3 Miliyar Sekali Entot

Bab 08 Tawaran Gila Sri

"Bro, aku mau ke bawah dulu mengambil dokumen yang akan kita bahas tentang kerjasama ini. Aku sangat tertarik banget dengan kamu, karena kita akan menjadi partner paling baik nantinya," ucap Calvin panjang kali lebar.

Tanpa menjawab sama sekali, Reno pun hanya menganggukkan kepala seraya menatap kepergiannya. Sang sahabat telah banyak berubah, karena tidak seperti masa SMA yang selalu urak-urakan ketika berpenampilan. Ini adalah wajah baru dari anak blasteran Belanda itu, sudah lama mereka tidak bertemu. Sekalinya bertemu, mereka sudah punya perusahaan masing-masing.

Pertemuan yang akhirnya menjamu Reno sebagai tamu, adalah malam istimewa di awal cerita mereka. Namun, di dalam ruangan itu Reno tidak sendirian, berdua dengan Gia—wanita yang merupakan pacar dari sahabatnya tadi. Mereka belum kenal lama, dan hanya di pertemukan di ruangan ini saja. Tatapan singkat penuh misterius tepah di edarkan oleh Gia, wanita kelahiran Amerika itu berambut pirang.

Postur tubuh Gia sangatlah tinggi, sama dengan badan dari Reno yang seperti atlet renang itu, beberapa kali dalam kesempatan wanita berbaju merah muda itu melirik lelaki di hadapannya. Namun, dia merasa gerogi dan salah tingkah kala mendapatkan tatapan balasan. Ini adalah pertama kalinya Reno mencari udara segar di luar, biasanya dia hanya menghabiskan waktu berdua di rumah bersama Julia.

Keputusan Reno untuk mencari hal-hal baru berbuah manis, dia selalu di pertemukan dengan wanita-wanita cantik di luar rumah. Yang sebelumnya hanya menolak jika ada kenalan baru, sekarang malah berbalik untuk mencari di mana itu perasaan terpendam dalam dirinya. Sebagai lelaki pecinta wanita, lelaki berbaju kemeja hitam itu pun ingin mencari jati dirinya yang sempat di juluki sebagai lelaki impoten oleh ayahnya.

Namanya Adiwijaya, lelaki yang sangat gemar dengan wanita cantik sampai memutuskan tidak mau menikah lagi sampai saat ini. Untuk sekarang, tercatat kalau Adiwijaya sudah berpacaran dengan puluhan wanita muda di tanah air sampai manca negara. Namun, dia memerlakukan wanita itu sangatlah gantle dan siapa pun tidak ada yang mampu menolak ajakannya.

Sebagai lelaki yang perkasa, Adiwijaya adalah keturunan konglomerat dan hartanya tidak akan habis meskipun setiap malam dia mengajak banyak wanita tidur bersamanya. Tidak mau dan tidak berniat menikah atau menghalalkan, justru dia hanya ingin permainan saja dengan wanita-wanita itu. Sepanjang hidupnya, Adiwijaya adalah lelaki paling berkarisma di kota ini.

Bahkan dia sering bertemu dengan istri dari sahabatnya sendiri, yang bekerja di dalam perusahaan. Kuncinya hanya satu, jika ingin naik jabatan maka tidurlah dengannya. Motto itu sudah banyak yang mendengar, hampir semua karyawan wanita di perusahaannya. Namun, sebagian ada yang mau dan sebagian tidak mau.

Dengan bertatap muka dengan Gia, kali ini Reno menelan ludah dan mengambil tisu di atas meja makan. Gaya tatapannya tidak mau beringsut pergi, dia pun hanya fokus memandang Gia kala itu. Wanita di hadapan seolah memberikan kode, kalau dia mau di rayu oleh Reno. Namun, dalam sutuasi kali ini, pria yang akrab di sapa dengan mana Eno itu tak mau mengambil risiko besar dengan mengembat pacar sahabatnya sendiri.

Tak berapa lama, Reno menoleh kanan dan kiri sembari meneguk minuman warna merah. Bangkitnya Gia dari kursinya pun membuat lelaki di hadapan memandang tiap jengkal tapak kaki wanita itu, dia menghampiri Reno dan mendadak memberikan rem untuk berhenti di samping kanan. Sambil menarik napas panjang, lelaki bernama Eno itu tersenyum sinis.

"Apakah kamu butuh teman malam ini, Mas?" tanya wanita itu sambil memegang kerah baju dari lawan bicara.

Reno pun menatap sangat serius, wanita tadi melirik ke wajah lelaki tampan di hadapannya. "Aku tidak semudah yang kau pikirkan, Gia. Aku adalah lelaki yang punya selara tinggi, bukan sepertimu."

Jangan munafik, Reno. Aku tahu, kalau kau adalah lelaki kesepian dan ingin dekapan seorang wanita bukan? Aku cuma mau memberikan tawaran padamu, itu pun ... kalau kau mau!" ungkap Gia sambil menyentuh jakun dari lelaki itu.