Bab 19 Suamiku Bermain di Belakangku

1.4K 3 0
                                    

Di dalam kamar hotel dengan nomor 111, pria tanpa baju itu pun berjalan ke sana dan ke mari. Pasalnya, dia telah banyak menghabiskan banyak uang hari ini. Banyak hal yang telah dia pikirkan sampai saat ini, salah satunya adalah dengan meninggalkan perusahaan sudah terlalu lama. Kendatipun sebenarnya dia ingin bermalam di sebuah hotel, sejak kehadirannya pertama kali di hotel berbintang itu malah membuatnya terteror.

Banyak hal-hal ganjil yang dilihat oleh Reno, mulai dari beberapa orang yang memerhatikan langkahnya bahkan ada juga yang sempat melirik ketika dia berjalan di dalam koridor. Padahal Reno sudah menutup mulutnya dengan masker, begitu juga Sri yang mengenakan sebuah jaket sebagai penutup badan.

Sekarang Reno baru mengingat, kalau hotel adalah langkah salah baginya karena sudah berada di sana. Ayahnya—Adiwijaya adalah penguasa di berbagai sektor, bahkan sahabatnya juga banyak yang memiliki hotel berbintang. Sehingga tidak ada celah untuk Reno pergi ke tempat itu, dan perasaan tak aman pun terjadi di malam itu.

Tepat di dalam sebuah kamar, lelaki itu bergeming sesaat dan kembali menuju balkon lantai lima. Tepat di ketinggian bangunan, dia menatap ke bawah dan tampak sangat ramai di malam yang sudah menunjukkan tengah malam itu. Tanpa memakai baju sama sekali, pria yang di sapa dengan panggilan Eno itu meneguk minuman di dalam botol.

Sepintas terbayang Julia sedang berada di sampingnya, karena ini adalah pengkhianatan rumah tangga yang telah di rencanakan olehnya sejak beberapa bulan belakangan. Karena hal keturunan, Julia sudah mendapatkan sebuah pengkhianatan dari sang suami. Apalagi dalam hal ini, tak ada yang berani mengatakan. Padahal, perselingkuhan tidak pernah terjadi sebelumnya.

Julia adalah wanita yang menganggap kalau suaminya sangat setia. Sampai-sampai dia tidak begitu curiga kalau Reno meninggalkan rumah dan tak pulang. Dengan sangat penuh kegelisahan, pria tampan itu menoleh ke dalam kamar. Pasalnya, Sri sudah tidak ada di atas dipan karena sedang mandi malam. Mungkin dia sedang membersihkan badan dengan air hangat.

Sejak perjalanan tadi, banyak debu di jalanan dan membuat Sri harus mandi agar terlihat segar lagi. Dengan memutar badan, Reno pun berjalan menuju kamar mandi dan masuk ke dalam ruangan itu. Tanpa mengetuk pintu lebih dulu, sang pria pun masuk ke dalam dan mendekati bak mandi itu. Lalu Reno pun semakin dekat menuju sang wanita di sana, kumis tipisnya pun menjadi lambang ketampanan.

Seketika Sri membuka mata, dia melihat Reno yang sudah hadir di samping kanannya. Lalu Sri mengambil minuman di dalam gelas dan meneguk, mereka sama-sama meneguk minuman itu. Tanpa berkata sama sekali, keduanya hanya saling tatap. Wanita di dalam bak mandi itu tampak sangat tulus pada Reno, dia pun sidah bertekad kalau akan segera memiliki pria itu.

Awalnya tidak ada kata harta yang melimpah di kepala Sri, akan tetapi sejak hidup enak bersama Reno, dia merasa sangat ingin selalu mandi uang dan tidak lagi ada yang bisa membaginya sekali pun istri sahnya. Sekarang mata hati Sri telah tertutup penuh, kalau Julia—sahabatnya akan mendapatkan pil pahit karena sudah membiarkan suaminya untuk tetap di dalam dekapan Sri.

Rencana yang akan di lakukan Sri ini telah di rangkai sedemikian rupa oleh Sri, dan dia tak mau kalau harus menjadi yang kedua dan harus menjadi yang pertama dalam rumah tangga Reno. Kemudian, wanita berambut sepinggang itu menyentuh bibir lelaki di sampingnya dan teraenyum manis. Barulah sang lelaki berdiri dan melepas apa yang dia pakai.

Sekarang keduanya sama-sama dengan keadaan yang sangat indah. Dan aset dari Reno pun on seraya menyaksikan apa yang dia lihat, bagai lelaki yang haus akan sebuah keindahan, dia pun ikut masuk ke dalam bak mandi dan segera bercumbu manja. Kali ini, Sri berada di pangkuan dan selalu menoleh ke wajah tampan penuh keringat itu.

"Apakah kamu mau mandi juga sayang?" tanya Sri dengan nada parau.

"Hmm ... ya, aku ingin mandi di sini sama kamu. Aku udah lama ingin mandi malam, tapi belum pernah terlaksana," jawab Reno, dia menggumam dengan kecupan di leher Sri.

3 Miliyar Sekali EntotWhere stories live. Discover now