Bab 34 Insiden Antara Adiwijaya dan Reno

485 1 0
                                    

Rapat kali ini digelar seperti sedang dilaksanakan sebuah mimbar yang mempertemukan semua karyawan. Tidak termasuk orang pilihan seperti ketika Reno membawa sebuah rapat. Dia hanya mengajak orang-orang dengan jabatan tinggi dan paham akan sebuah pekerjaan. Berbeda dengan Adiwijaya, dia adalah seorang CEO yang paham dengan strategi dan SDM dari pihak mana pun.

Karena dalam persepsinya, kalau semua karyawan itu pintar dan tak dapat di ukur dari lama bekerja. Atau lama dia mengabdi. Apalagi untuk saat ini, anak mudah dengan tingkat kategori fresh graduation, semua pemuda lebih paham IT dan teknologi, kemungkinan perusahaan akan membutuhkan orang-orang seperti itu. Dalam sebuab perusahaan, baik karyawan baru atau lama tidak ada perbedaan menurut Adiwijaya.

Rapat pun dibuka langsung oleh Ferdi, salah seorang ajudan yang mempunyai tingkat pengetahuan IT sangat baik. Sama halnya dengan Dimas, karena Dimas adalah orang kepercayaan Adi di divisi dua memegang keuangan, dia merupakan anak hasil pengangkatan pertama karyawan di divisi cabang. Sehingga apa pun yang terjadi di perusahaan, Dimas tidak mencari di mana Reno berada.

Melainkan dia langsung menelepon Adiwijaya dan tetap memenuhi kriteria sebagai karyawan perusahaan pusat. Perasaan para karyawan pun mendadak senang karena di akhir rapat akan menerima gaji bulan ini, untuk modal mereka sebentar lagi akan melaksanakan yang namanya bulan suci ramadan. Entah kenapa, mereka hampir tak menerima gaji dan akan di berikan jika Reno selesai menikahi wanita selingkuhannya bernama—Sri.

Namun, semua itu tidak dapat terwujud, kerena Reno sudah tak punya apa pun untuk dapat di pergunakan sebagai mahar dan lain-lain. Saking merasa bingungnya, lelaki yang menjabat sebagai CEO di divisi kedua itu hanya sekadar mendengarkan rapat yang telah di bawakan. Kali ini dia mati kutu, karena tak dapat membantah apa lagi sampai memberikan sebuah peraturan secara mendadak.

Selama menjabat menjadi CEO, Reno di kenal sebagai pimpinan yang independent. Namun, akibat dari ambisinya yang sangat mendarah daging untuk menikahi Sri, bukan hanya pribadinya yang dianggap tak baik, akan tetapi rumah tangga pun ikut goyah karenanya. Kini, yang harus dilakukan oleh Adi adalah kembali memimpin perusahaan itu, agar tidak terlalu jauh dan jatuh ke dalam kehancuran.

Dia paham selama ini sudah bersusah payah dalam membangun perusahaan itu kembali populer, setelah berhasil dia pun mendapatkan pimpinan yang tak baik dari sang anak sendiri. Seraya menoleh kanan, Adiwijaya pun menarik napas panjang dan menelan ludah. Dia menerhatikan anaknya yang hanya diam, seraya memasang wajah sinis dan begitu menyemkan.

Tanpa sengaja, Reno menoleh dan melihat ayahnya sedang menatap serius, alhasil keduanya pun saling berhadapan dan Reno menghindar dan tak mau menatap lebih dalam ayahnya itu. Tampak diamnya Adi menyiratkan sebuah kekecewaan, karena ini adalah pertama kalinya terjadi.

Sudah sangat banyak biaya yang di keluarkan Adiwijaya ketika mengantarkan Reno ke jenjang kuliah paling mahal di Amerika Serikat. Ternyata ilmunya dianggap tidak dapat berguna bagi siapa pun, terutama untuk diri sendiri. Beberapa menit memberikan pengarahan, rapat pun selesai dan Ferdi memanggil Dimas untuk melanjutkan meteri seputar keuangan.

Dalam keadaan sangat takut, Dimas pun menjaga ucapan karena sedang berhadapan dengan Reno—sang pimpinan yang saat ini menjabat di divisi kedua. Namun, dia harus profesional dan tak mau menutupi lagi, karena kalau tidak di katakan membuat karir perusahaan akan buruk dan imbasnya malah seluruh karyawan akan mengalami penurunan gaji.

"Baiklah, saya akan paparkan keuangan kali ini. Tepat di lima periode, setelah sebelumnya sudah di tangani oleh badan independent, Pak Ferdi," ucap Dimas menatap seorang alhi IT walau pun masa jabatannya belum selama dia.

Kemudian Ferdi melipat tangannya dan menghormati, "lanjut, Bangda," katanya.

"Menurut keuangan yang sudah saya terima dan pengeluaran. Bahwasanya perusahaan Adiwijaya Group divisi kedua mengalami penurunan pendapatan. Padahal di bulan sebelumnya, keuangab tidak pernah hilang tanpa kabar sampai beberapa miliar," ujar Dimas lagi.

3 Miliyar Sekali EntotWhere stories live. Discover now