Bab 06 Suamiku Berubah Dingin

6.8K 42 3
                                    

Julia yang kala itu sedang menyeduh kopi hangat pun segera berjalan membawa segelas minuman untuk suaminya. Di dalam kamar, sang suami yang kala itu sedang merebah dengan nyaman tengah membuka ponsel dan beradu chatingan dengan karyawannya bernama—Sri Astuti. Wanita cantik yang baru saja menjadi seorang karyawan, dan sekaligus mantan Reno ketika masih SMA.

Mereka pun terlibat sebuah video call tak lama setelahnya, bahkan Sri sempat memperlihatkan dua buah semangka yang tumbuh besar di badannya. Gunung itu pula yang membuat Reno semakin merasa tak tahan, ditambah lagi dengan kedua bibir Sri memesona di dalam layar kaca. Keduanya sudah lama tak bertemu, hampir sepuluh tahun dan sekarang telah berjumpa.

Pertemuan keduanya tidak dapat di tebak, karena saat ini Sri telah lulus dari Amerika dan bekerja di perusahaan milik Reno pribadi. Perusahaan yang di besarkan oleh Adiwijaya itu menjadi sebuah hadiah untuk anak semata wayangnya, mengingat cabang dari perusahaan sudah sepuluh sampai saat ini. Dan yang terbesar kedua sudah jatuh di tangan Reno.

Kemudian Julia yang kala itu berada di ambang pintu, dia pun mengetuk pintu dengan sangat lembut. "Mas ... ini aku, Julia. Kopi kamu sudah selesai."

Namun, Reno tak mendengar karena sedang asyik bercimbu pada Sri lewat ponsel. Bahkan, lelaki berbaju putih kemeja itu memerhatikan ladang milik lawannya yang senang dengan mengumbar. Membuat antena milik Reno pun semakin klimaks, dan mereka saling menunjukkan apa yang selama ini di tutupi satu sama lain. Tanpa ragu dan tidak melihat situasi, Reno sangat berani mempertontonkan asetnya itu.

Hingga suatu ketika, Sri pun merasa di acuhkan di luar kamar karena sang suami tak kunjung membukakan pintu. Perasaan yang sangat khawatir jika kopi sudah mulai dingin, mendasari Sri yang akhirnya memutuskan untuk membuka pintu kamar tanpa mengetuk lagi.

'Mas Reno sedang apa, ya, di dalam. Kenapa dari tadi aku panggil enggak mau buka pintu? Ya, udahlah kalau gitu aku masuk aja sebelum minuman ini dingin,' ujar Sti dalam hatinya.

Tanpa basa-basi, Sri pun masuk ke dalam kamar dan dalam satu hentakan dia terkejut melihat suaminya sedang mengeluarkan asetnya di hadapan ponsel.

"Astaga! Mas ... kamu lagi ngapain?!" bentak Sri yang datang dengan sangat terkejut, membuat Reno—suaminya mendadak salah tingkah.

Lelaki yang sedang berada di dalam kamar itu melompat dan langsung turun dari dipan. Ponsel yang dia pegang seketika mati, dan ekspresi wajahnya sangat ketakutan. Ini adalah kali pertama dia melakukan hal demikian, sebelumnya kalau pulang kerja Reno selalu memanjakan Julia.

"Sayang, kamu ngapain masuk gak ketuk-ketuk pintu. Kan, aku jadi terkejut kalau kamu gak ngetuk," ujar Reno seraya memperbaiki resleting celana.

"Aku udah ketuk dari tadi, Mas, tapi kamu gak buka. Kamu ngapain, sih, Mas main Hp sampai memperpihatkan aset kamu. Apakah kamu lagi untukkan pada orang lain, jawab Mas!" bentak Sri dengan menitihkan air mata.

"Ka-kamu jangan salah paham, dong. Aku tadi hanya pura-pura aja, gak sunguhan. Lagian ... mana mungkinlah kalau aku berbuat seperti itu. Makannya, kamu kalau masuk harus ketuk pintu dulu."

"Malah Mas yang marahi aku, ini kamar kita kenapa aku harus ketuk berulang-ulang. Kamu itu suami aku, Mas, bukan orang asing," rengek Sri seraya menatap seisi kamar yang berantakan.

Dengan menahan malu, Reno pun ke luar dari dalam kamar dan bergerak menuju lantai satu. Dia membiarkan Julia ada di dalam kamar. Karena Reno tahu, kalau Julia sedang tak baik-baik saja dia tak mau mengganggu, bahkan berkata pun tidak. Keduanya sudah saling paham isi hati, dan tidak perlu lagi di pahamkan.

Reno mendudukkan badan di kursi meja makan, dia menekan wajah dengan kedua tangan. Akan perbuatan yang baru saja dia lakukan, sudah di luar nalar. Bagaimana bisa dia melakukan itu di saat istrinya sedang membuat kopi hangat untuknya. Padahal, hanya berjarak beberapa menit saja.

3 Miliyar Sekali EntotWhere stories live. Discover now