My Love "26"

6.2K 500 17
                                    



"Tapi dia bukan anakmu! Dia bukan darah dagingmu! Kenapa kau peduli! Aku tidak mau dia lahir! Aku akan membunuhnya!"

Pekik Hiromu.

"Jangan bicara omong kosong! Kau tahu bicaramu sekarang tidak masuk akal!? Jangan pernah sekali-kalinya melukai dirimu ataupun bayinya! Aku akan bertanggung jawab! Jadi cukup serahkan semuanya padaku! Kumohon! Jangan membuatku khawatir!"

"Alasan apa kau harus bertanggung jawab?! Kita hanya mengenal sebatas tetangga dan tidak lebih! Kenapa kau perlu bertanggung jawab?!"

"Karena aku mencintaimu! Aku mencintaimu! Aku tidak mau kehilanganmu!"

Pekiknya membuat Hiromu terdiam.

"Cinta tidak perlu alasan, aku akan bertanggung jawab dan membesarkan anakmu. Aku janji.."

Hiromu masih menatapnya dengan air mata yang berlinang. Kanato sudah akan mengusap wajahnya dan dia urungkan..

"Jangan menangis, tersenyum bahagialah. Lupakan semua masa lalumu dan hidup bahagia denganku."

"Apa aku bisa hidup bahagia setelah kejadian ini?! Anak ini akan terus membuatku mengingatnya! Aku tidak mau!"

"Jangan keras kepala!"

"Aku tidak mau!!"

"Hiromu!!"

Pekiknya membuat Hiromu terdiam.

"Kenapa kau keras kepala sekali?!"

"Aku tidak mau.. dia akan mengingatkanku pada mereka... Aku tidak mau..."

Tangis Hiromu.

Kanato yang kesal pun segera menariknya masuk ke dalam kamar.

Dia melepas semua bajunya dan membalikkan tubuh Hiromu membuatnya takut.

Kanato bisa merasakan getaran tubuh Hiromu tapi dia harus melakukannya.

Dia mempersiapkan anusnya sejenak sebelum menekannya masuk dengan hati-hati agar luka lama tidak kembali sakit.

"Hiyah!!!! Ahhh!!! Ahh!!"

Jerit Hiromu histeris,

"Tidak!! hentikan!! Ahh!! Hentikan!! Kumohon! Jangan! Hentikan!!"

Jeritnya ketakutan, dia benar-benar histeris. Kanato menahan kedua tangan Hiromu yang mulai mencakar lengannya.

"Hiromu! Ini aku Kanato! Tenanglah! Aku bukan orang-orang brengsek itu!!"

Pekiknya tetap tidak merubah ketakutan Hiromu.

Kanato segera mengeluarkan cairannya dan menariknya keluar sebelum Hiromu kembali histeris.

Dia memeluk Hiromu.

"Hiromu dengarkanku, sekarang kau adalah milikku! Termasuk janin yang ada di dalammu. Semuanya milikku! Janinmu adalah darah dagingku! Kau harus ingat itu! jangan pernah melupakannya karena aku sudah menanamkan benihku pada rahimmu!"

Bisiknya ditelinga Hiromu membuatnya terdiam.

"Hanya mengingat anak itu adalah anakku denganmu. Jangan pikirkan yang lain."

Pesannya dan membuat Hiromu berhenti bergetar hebat. Dia sedikit tenang.

Kanato melepas pelukannya dan mengusap wajah pucat Hiromu.

"Menikahlah denganku, dan lahirkan semua anak-anakku."

Ucapnya mengecup bibir Hiromu.

Hiromu terdiam mendengar lamaran Kanato yang sangat mendadak.

"Aku akan membahagiakanmu seumur hidupku."

Sambungnya mengecup Hiromu lagi. Dia pun menangis karena perkataan Kanato.

"Jangan menangis, aku hanya mau melihat wajah bahagiamu,"

Ucapnya sambil mengusap wajah Hiromu.

"Tidurlah, kau harus banyak istirahat,"

Pesannya mengusap kepala Hiromu dan memeluknya erat.

Dia masih menangis hingga dia terlelap begitu juga dengan Kanato yang ikut terlelap.

Paginya saat Kanato bangun, Hiromu sudah menghilang.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now