My Love "118"

4.3K 351 59
                                    



"Aku hilang kendali jika melihatnya.."

Gumamnya menyesal.

Cukup lama dia minum sampai dia merasa ngantuk. Dia pun masuk kamar dan menghampiri Kenzo. Dilihatnya baju Kenzo terangkat dan tampak perut kecilnya. Sino menutup kembali kaosnya. Dia terhenti sejenak menyentuh perut Kenzo,

"Jika kau hadir, maka seutuhnya dia akan menjadi milikku."

Gumamnya kecil mencium perut Kenzo.

"Cepatlah hadir diantara kami."

Doanya.

Sino terkejut mendengar suara tangisan si kecil, dia celingak celinguk melihat sekitarnya yang sudah pagi. Dia bukannya baru saja menutup matanya? Kenapa sudah pagi?! Jerit hatinya karena kurang tidur.

Dia memijit kepalanya dan segera menghampiri si kecil yang menangis, sedangkan Kenzo sudah bangun untuk menyiapkan susunya.

Sino menggendongnya.

"cup cup Koyuki anak pintar jangan menangis yah.."

Ucapnya pada sang bayi dan tidak digubrisnya, tangisannya semakin kencang saja.

"Kenzo!!! Cepatlah susunya!"

Pekik Sino akhirnya dan Kenzo datang.

"Bisakah kau tidak berteriak? Kau akan mengagetkannya!"

Marah Kenzo mengambil Koyuki dari tangannya,

"Mandi dan sarapanlah, kau harus berangkat kerja kan?"

"Aku masih mengantuk! Si kecil membangunkanku!"

"Itu bukan urusanku! segera berangkat kerja!"

"Baik!"

Jawabnya pasrah dan segera pergi. kenzo berhasil menenangkan si kecil dengan sebotol susu karena lapar.

Sino pun kerja sendiri karena Kojirou sakit. Dia benar-benar exstra kerja dan sangat sibuk seharian.

Kalau ada Kenzo dia bisa lebih santai, tapi sekarang Kenzo yang biasa mengurus segalanya tidak lagi di kantor melainkan di apartemennya.

Saat dia pulang keduanya justru sudah tidur. Sino menangis darah karena tidak bertemu dengan keduanya karena sibuk. Dia pun kembali minum di sofa dengan pakaian kerjanya karena takut membangunkan keduanya jika masuk ke dalam kamar.

Dia pun melanjutkan kerjanya agar besok dia bisa sedikit santai.

Kenzo datang memeluknya dari belakang,

"Istirahatlah, kenapa kerja sampai larut?"

"Apa aku membangunkanmu?"

"Tidak, aku menunggumu sampai ketiduran,"

"Aku tidak bisa menghubungimu."

"Tidak apa-apa. kau sudah makan?"

"Aku sudah makan, bagaimana denganmu? Kau harus makan walau aku tidak ada! Kau akan semakin tirus!"

"Iya. Iya."

Kenzo pun duduk di samping Sino. Dia melihat berkas Sino dan merasa sangat familiar dengan kerja Sino.

Tiba-tiba ingatannya terngiang membuatnya sedikit pusing.

"Kenzo?"

Panggil Sino membuatnya tersadar.

"Kalian kerja apa? Aku belum pernah ke kantor kalian,"

Tanya Kenzo. Sino menatapnya dan menyentuh wajahnya.

My Love (Mpreg)Where stories live. Discover now