Bab 46 H4mil Anak Majikan

876 3 0
                                    

"Oke, kalau itu yang kau mau. Ayo Julia, kota tinggalkan tempat ini. Karena bukan kapasitas kita menghamiki orang berhati batu," ucap Adiwijaya sangat marah.

Tanpa menjawab, Julia pun hanya sekadar diam. Dia berjalan menemui sang suami, melihat sahabatnya bernama—Sri Astuti yang telah merebut suaminya secara terang-terangan. Ketika masih sama-sama SMA, keduanya sangat akrab sampai di anggap saudata kandung oleh Julia. Namun, pernyataan itu telah sirna dan berbuah menjadi pengkhiantan.

Dengan tangis berderai air mata, kemudian Julia pun menoleh ke wajah suaminya lagi. Ini adalah malam terakhir untuknya menjadi bagian dari istri yang sempat dia cintai. Berat hati dan akhirnya Julia pun merasa kalah, karena telah di tipu dengan banyaknya orang-orang di acara ini. Pernikahan bersama sahabat sendiri, tak bisa di bantah terlalu panjang.

"Kau menang hari ini, Mas. Aku mengaku kalah, tapi ini baru awal dan aku akan melakukan apa pun agar kau tidak bahagia, lihat aja nanti," ancam Julia sambil berkacak pinggang.

Wanita itu pun menutar wajahnya dengan senyuman sinis di bibirnya. Pengkhianatan sang suami adalah hal yang harus dia lupakan untuk hidup sendirian. Malam ini Julia akan pergi dari rumah, dan kembali ke kampung halaman. Mungkin dengan kembali dan merawat sang ayah, dia akan lebih tenang dan tak terkena dengan cahaya kebencian.

Kemudian Julia berjalan ke luar bersama Adiwijaya, keduanya pun melintasi orang-orang yang masih tersisa. Namun, ibunda dari Sri pergi dari gedung yang sengaja mereka sewa untuk pernikahan itu. Wajah-wajah tanpa malu telah terpahat di malam itu, akan tetapi Reno lebih memilih selingkuhan daripada istri sahnya. Julia pun melepas hijabnya dan dia menyibak air matanya.

Seraya menaiki mobil, kemudian Julia pun bersanding lagi dengan ayah mertuanya. Mereka tak berkata apa pun, dan malam ini merupakan sebuah jawaban atas perubahan dari Reno selama ini. Sebuah kendaraan pun melaju ke luar halaman bangunan, dan bersama dengan Adiwijaya yang kian membuat Julia sangat bersalah.

Bagaimana tidak, niat hati Adiwijya hendak membuat wanita di sampingnya paham kalau selama ini telah di khianati, malah berbuntut panjang dan dia memutuskan agar menjauh dari keluarga Adiwijaya. Otomatis, dengan perkataan itu, sang mertua pun resah dan ini adalah hal buruk.

Pasalnya, setelah di lihat secara langsung kalau Reno adalah pengkhianat, Adi hendak mempersunting Julia agar mau menjadi istrinya. Pilihan itu sudah mantap, dan awal dari kebahagiaan Adi mungkin terletak di hati menantu yang selama ini dia benci. Tanpa ada perkataan sama sekali, mobil pun menjadi seperti kuburan.

Di sepanjang perjalanan, Julia hanya menangis dan diam. Adiwijaya tak tahu harus memulai perkataan dari mana. Terlebih lagi kalau malam ini, sang menantu sangat terpukul. Belum lagi pikiranya yang bercabang, kalau Reno telah berselingkuh juga dengan pembantu di rumah. Semua telah di buktikan dengan penemuan celana d4l4m di laci meja rias.

Semua terjawab sudah, ternyata yang menjadi bahan Mas Reno bukan hanya Sri saja. Akan tetapi pembantu rumah tangga juga ikut terserat dalam hal ini. Beberapa menit setelah sampai di salah satu jembatan, Adiwijaya pun berhenti dan memadamkan mobil. Lelaki dewasa itu menatap Julia, akan tetapi lawan bicara tidak peduli sama sekali dengan hal tersebut.

"Julia, kenapa kau diam saja?" tanya Adiwijaya penasaran.

"Entahlah, Pah. Aku tak tahu kenapa belakangan ini banyak hal-hal yang mengganggu diriku bahkan di dunia mimpi," jawab sang menantu.

"Hmm ... aku rasa kau harus banyak-banyak istirahat. Konsultasi pada dokter, dan tak memikirkan semua ini," jelas Adi lagi.

Kemudian Julia pun menoleh sang mertua, dia menarik napas panjang karena merasa risih dengan nasihat itu. Wanita tersebut menarik napas panjang, dia menelan ludah beberapa kali. Kemudian, Julia mengambil tisu dan menyibak air matanya perlahan.

3 Miliyar Sekali EntotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang