Bab 39 Videoku dan Mas Reno

697 1 0
                                    

Seorang wanita tengah duduk di atas kursi, dia menatap sebuah gelas yang berisikan air mineral hangat yang baru saja dia ambil dari dispenser. Tatapannya sejurus ke arah gelas transparan itu, dan tidak beralih sama sekali. Kemurnian dari air tersebut membuatnya iri, karena dulu dia punya cinta yang sama seperti itu. Namun, sekarang telah hilang bagai di telah waktu.

Zaman terus berganti, sudah tiga tahun menikah tak ada suara anak kecil di rumahnya. Setiap kali berusaha mengandung, akan tetapi gugur juga dan telah pergi meninggalkan ayah serta bundanya. Rasa putus asa pun di alami oleh Julia, hingga dia tak nafsu makan dan sering emosi tanpa sebab. Akan tetapi, wanita berusia sangat matang itu tidak serta merta menyalahkan takdir.

Hanya waktunya saja yang belum tepat untuknya memiliki seorang bayi. Berusaha tegar dari ujian ini, dan hanya bisa pasrah menerima kenyataan. Padahal di luar sana banyak sekali wanita yang membuang benihnya di berbagai tempat hina, apalah Julia tak bisa memiliki walau hanya satu. Retak sudah rumah tangga akibat tak sempurna memiliki bayi.

Termasuk sang suami yang berubah drastis. Bagai putar balik seratus delapan puluh derajat. Dia mulai menjadi pria yang kejam, kasar, sampai tidak pernah pulang rumah tepat waktu. Untuk kesekian kalinya, Julia mencoba sabar dan sampai pada batas kesabaran itu telah hilang. Sebuah air di dalam gelas itu mendidih, membayangkan akan semua yang dia rasakan.

Bagai orang asing di dalam rumah tangga, bahkan Reno sempat meminta izin hendak poligami pada wanita lain yang tidak di kenali oleh Julia sendiri. Batin itu menjerit, sudah berusaha sabar dan setia. Akan tetapi semua bagai hilang di telan bumi. Sekarang yang mampu dia lakukan hanya diam, bersikap seperti tak saling kenal.

Beberapa menit setelah itu, muncul seorang pembantu rumah tangga bernama—Nining. Gadis yang datang dari kampung kelahiran Julia itu, bertugas membersihkan rumahnya. Namun, belakangan ini dia tampak sangat mencurigakan. Kehadirannya yang secara tiba-tiba, bagai hantu di siang bolong.

Dari arah samping kanan, Julia menatap gaya berjalan sang pembantu yang tampak aneh itu. Dia sepertinya sedang sakit di area tertentu, karena sangat gontai dan seperti menyeret kedua kaki. Namun, Julia tidak terlalu kepo karena itu bisa saja karena terlalu seriny naik turun tangga.

Seraya menelan ludah beberapa kali, ternyata Reno—suaminya pun datang dari atas lantai dua. Pria tampan berjas hitam pun menemui meja makan, dia memutar mata karena sudah melihat Julia—istrinya yang telah duduk melamun tanpa suara. Kemudian Reno pun berjalan dan menenteng tasnya.

Tanpa menyambut atau sekadar basa-basi, keduanya tampak sedang malas berkata. Ruangan pun sepi, bagai kuburan di pemakaman masal. Ini adalah kali pertama Julia merasa seperti sangat asing di mata sang suami, dia pun tak mau berucap setelah sekian hari ini berbuat sangat kasas. Termasuk yang di lakukan ketika snag istri datang ke kantornya, sangat membuat siapa pun akan menangis melihat perlakukan sang suami.

Dari arah dapur, kemudian Nining pun mengambilkan susu hangat dan dia meletakkan di atas meja. Lalu, Reno malah memerhatikan wanita itu dan dia terlihat sangat menahan ucapan. Saking anehnya, sampai membuat Julia tidak bisa berkata panjang kali lebar.

"Kamu kenapa, Julia?" tanya sang suami.

"Gak ada," jawab Julia.

"Kamu sakit gigi atau mulai bisu? Di ajak bicara sama suami malah seperti itu," pungkas Reno seraya meneguk minuman hangat.

"Kamu masih anggap aku istri? Bukannya ... kamu udah punya pilihan lain di luar rumah. Atau ...." Julia menggantung ucapannya, karena Nining datang.

Kemudian antara Julia dan sang pembantu itu saling tukar tatap. Dan Reno pun menjadi salah tingkah melihat tatapan sang istri, dia seperti sangat gugup dan menyadari kalau selama ini dia telah berm4in bersama sang pembantu di rumahnya. Setelah Nining pergi, barulah sang istri tersenyum dan dia kembali meneguk susu.

3 Miliyar Sekali EntotWhere stories live. Discover now