My Love "42"

6.5K 526 30
                                    



Dia menggenggam erat tangannya.

"Naitou!"

Panggil seseorang dari luar membuat Kakeru sedikit kaget.

"Naitou! Terima kasih sudah menyelamatkanku! Aku berhutang budi padamu!"

Pekik pelayan itu senang dia tidak sadar bahwa Naitou sedang menangis.

"Naitou ada apa?"

Tanyanya dan melihat Naitou menangis.

"Ada apa? Apa kau sakit?"

Tanyanya panik, Kakeru pun membuka pintu kamarnya dan matanya berpapasan dengan Naitou yang menangis.

"Maaf..."

Ucapnya lalu berlari pergi.

"Naitou!"

Pekik Kakeru mencoba mengejarnya, tapi dia sudah pergi dari rumah,

"Sial! Kemana dia pergi?!"

Pekiknya kesal.

"Dia pasti mendengarnya!"

Naitou berlari sambil menangis hingga dia lelah sendiri.

"Aku tahu dia membenciku.. Aku tahu.."

Isaknya.

"Dan aku sangatlah tidak berguna baginya.."

Sambungnya. Dia berjalan tanpa arah kemanapun kakinya membawanya, dia tidak peduli lagi.

"Aku tidak berguna baginya.. Aku sama sekali hanya beban baginya.."

Gumamnya.

Kebetulan Orion yang baru pulang dari cafenya pun melihat Naitou yang berjalan di tepi jalan.

Dia diam-diam mengikutinya.

"Naitou kenapa di luar? Tidak biasanya dia diluar tanpa kakak."

Pikirnya bingung. Dia pun mengikutinya dengan mobilnya.

Tiba-tiba saja Naitou jatuh pingsan membuat Orion segera menepi dan keluar menjemputnya.

"Naitou!! Naitou!!"

Pekiknya panik melihat Naitou yang tidak sadar. Dia menepuk pipinya tapi sama sekali tidak sadar, dia pun membawanya ke rumah sakit terdekat.

Naitou membuka matanya setelah dokter menyadarkannya.

"Naitou! Kenapa? Apa kau sakit?!"

Pekik Orion panik. Tapi Naitou hanya diam,

"Kau menangis?"

Tanya Orion melihat matanya yang merah.

"Apa yang terjadi?! Apa kakak memarahimu lagi?! Apa dia mengataimu?!"

Tanyanya kesal.

"Ini semua salahku, aku tidak berguna baginya. Dan dia ingin menghentikanku dari pekerjaanku, karena aku tidak berguna baginya tidak bisa melindunginya.. Aku gagal menjadi pengawalnya.."

Jawabnya dengan mata nanar. Orion benar-benar kesal mendengarnya.

"Ikutlah denganku ke Eropa! Dan jangan kembali lagi ke sini!"

"Maaf Orion sama.."

Jawabnya lagi, dia menolak tawaran bagus dari Orion.

"Kenapa kau begitu peduli padanya?! Dia sama sekali tidak peduli padamu!"

Pekiknya kesal. Naitou tidak bisa bersuara.

Saat itu dokter yang pergi datang lagi dan memberikan kabar tak terduga.

"Dokter bagaimana keadaan Naitou? Apa dia boleh pulang?"

"Tentu saja, dia sama sekali tidak ada yang salah. Hanya saja.."

"Hanya saja apa?"

Tanya Orion penasaran,

"Selamat anda sedang mengandung!"

Pekiknya senang, tapi keduanya sama sekali bersuara dan memproses apa yang dibicarakan sang dokter.

"Apa katamu dok?"

"Kubilang Naitou sedang mengandung!"

Ulangnya lagi membuat Orion berteriak.

"APA?!! Apa kau sedang bercanda?! Bagaimana bisa dia hamil?!"

"Sindrom pria hamil itu sudah marak terjadi. Aku bertemu dengan mereka beberapa kali, dan mereka melahirkan anaknya dengan selamat! Kau juga pasti akan bisa melahirkan anak tersebut!"

Jelasnya begitu senang.

"Aku mengandung?"

Tanyanya bingung sambil memegangi perutnya.

"Katakan! Katakan siapa yang melakukannya?!"

Marah Orion mengguncang tubuh Naitou.

"Katakan siapa?!"

Pekiknya dan Naitou tidak menjawabnya.

"Jangan bilang kakak yang melakukannya?!"

"............"

"Apa benar?! Apa dia yang melakukannya?! Tapi kenapa?! Bukankah dia membencimu?!!"

Pekiknya marah, Naitou hanya diam seribu bahasa.

"Itu bukan salah tuan, aku yang melakukannya. Tolong jangan menyalahkan tuan,"

Jawabnya setelah lama diam.

"Apa yang jangan disalahkan?! Sekarang kau hamil! Dan dia justru tidak mau tahu! Katakan padaku apa yang harus kulakukan?! Naitou katakan!"

Pekik Orion emosi. Dia benar-benar tidak pernah berpikir hal ini akan terjadi.

"Orion sama, anda tidak perlu melakukan apapun. Aku tahu tuan membenciku, karena itu aku akan mengurus urusanku sendiri. Terima kasih sudah mempedulikanku."

Balasnya, dia pun berjalan turun dari kasur.

"Tolong jangan katakan apapun pada tuan, aku akan membesarkannya sendiri."

Jawabnya berjalan pergi. Orion masih diam, dia benar-benar tidak memperkirakan hal ini terjadi.

"Sial!! Bagaimana aku tidak bisa peduli!"

Marahnya dan segera berlari pergi.

Dia langsung melajukan mobilnya karena tidak melihat Naitou lagi.

Naitou pulang ke rumah dan langsung masuk ke dalam kamarnya.

Dia mengeluarkan kopernya dan mengemasi barang-barangnya.

Karena tuannya sudah tidak mau dia bekerja dengannya, otomatis dia harus minggat dari rumah tersebut.

Jika dia tetap di sana maka tuannya akan tahu dia sedang mengandung dan besar kemungkinan dia akan meminta Naitou menggugurkannya karena Naitou tahu tuannya sangat membencinya. Itu yang dipikir Naitou.

Tanpa berpamitan dia berjalan pergi, dia tidak lagi memandang rumah yang selama ini dia tinggali sejak kebarakan rumahnya 10 tahun yang lalu.

"Selamat tinggal semuanya.."

Ucapnya sedih.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now