My Love "47"

6.3K 489 16
                                    



"Naitou!! Naitou!!"

Jerit Orion senang saat Naitou datang ke cafenya diantar Kakeru.

Dia melambaikan tangannya pada Kakeru dan segera Kakeru pergi ke pertemuan.

"Kau akan lama di sini! Apa yang mau kau makan?"

Tanya Orion segera. Dia mendudukkan Naitou ke tempat VIPnya.

Tidak ada yang akan mengganggu Naitou.

"Aku sudah makan Orion sama. Jadi aku tidak butuh apa-apa."

"Minum bagaimana? Kau mau minum apa?"

"Aku teh hangat saja."

Jawabnya,

"Hey apa kau Cuma minum teh hangat?! Mau coba sesuatu yang segar?"

Tanya Orion dan dia menatapnya. Orion tersenyum padanya dan pergi.

Tidak lama setelahnya dia kembali dengan pudding es cream ditaburi potongan strawberry berwarna pink.

"Tadah! Pudding Strawberry dengan es cream! Kau suka?!"

"Aku belum pernah makan ini."

"Cobalah,"

Ucapnya menyuapi Naitou. Dan..

"Hmm enak.. rasanya manis dan menyejukkan tenggorokan."

"Benarkan? Jadi ini makanlah. Gratis untukmu!"

"Terima kasih Orion sama."

"Jangan berterima kasih, aku senang kau datang ke sini!"

"Iya, tuan katanya mau belanja."

"Sangat aneh dia berbelanja. Dia tidak pernah melakukannya."

Pikir Orion berjalan pergi. Naitou tidak menjawabnya dan sudah menyantap es creamnya karena enak.

Dia membaca buku sambil menunggu kedatangan Kakeru. Orion yang membeli buku itu agar Naitou tidak bosan.

Dia tahu apa yang disukai ibu hamil. Dia menyiapkan beberapa asaman, dan Naitou sama sekali tidak menolaknya karena baginya sangat enak dan tidak boleh mubazir makanan.

Mejanya sudah penuh dengan makanan, Naitou memakannya sedikit demi sedikit sambil baca.

Saat-saat tenangnya, tiba-tiba terjadi keributan di cafe Orion.

Kedua pasangan itu tampak sedikit beragumen membuat cafe Orion jadi sedikit kacau.

Naitou pun melihat mereka.

Orion mencoba menghentikan sang pria untuk memukul wanitanya tapi justru Orion yang dia pukul.

Naitou pun tidak bisa diam saja melihat adik iparnya dipukul seperti itu.

"Hentikan."

Perintahnya memegang tangan yang akan meninju Orion lagi.

Naitou pun menendang lekuk lututnya membuatnya berlutut dengan menahan satu tangannya ke belakang.

"Naitou!"

"Orion sama, apa anda baik-baik saja?"

"Kenapa kau ke sini!"

"Orion sama sedang dalam masalah, aku tidak bisa diam saja melihat anda dipukul orang seperti ini."

"Tapi.. kau.."

"Minta maaf pada Orion sama!"

"Tidak mau!"

"Atau kau lebih memilih tanganmu patah?"

Tanya Naitou tidak bercanda. Pria itu ketakutan karena kuatnya cengkraman Naitou.

"Dan kau harus mengganti rugi atas semua kekacauan yang kau buat!"

"Aku mengerti! Aku mengerti! Lepaskan dulu tanganku!"

Pekiknya, Naitou masih tidak mau melepaskannya.

"Kalau kau tidak melepaskanku bagaimana kubisa mengambil uang?!"

Pekiknya lagi. Mau tidak mau dia pun melonggarkan cengkramannya. Tapi pria ini justru berontak dan mendorong Naitou dengan kuat hingga dia mundur beberapa langkah dan menabrak meja di belakangnya.

"Naitou!!"

Pekik Orion kaget, tangannya yang menopang tubuhnya pun harus merasakan sakit karena beling gelas di meja.

Naitou tidak bergeming dan menatap pria di depannya ini yang kini bebas dan tertawa senang. Dia pikir dia hebat karena sudah bisa lepaskan diri dari Naitou. Semua terlihat ketakutan sampai tak bisa bersuara. Orion tidak bisa menolong Naitou karena kakinya keseleo dan tidak bisa bangun.

"Kau berani memerintahku hah?!"

Pekiknya sok hebat akan memukul Naitou dan berhasil ditahan Naitou dengan tangan berdarahnya.

"Kau hanya menggali lubang kuburmu sendiri!"

Pesannya sebelum meninju wajah pria ini dan membuat dua giginya melayang.

Satu tangan yang menahan pukulan pun dia retakkan dengan kuat membuat pria ini menjerit.

"Kau pikir aku tidak akan membunuhmu?!"

Tanyanya menatap pria di depannya. Kini dia benar-benar takut dengan Naitou. Matanya sama sekali tidak menunjukkan keraguan.

"Hentikan Naitou!"

Perintah Kakeru membuatnya berpaling.

"Tuan?"

"Cukup, serahkan dia padaku."

"Baik."

Balas Naitou melepaskan pria ini. kakeru pun melewati pria ini dan menghampiri Naitou.

"Tanganmu terluka Naitou?"

"Ini bukan apa-apa tuan. Aku baik-baik saja. Tapi Orion sama.."

"Aku baik-baik saja kecuali kakiku yang keseleo."

Jawab Orion. Naitou merasa lega, Kakeru dengan isyarat matanya membuat pengawalnya segera bergerak dan membawa pria itu pergi.

"Semuanya tolong kembali. Aku akan menutup cafeku untuk sementara untuk membereskan kekacauan ini!"

Pesan Orion bukan mengusir pelanggannya, mereka mengerti dan segera pergi.

Para pelayan segera membereskan cafenya.

"Dimana ruanganmu Orion?"

"Di dalam. Ikutlah denganku."

Ucapnya berjalan pergi sambil ditopang pelayannya.

Kakeru sendiri berjalan di samping Naitou.

Dia mengobati Naitou dan Orion diobati pelayannya.

"Kau tidak apa Naitou?"

"Aku baik-baik saja Orion sama, bagaimana dengan anda?"

"Yah mungkin tidak bisa jalan sehari, dua hari."

"Lalu bagaimana dengan cafemu?"

"Aku bisa meminta pelayanku melakukannya, tenang saja."

"Baiklah, maaf aku tidak bisa membantumu tadi."

"Kau sudah banyak membantu Naitou. Katanya kalian mau pergi? pergilah, bersenang-senang."

Pesan Orion.

"Tapi.."

"Ayo pergi Naitou, aku tidak mau menunggu lama lagi, setelannya terlihat sempit di badanmu! Nanti anaknya kepanasan!"

Ucap Kakeru.

"Tuan, bajuku masih longgar. Jangan khawatir."

Balasnya. Dia pun segera beranjak karena tuannya begitu pemaksa.

Dia berpamit pergi dan berbelanja dengan tuannya dipusat perbelanjaan terlengkap. Mereka seperti pasangan suami istri yang berbahagia dengan berbelanja bersama seperti ini dengan bodyguard yang akan membawa semua bawaan belanja mereka, jadi tidak perlu khawatir akan kesusahan membawa barang belanjaan.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now