Bab 25 Lajang Atau Suami Orang

438 2 0
                                    

Suasana kafe semakin ramai, banyak orang-orang yang sedang berlari menuju ke pusat ruangan. Sedang Julia hanya sibuk di bangkunya dengan kopi hangat yang baru saja dia pesan. Tanpa berbuat banyak, dia hanya sekadar menunggu mamanya yang tak kunjung datang dari toilet. Saking bingungnya, wanita berambut panjang itu pun menghentikan salah seorang yang sedang berlari.

Pasalmya, wanita itu tampak menyalakan sebuah ponsel dari tangan kanannya. Dan mereka seperti hendak merekam sebuah kejadian, dengan cepat Julia pun ikut bangkut dari kursi awal. Dia memegang lengan wanita itu, dan kemudian mereka pun saling tukar tatap karena belum mengenal satu sama lain.

Sambil menghirup udara panjang, mereka bertemu di samping ruang kafe yang sangat padat akan beberap pengunjung yang kepo dan berlari menghamburan.

"Mbak, maaf. Ada apa ya pada lari ke sana? Emangnya di sana ada sesuatu yang terjadi?" tanya Julia sangat polosnya.

"Di sana lagi ada pertengkaran hebat, Mbak. Aku aka sampai kepo dan mau ke sana, katanya lagi memergoki seorang pria yang ketahuan selingkuh di kafe ini. Enggak effort banget, di tempat ramai masih ketahuan selingkuh," jawab wanita itu.

"Oh, aku enggak mau kepo, sih. Tapi mengapa semua pada lari, apakah ada hal yang aneh mereka lakukan?" tanya Julia lagi.

"Sebaiknya kita pastikan, yuk, Mbak. Soalnya aku juga gak tahu. Sekarang kita barengan di sana, aku juga mau ambil video agar viral di FB. Mayan, kan, konten terbaru aku pasti banyak yang lihat," jawab perempuan yang menenteng ponsel mahal itu.

Kemudian Julia pun di tarik dan keduanya berlari menemui keramaian. Di sepanjang jalan, perasaan Julia tidak enak. Bagaimana tidak, dia takut kalau sang mama datang tiba-tiba di bangku dan dia tak ada. Akan tetapi mereka sama-sama kepo dengan kejadian yang sedang meninpah di kafe tersebut, dapat membuat para security pun turut ambil andil dalam kejadian siang itu.

Setibanya di keramaian, tepat pada pusat suara. Kedua wanita itu menyibak orang-orang yang berkumpul. Lalu, Julia pun menarik lengan-lengan orang sedang berkumpul di sana.

"Permisi, permisi ... kami mau lewat. Permisi ... Mbak, kami mau lihat," ucap Julia.

Sampailah dia di tengah dari keramaian, dan kedua netranya tercengang dengan penglihatan tersebut. Ternyata itu adalah sang mama yang sudah menangis histeris beradu mulut dengan wanita yang terlihat masih ABG. Di sana ada juga lelaki tampan, Julia tahu kalau dia adalah pacar dari mamanya—bernama Arga.

Namun, Julia tidak bisa berkata apa pun. Yang dia lakukan hanya sekadar diam, tidak satu pun ucap dapat dia katakan. Tampak Mirna sedang berargumen serius dengan Arga, dan mereka berseteru di tengah keramaian orang-orang yang menyaksikan mereka. Dengan melototkan mata, kemudian Julia pun mendatangi.

"Sekarang kamu pilih aku atau perempuan ini, Mas!" pekik Mirna, dia pun sangat histeris kali ini.

"Mirna ... ak-aku ... aku gak bisa memilih. Aku mencintai—"

"Arga mencintai aku, dasar perempuan murahan. Aku adalah perempuan yang dia pilih, dasar nenek peyot. Kamu harusnya sadar, kalau kamu itu nukan levelingnya Mas Arga," hina lagi wanita ABG itu.

"Diam mulutmu. Kau berani menghina lagi, aku gak akan segan-segan menghabisi ny4w4mu!" ancam Mirna seraya membuka tasnya.

Kemudian, wanita paruh baya itu mengambil sebuah pistol dari dalam tasnya. Kemudian orang-orang berteriak takut di dalam sana dan menghindar. Termasuk wanita tadi, dia pun menelan ludah dan seperti ingin pergi dari ruangan.

"Ayo, sekarang kau katakan lagi. Apakah kau sudah lebih hebat dari aku, sekarang katakan saja yang kau mau. Maka aku gak akan segan-segan menghabisimu!" hentak Mirna lagi.

3 Miliyar Sekali EntotWhere stories live. Discover now