Bab 02 Lelaki Hyper Berkarisma

22K 81 0
                                    

"Ma-maaf sayang, itu punya Dimas. Biasalah, kan, itu anak jarang dapat belaian. Mungkin dia pakai, tapi jatuh dari tas. Lagian ... ini ruangan Dimas sudah beberapa bulan lalu. Oh, ya, katanya kamu mau pulang karena mama datang. Buruan, gih, entar mama malah mencari orang di rumah gak ada," jelas Reno dengan suara parau.

Julia pun mengangguk dan memasukkan ponselnya di dalam tas miliknya. "Baik, Mas. Aku pulang dulu, tapi aku mau di cium sama kamu, Mas."

"Mmuach ... hati-hati di jalan, sayang. Bawa mobilnya pelan-pelan, kalau sudah sampai telepon Mas aja langsung," ujar sang suami sembari mengantarkan sang istri ke luar dari ruang kantornya.

Setelah Julia pergi, barulah Reno pun kembali memasuki ruangan di mana ruang itu adalah ladang tempatnya untuk melakukan kenikmatan dengan Sri—karyawan barunya yang merupakan mantannya ketika duduk di bangku SMA. Setibanya di gorden, lelaki berjas hitam itu pun membuka dan terlihat pula seorang wanita di sana.

Dengan sangat ketakutan, Sri pun memeluk bajunya dan roknya yang telah dia lepas. Lalu, wanita bermata kecoklatan itu memeluk Reno—bosnya di kantor dengan sangat manja. Keringat ke luar dari badannya, membuat napasnya menjadi sangat ngos-ngosan.

"Mas, gimana sama istri kamu itu, apakah dia udah pulang?" tanya Julia sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Udah aman, sekarang kamu pakai baju dulu dan segera tinggalkan ruangan ini. Takutnya ada yang lihat kita berduaan di sini terlalu lama. Ingat, Sri, jangan pernah buka suara dengan aktivitas kita tadi," jelas Reno sembari mengernyitkan kedua alis.

"Mas ... aku masih pengen, tadi baru kepala aja yang masuk," rengek Sri penuh harap.

Dengan pelukan manja, Reno pun mendekap habis badan wanita di hadapannya. Perlakuan penuh kasih sayang pun dia berikan, membuat Sri sangat senang berada di dalam dekapan itu.

"Kamu tenang aja, lain kali pasti akan Mas berikan lagi. Aset Mas cuma punya kamu, oke."

Sri mengangguk ringan, lalu dia memakai semua alker yang sudah dia pegang sedari tadi. Dengan sangat sigap, akhirnya wanita berambut sepinggang itu pun ke luar dari dalam kantor milik mantan pacarnya. Seraya mendudukkan badan di atas kursi putar, lelaki yang akrab di sapa dengan sebutan Eno itu menekan wajahnya.

Ini adalah kali pertama perasaannya bercampur aduk, di tengah badai cobaan yang terjadi di rumah tangganya, dengan gugurnya seorang bayi dari Julia, membuat Reno tidak memiliki hasr4t yang berlebih untuk bertahan. Dalam pernikahan mereka, ini adalah pertama kali Julia hamil dan ternyata gagal untuk menyebutnya menjadi seorang ayah.

Reno di kenal sangat lembut dan penyayang, akibat banyaknya gesekan dari keluarga dan rekan kerja, membuat lelaki bermata hitam itu berpikir dan hendak meninggalkan Julia dalam waktu dekat. Kenyamanan pun dia dapatkan dari Sri. Wanita yang beberapa tahun telah pergi, sekarang kembali dengan berjuta pesona.

Indahnya lekuk tubuh Sri membuat Reno gagal move on, apalagi sentuhan itu yang selalu terngiang dan membuat aset Reno selalu bergerak sendiri di dalam sana. Apalah daya, baru sekali melakukan hal demikian sudah mendapat gangguan.

'Sri-Sri ... kenapa, ya, aku gak bisa move on membayangkan kamu. Coba aja dari dulu kamu ada di kantor aku, pasti udah aku pinang kamu,' ucap Reno dalam hati.

Beberapa menit setelah merenung, jam istirahat pun telah tiba. Lelaki yang mengenakan jas hitam itu bergerak santai ke luar dari dalam ruangan. Sebagai serang CEO dalam perusahaan Adiwijaya Group, Reno menjadi pujaan semua wanita yang melihat. Parasnya sudah hampir sama dengan seorang pangeran.

Bahkan, Reno pernah di nobatkan sebagai lelaki terganteng di beberapa tahun belakangan. Semua itu di vote melalui sebuah acara khusus di perusahaan. Reno adalah lelaki yang terlahir kaya, dia memiliki seorang ayah bernama Adiwijaya. Sehingga, perusahaan mereka mengenakan nama Adiwijaya semua.

Lelaki yang terkenal sangat arogan, dingin, dan tidak suka bercanda itu selalu menjadi sorotan. Bagaimana tidak, selain dia orang yang tega, dan terkenal sangat kej4m ketika memimpin perusahaan utama yang dia bawa. Adiwijaya adalah seorang duda kaya raya, selalu berpenampilan layaknya mafia dan presiden paling terpopuler di nusantara.

Setibanya di sebuah logistik yang tak jauh dari ruang kerja para karyawan, Reno pun berhenti dan membuka ponselnya yang ternyata mendapatkan panggilan dari nomor baru. Lalu, dia menatap ponsel itu dan segera mengangkat.

[Hallo ....]

[Hallo ... dengan Bapak Reno Adiwijaya?] tanya seseorang dari telepon itu.

[Ya, saya sendiri. Kamu siapa, dan ada perlu apa menelepon saya?] Reno bertanya balik.

[Saya adalah ajudan dari Bos Adiwiyaya. Ada masalah yang sangat besar telah terjadi, Bapak di minta untuk segera hadir di perusahaan pusat guna menghadiri rapat hari ini, Pak.]

[Baik, saya akan segera ke sana. Tunggu sebentar, karena saya yakin di jalan pasti lagi macet.]

[Ba-baik, Pak. Selamat siang.]

Tanpa menjawab, Reno pun berjalan kencang menuju mobilnya yang berada di teras. Mobil termahal keluaran saat ini, dan menjadi incaran karena hanya beberapa orang yang dapat memilikinya. Dengan memperbaiki jas, lelaki berkacamata hitam itu memasuki mobil dan langsung menginjak gas dengab sangat kencang.

Setibanya di depan jalan lintas, dia pun langsung menelusuri wilayah perkotaan dengan sedikit menyalakan lagu-lagu classic melalui earphonenya. Meskipun sudah berusia dua puluh delapan tahun, Reno sangat nyentrix dan bisa di bilang begitu memesona kaum hawa. Di sepanjang jalan, Reno hanya mengunyah permen karet dan fokus ke depan.

Pandangannya sejurus dan tak mau melihat kanan serta kiri. Setelah lampu merah menyala, dia memberhentikan mobilnya dan membuka kaca spion. Terlihat dari samping kiri, seorang wanita memerhatikan Reno sejak awal berhenti. Akhirnya lelaki berkacamata itu membuka jendela dan langsung menatap wanita di mobilnya.

Wanita itu maun mata, dan mereka pun saling tukar tatap. Beberapa menit setelahnya, lampu hijau menyala dan membuat keduanya harus segera mengakhiri pertemuan singkat itu. Gerakan sangat laju pun diberikan oleh Reno, dia berhenti di salah satu tempat pengisian bahan bakar. Dengan sangat lambat, akhirnya dia mengantre.

Satu persatu mobil bergerak ke depan, dan Reno pun mengisi bahan bakar yang telah dibutuhkan. Kemudian, dia kembali menyalakan mobilnya untuk melanjutkan perjalanan. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit, dia pun tiba di depan gerbang dengan portal bertuliskan.

'Adiwijaya Group' sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan perdangangan. Simpan pinjam pun mereka lakukan, sampai meraup uang miliaran rupiah dalam waktu satu bulannya. Bahkan, perusahaan itu adalah incaran dari siapa pun yang hendak merubah karirnya. Namun, jangan coba-coba melamar di kantor milik Adiwijaya.

Seraya memasuki halaman depan, Reno pun memarkirian mobilnya di samping bangunan yang menjulang tinggi 10 lantai di atas. Dia membuka pintu, kaki kanannya ke luar lebih dulu, semua mata tertuju padanya. Karismatiknya memancar sampai ke seluruh taman kantor.

Reno memakai kacamata dan langsung memperbaiki jasnya, kemudian dia berdiri tegap dan merapikan rambut yang sempat berserakan itu. Para karyawan yang sedang berdiri menatap dengan sangat terpukau. Tak hanya wania, bahkan pria pun sangat mengagumi ketampanan dari bos Cabang yang mereka kenal baik hati itu.

Reno mengernyitkan kedua alis, dan berkata pada seorang pria. "Apakah ada bos di dalam?" tanyanya.

"A-ada, a-da ... si-silakan Tu-Tuan ...."

Bersambung ...

3 Miliyar Sekali EntotOnde histórias criam vida. Descubra agora