Bab 35 Mengantar Menantuku Pulang

787 5 0
                                    

Dengan mengepal kedua tangan, Adiwijaya pun mengurungkan niatnya untuk kembali berbuat hal yang sama pada sang anak. Ini adalah kesekian kalinya didikan keras Adi dalam memberikan pelajaran pada Reno, karena dia tak mau kalau akhirnya masa depan lelaki berwajah tampan itu terjerumus dalam dunia tipu daya.

"Kalau kau bukan anakku, udah habis hari ini di ruangan ini," ancam sang ayah.

Tanpa berani berkata lagi, Reno pun hanya menatap lantai dan merasa sangat kena mental akan kejadian hari ini. Tak hanya mental yang teruji, akan tetapi harga diri telah di rendahkan dengan sangat parah oleh sang ayah. Ini adalah kali pertama Reno kena tegur, setelah sekian lama dia baik-baik saja dalam menjalankan perusahaan.

Sambil menarik napas panjang, kemudian Adiwijaya pun berjalan di samping sang anak dan dia berhenti seraya membisikkan kata-kata nasihat lagi.

"Kalau kau tidak bisa mengembalikan keuangan seperti semula, jangan harap kau tempati ruangan dan perusahaan ini. Aku gak akan segan-segan jadikan kamu office boy di perusahaanku, paham?!" ancam Adiwijaya, lalu dia pergi begitu saja.

Tanpa menunggu jawaban sama sekali, sekarang lawan bicata pun sudah sangat pasrah. Setibanya di luar ruangan, tidak di sangka kalau dia melihat wanita yang biasa membuatnya tersenyum. Dia adalah Julia, istri sah Reno itu datang memasuki koridor yang sama. Kemudian wanita tersebut menundukkan kepala, dia pun bergeming tanpa suara.

"Kamu ngapain ada di sini, Julia?" tanya Adi, ucapannya secara spontan berubah menjadi lembut.

"Ak-aku ... aku mau bertemu Mas Reno, Pa. Apakah di ada di dalam sana?" tanya Julia balik, kemudian Adi pun mengangguk.

"Ya, sudah kalau kamu mau masuk. Papa akan pulang, jangan lupa kalau suami kamu nanti ngomong yang enggak-enggak tentang kita semalam, bilang saja padaku," ujar Adiwijaya sembari tersenyum manis.

"I-iya, Pa," jawab sang menantu, kemudian dia pun pergi dan memasuki ruangan.

Ketika pintu ruangan telah terbuka, Adiwijaya pun penasaran dengan percakapan yang akan di lakukan kedua pasangan suami dan istri itu. Lalu, lelaki gagah itu pun berjalan dan berada di ambang pintu. Kebetulan kalau pintu tersebut terbuka sedikit, dan sangat terdengar sampai ke luar.

Mereka pun sangat dekat, kemudian keduanya pun saling diam. Beberapa menit setelah itu, ada suara yang tak biasa di dengar. Ya, Adi pun berjalan lagi dan hampir masuk ke dalam ruangan. Ternyata, itu adalah kacamata milik Reno yang jatuh dari genggaman tangannya. Melihat hal itu, Julia mengambil dan langsung memberikannya pada sang suami.

"Ngapain kau ada di sini!" pekik sang suami, kemudian dia memekik.

"Ak-aku, aku mau minta temani kamu Mas, karena aku akan berobat ke rumah sakit. Apakah kau dapat menemani aku?" tanya Julia sangat penasaran.

"Kalau gak penting gak usah ke sini, aku gak mau dengar alasan apa pun darimu. Berapa kali aku bilang, kalau kita itu hanya sebatas orang asing, gak lebih," pungkas Reno lagi.

Mendengar ucapan yang sama itu, kemudian Julia terdiam. Dia mengangguk ringan, dan air bening ke luar dari kelopak matanya. Suara isak tangis terdengar, membuat Adiwijaya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Padahal, mereka sangat baik-baik saja selama ini. Namun, tepat di hadapan sang ayah, mereka tampak sangat tidak akur.

Reno pun menarik lengan kanan Julia, dia mempersilakan untuk istrinya itu pergi. Meskipun sudah di usir, Julia tetap tidak mau pergi karena dia menginginkan sang suami menemaninya dalam pengobatan untuk membuat subur kandungan. Sesuai keinginan Reno, bahwa dia menginginkan anak dari sang istri sejak gugurnya anak kedua dari pernikahan itu.

Dengan sangat penasaran, Adi pun tetap pada posisinya. Memerhatikan keduanya yang sedang di landa masalah, di titik jenuh dan keuangan yang di alami ditambau ada hal lain. Karena semua itu tampak jelas di mata Reno, setelah dia mendapatkan sebuah perlakuan yang mencengangkan tadi.

3 Miliyar Sekali EntotWhere stories live. Discover now