My Love "39"

6.4K 519 72
                                    



Dikala senggangnya, Naitou pasti akan membaca buku yang dibelikan Orion padanya.

Dia selalu membelikan banyak buku, dari dongeng sampai cerita rakyat atau pun novel dan buku pengetahuan lain.

Dia tahu Naitou tidak kemanapun jika bukan untuk mengawal tuannya. Jadi dengan dia memberikan buku itu, dia akan merasa senang dan bisa membacanya saat senggang,

"Naitou!"

Panggil paman tua itu masuk ke dalam kamar Naitou tanpa permisi.

"Iya paman?"

"Tuan ada pertemuan, kau akan mengawalnya."

"Baik."

Balas Naitou dan segera membereskan bukunya.

"Ini adalah pertemuan penting! Jangan sampai gagal! Misimu adalah mengawalnya sampai tujuan! Apapun yang terjadi kau harus melindunginya dengan nyawamu!"

"Baik paman! Akan kulakukan dengan sebaiknya!"

"Baiklah, aku percayakan tuan padamu! Jangan membuatku malu! Aku sudah mengajarimu sejak kecil!"

"Aku tidak akan mengecewakan paman!"

Pamannya pun berjalan pergi. Naitou segera bersiap-siap.

Dia menunggu tuannya di samping mobilnya, Kakeru terkejut karena yang menjadi pengawalnya Naitou dengan beberapa pengawal lain juga.

Dia tidak ingin melihat Naitou saat ini, dia akan emosi mengingat hari itu.

Mereka memberi hormat pada Kakeru dan membukakan pintu mobilnya. Naitou berdiri di belakang mobil dan melihat tuannya jalan duluan, dia pun mengawal dari belakang.

Ketiga mobil tersebut pun segera jalan dengan Kakeru berada di tengah mobil.

Mereka terlalu berlebihan dengan membawa banyak pengawal, padahal dirinya tidaklah lemah, dia hanya tidak mau mengotori tangannya saja.

Saat mereka tiba ditempat parkiran, mereka pun bergerombol mengawal Kakeru ke Lift untuk sampai ke lantai atas tempat pertemuannya.

Mereka terlihat waspada, mata Naitou dengan jeli melihat sekitarnya.

Dan dugaannya memang benar, dia melihat seseorang dibalik mobil dengan kaca spion yang terlihat, Naitou berhenti dan memberi aba-aba pada pengawal lainnya, mereka pun mengerti.

Kakeru hanya diam dan berjalan seperti tidak ada apa-apa, padahal dirinya tahu beberapa orang tak diundang mengintainya.

Lalu mata Naitou melihat sebuah kilauan dari lantai atas,

"Semua menunduk!"

Pekik Naitou dan segera melindungi Kakeru menjadi tameng dan memeluk Kakeru.

"Tuan! Segera pergi dari sini!"

Pekik Naitou bangkit dari tubuh Kakeru, Kakeru masih kaget dengan pelukan Naitou barusan. Tapi dia tidak punya waktu untuk merasakannya lagi karena Naitou sudah pergi.

"Kalian segera membawa tuan pergi! Aku akan mengurus mereka!"

Pesannya dan segera berlari untuk membantai sang penembak jitu.

"Naitou!!"

Pekik Kakeru melihatnya berlari pergi, para pengawal pun membawa Kakeru ke dalam lift dengan paksaan.

Naitou melompat ke atas mobil dan menembak dari jarak sedemikian jauh kepada penembak jitu tersebut dan dia dapatkan. Penembak itu pun jatuh dari lantai atas dan tewas.

Segerombolan orang pun muncul.

Beberapa pengawal yang tinggal pun membantu Naitou.

"Habisi mereka!"

Teriak mereka dan menyerang.

Naitou masih berdiri di atas mobil dan melihat beberapa orang membawa pistol.

Dia pun menembak mereka satu persatu dari atas sana, dia bisa melihat mereka dari atas.

Usai menembak dia pun turun ke lantai dan membantai mereka yang memakai pisau atau alat pukul lainnya dengan tangan kosongnya.

Mereka sama sekali tidak pantang mundur, hanya berjumlah 4 orang kelompok Naitou mendapat kemenangan melawan berpuluh-puluh orang.

"Haa..Haa..Haa..."

Desah Naitou kelelahan,

"Kau baik-baik saja Naitou?!"

"Iya, kita harus segera menemui tuan."

"Kau pergilah, kami akan mengintrogasi mereka."

"Baiklah!"

Balasnya segera berlari pergi.

Naitou melihat pengawal lain yang menjaga pintu pertemuan, dia merasa lega karena pertemuannya sedang berlangsung tanpa gagal.

Dia bernapas lega dan ikut menjaga pintunya.

"Apa kalian berhasil?"

Tanya salah seorang pengawal,

"Iya, mereka sedang diintrogasi."

"Kau baik-baik saja? wajahmu pucat sekali!"

"Aku baik-baik saja, ini karena aku berlari."

"Istirahatlah kalau begitu, kami bisa menjaga tuan."

"Aku baik-baik saja, aku akan menjaganya."

"Baiklah, jangan paksakan dirimu."

Pesannya dan Naitou mengangguk mengerti.

Dia pun berdiam diri menunggu pertemuan sampai selesai.

Dia sama sekali tidak bergeming. Dia mengepal tangannya erat.

Setelah itu pintu pun terbuka, pertama yang keluar adalah orang asing dan beberapa pengawal. Lalu baru Kakeru bersama beberapa pengawal mengawalnya.

Kakeru terhenti melihat Naitou, tapi Naitou hanya diam tidak memandang tuannya.

Kakeru sedikit kesal. Tiba-tiba saja dia melayangkan lengannya dan mencekik leher Naitou dengan menahannya di dinding.

"Ukh!"

Jerit Naitou kaget melihat tuannya, keduanya saling menatap.

"Kau pikir kau itu siapa?! Sekali lagi kau melakukan hal itu! aku akan memecatmu!"

Ancamnya pada Naitou.

"Haa...Haa..Haa..."

Desah Naitou dengan dengan wajah pucat karena sulit bernapas.

Kakeru pun melepaskannya dan berjalan pergi, Naitou pun merosot turun ke bawah setelah tuannya berjalan pergi dan tidak sadarkan diri lagi.

"Naitou!!"

Pekik salah satu pengawal membuat Kakeru berpaling.

"Naitou?"

Panggilnya kaget melihat pengawal itu mencoba menyadarkan Naitou.

Kakeru langsung berlari ke arahnya dan mendorong pengawalnya menjauh.

"Hey Naitou! Naitou!!"

Panggil Kakeru sambil menepuk pipinya, tapi Naitou sama sekali tidak sadar.

Lalu dia melihat darah yang sudah membanjiri lantai dan dinding yang disandari Naitou.

Dia memeluknya dan menyentuh punggung Naitou yang basah oleh darah.

Kakeru ingat sekarang, dia melindunginya dari tembakan tersebut. Tapi Naitou tidak mengatakan apapun ataupun menunjukkan rasa sakitnya.

"Kenapa kau begitu bodoh!!"

Pekiknya marah dan menggendong Naitou.

"Siapkan mobil sekarang!!"

Pekiknya. Mereka pun segera pulang ke rumah.

Dokter sudahmenunggu mereka di rumah dan menangani Naitou atas perintah Kakeru.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now