boss!"

"Ada apa?"

"Sepertinya orang itu aku kenal."

"Kenal katamu? Kau mengenal pria ini?!"

Tanyanya dan bawahannya melihat Sayuki lebih dekat, Sayuki menatapnya benci.

"Oh boss!"

Pekiknya senang,

"Ada apa?!"

"Dia istri kojirou!"

"Kojirou! Si rentenir itu?!"

"Benar! Bukankah kau ingin membalas dendam padanya?!"

"Benar! Kojirou! Kojirou! Aku sangat membencinya! Karenanya, usaha kita gagal total! Aku benar-benar ingin menghabisinya!"

"Kita bisa memanfaatkan dia untuk membuat Kojirou datang, lalu membunuhnya!"

"Ide bagus!"

"Tidak akan kubiarkan kalian membunuhnya!"

Pekik Sayuki marah.

"Bungkam mulutnya!"

Pesannya dan mereka segera memukul Sayuki hingga pingsan. kira pun menangis di sampingnya sebelum dipukul mereka sampai tidak sadar.

"Ini seperti istilah, sekali dayung dua pulau terlampaui!"

Pekiknya senang,

"kita akan menghabisi Kakeru! serta Kojirou sekaligus! Ini sangat menyenangkan!"

"Siapa dulu yang harus kita bunuh?!"

Tanya bossnya pada anak buahnya.

Mereka tertawa senang karena kali ini mereka akan menjadi mafia nomor 1 yang ditakuti jika bisa menghabisi 2 kubu Kakeru dan Kojirou.

Sayuki dan Kira di kurung dalam kamar yang kotor dan gelap, Sayuki begitu panik melihat Kira yang demam tinggi. Dia mencari kain untuk menghangatkan tubuh si kecil.

Dia tidak tahu sudah berapa lama di sini ataupun waktu sekarang karena gelap ruangan ini.

"Kira bertahanlah! Mereka akan menyelamatkan kita!"

Gumam Sayuki memeluk si kecil. Dia sendiri juga kedinginan dan lapar. Kira pasti juga merasakan hal yang sama.

Dia menangis melihat keadaan Kira sekarang, apa yang bisa dia lakukan?

Dia pun mengedor pintu dari dalam.

"Tolong beri obat demam dan makanan untuk Kira! Kumohon! Tolong! Kumohon!"

Pinta Sayuki memohon.

"Kumohon! Jangan menyiksa anak sekecil itu! Aku akan lakukan apapun! Kumohon!"

Pinta Sayuki putus asa.

"Yuki chan..."

Panggil si kecil dalam balutan kain.

Sayuki pun menghampirinya dan memeluknya.

"Haus..Yuki..Haus..."

Ucapnya dalam keadaan tidak sadar.

"Maaf Kira.."

Isak Sayuki dalam pelukannya.

Tiba-tiba pintu terbuka dan salah satu dari mereka melemparkan sekantong makanan dan minuman serta obat. Tanpa kata-kata orang itu pergi.

"Terima kasih! Terima kasih!"

Pekik Sayuki padanya.

Dia pun segera mengambil kantong itu dan mengeluarkan botol minumannya.

Dia memberikan sedikit untuk Kira lalu menyuapinya beberapa potong kecil roti tawar.

Setidaknya dia memberikan sedikit makanan sebelum diberi obat.

Kira pun sedikit tenang dan perlahan demamnya turun dalam beberapa saat.

Sayuki bernapas lega,

Lalu orang-orang itu kembali berdatangan membawa Sayuki.

"Kira!! Kira!!"

Pekiknya karena Kira ditinggalkan begitu saja,

Dia mendorong Sayuki hingga terjerembab di depan kaki bossnya.

"Kau yang duluan, anak kecil itu mudah saja dibunuh."

Ucapnya sambil tersenyum.

"Aku sudah menelepon Kojirou, dia akan datang tidak lama lagi.

"Apa yang ingin kalian lakukan?! Bunuh saja aku! Jangan mengganggu Kira dan Kojirou!"

"Membunuhmu tidak berpengaruh apapun. Kau itu hanya umpan untuk memancing mangsaku. Ingat itu, kau tidak berguna sama sekali!"

Ucapnya pada Sayuki.

Hal ini benar-benar terjadi, apa yang pernah dikatakan Kenzo benar-benar menjadi kenyataan. Suatu saat dia akan membunuh Kojirou, Sayuki terisak.

"Apa yang bisa kulakukan?"

Gumamnya menangis.

"Aku tidak mau Kojirou terluka karenaku.."

Dia teringat dengan bayinya yang masih kecil. Jika dia kehilangan Kojirou, apa yang bisa dia katakan pada anaknya nanti? Apa?

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang