My Love "140"

4.2K 393 39
                                    



"Sayang, ayo bangun.."

Panggilnya pada si kecil yang masih tidur. Setelah dibawa pulang dari rumah sakit, Nozomu selalu tidur nyenyak dalam kamarnya. Karena Cuma satu kamar, mereka pun tidur bersama.

Lalu di sebelahnya Kenzo juga masih terlelap,

"Anak sama ibu sama saja."

Gumamnya kembali berbaring. Capek dia mau membangunkan mereka.

Saking kesalnya dia sampai tidur kembali, saat dia membuka matanya Kenzo sudah tidak ada di sana.

Si kecil masih tidur, tapi dia tercium sangat wangi.

"Sepertinya dia sudah mandi?"

Pikir Sino berjalan keluar, dia mencari Kenzo tapi tidak dia temukan. Dia pun masuk ke dalam Wc dan Kenzo baru keluar dari sana.

"Sino, bisakah kau menggantinya? Aku tidak sengaja melepaskannya."

Pintanya memegangi perban anti airnya yang terlepas, terlihat bekas jahitan pada perut Kenzo.

"Kenapa kau mandi tidak bilang?!"

"Kau masih tidur, jadi tidak kubangunkan."

Jawabnya. Sino segera mengikat lukanya dengan perban. Dia mengikatnya dengan pelan dan hati-hati.

"Apa sakit?"

"Tidak, aku minum obat nyerinya."

"Begitu,"

"Kau mau makan apa?"

"Apa saja boleh asal kau yang memasaknya."

"Hm..Kau tidak kerja?"

"Aku ijin boss, besok baru pergi."

"Kojirou pasti kewalahan tanpa kita."

"Aku akan kembali kerja setelah ini."

"Siapa yang akan urus si kecil? Kau tetap saja di rumah. Aku bisa menanganinya."

"Kau yakin?"

"Iya, tetap di rumah bersama si kecil. Dia membutuhkan kasih sayang yang banyak darimu."

"Aku mengerti, aku akan merawatnya."

"Baguslah!"

Balasnya senang dan memeluknya dari belakang setelah selesai mengikat perbannya. Kenzo hanya terdiam dan membiarkan Sino memeluknya.

"Hey.. Masalah pernikahan kita.."

"Iya? Kenapa?"

"Bukan apa-apa, lepaskan tanganmu dan cepat mandi."

"Siap boss!"

Sino segera mandi, Kenzo pun kembali ke dalam kamar dan Nozomu merengek.

"Nozomu?"

Panggilnya menghampiri si kecil.

Saat dia menyentuh si kecil badannya begitu panas.

"Nozomu? Sayang,"

Panggilnya tapi si kecil hanya merengek, dia pun segera menggendongnya dan memanggil Sino.

"Sino!! Sino!! Nozomu demam!"

Pekiknya langsung Sino keluar dari dalam kamar mandi tanpa busana.

"Ke rumah sakit sekarang!"

Paniknya.

"Pakai bajumu dulu!!"

Marah Kenzo melihatnya sudah mengambil kunci mobil,

"Oh iya! tunggu!"

Pekiknya lagi asal mengambil pakaian dan celana, yang penting masuk-masuk dan buru-buru ke rumah sakit.

Keduanya menghela napas lega setelah dokter menangani si kecil. Dia berhenti merengek dan tidur dalam pelukan Kenzo. Kenzo juga tidak mau melepaskan Nozomu karena takut anaknya menangis lagi.

Sino mengusap kepala Nozomu sambil menunggu gilirannya menebus obat si kecil.

"Apa kau lelah? Mau ku gendong?"

"Aku bisa menggendongnya sendiri, aku tidak mau dia menangis lagi."

"Baiklah."

Jawabnya pasrah, dia melihat anaknya dan berpikir enaknya jadi anakku selalu di peluk seperti itu. kapan aku juga?

Mereka kembali ke apartemen dan hujan lebat di tengah perjalanan pulang.

"Kalian tunggu di sini!"

Pesan Sino berlari keluar mengambil payung untuk mereka. dia tidak peduli dirinya basah yang penting keduanya tidak basah,

Dia memayungi keduanya dan tidak peduli pada dirinya yang basah.

"Masuklah lebih dulu, temani si kecil."

Pesannya kembali berlari pergi masuk ke dalam mobil.

Kenzo sempat melihatnya pegang hp karena panggilan masuk. Tapi dia tidak tahu apa yang mereka bicarakan.

Sekarang Sino malah pergi tanpa memberitahu kemana dia akan pergi.

Dia menidurkan Nozomu dan menunggu Sino pulang.

Hanya 10 menit dia sudah balik lagi.

"Kau kemana?"

Tanya Kenzo langsung.

"Aku hanya pergi mengambil barang,"

Jawabnya, dia pun bersin-bersin karena dingin.

"Aku sudah siapkan air hangat untukmu mandi."

"Terima kasih."

Jawabnya masuk ke dalam kamar mandi.

Kenzo menatapnya curiga, apa yang yang diambil Sino hujan-hujan begini?

Tapi dia tidak membawa apapun masuk. Itu yang membuatnya curiga. Apa dia berbohong padanya?

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now