My Love "65"

5.5K 488 23
                                    



Sayuki terbangun setelahnya, dia sangat kaget dengan Kojirou yang sedang menggunakan telepon seluler dan berdiri menghadap jendela.

Dia berbalik dan melihat Sayuki sudah sadar. Dia langsung menutup teleponya.

Dia menghampiri Sayuki.

"Apa ada yang sakit?"

Tanyanya dan Sayuki mengangguk tanda "Ya" karena kepalanya yang nyut-nyutan sakit.

"Kembalilah tidur, aku akan menjagamu."

"Tapi.."

"Tidak perlu khawatir, hanya menutup matamu dan tidur."

Pesan Kojirou, dia membalas apa yang sudah dilakukan Sayuki padanya.

Sayuki menatapnya, Kojirou mengusap pipinya.

"Kau sudah terlihat lebih baik.."

Ucapnya,wajah Sayuki langsung merona.

"Apa kau demam?"

"Ti-tidak.. Aku akan tidur.."

Ucapnya segera menutup wajahnya dengan selimut karena malu.

Kojirou menatapnya bingung,

"Sayuki! Aku datang menjenguk!"

Pekik Sino membawa bingkisan buah,

"Ini dari teman-teman kantor,"

Sambungnya. Sayuki tersenyum padanya dan menutup buku majalahnya yang dia baca karena bosan di rumah sakit.

"Terima kasih, kalian tidak perlu repot-repot membelinya."

Balas Sayuki, Sino merasa senang. Dia pun tidak melihat Kojirou.

"Dimana boss?"

"Kenapa kau kemari?!"

Tanya Kojirou yang baru datang. Sino berbalik melihat Kojirou membawa coffe panas dan kue untuk sarapan.

"Boss! Kenapa kau tidak bilang belum makan!? Aku akan membelinya!"

"Tidak perlu. Kenapa kau kemari?"

"Aku cuma memberikan bingkisan dari teman-teman."

"Sudah berikan?"

"Sudah."

"Kalau begitu pergi sana."

"Boss!"

Pekiknya membuat Kojirou terkejut. Dia menatapnya tajam.

"Ma-maaf.. Aku tidak sengaja."

Balasnya sambil cengengesan. Sayuki tertawa kecil melihat keduanya.

"Kau akan kupecat nanti!"

"Boss! Ampun! Aku tidak sengaja!"

Jeritnya memohon ampun.

"Hahahaha..."

Sayuki tertawa lepas membuat keduanya menatapnya. Keduanya benar-benar seperti kakak adik yang sedang bertengkar di mata Sayuki dan itu membuatnya merasa lucu.

Ini baru pertama kalinya dia tertawa lepas seperti itu. saat dia menyadari tatapan keduanya, wajahnya merona karena malu.

"Ma-maaf.."

Ucapnya merona.

"Tidak apa-apa! Aku senang kau tertawa lepas seperti itu! tertawalah seperti itu setiap hari."

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now