39 • Rescue

10.3K 924 33
                                    

Selamat membacadanSemoga suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Suara tembakan sudah berakhir karena Amory menggunakan Dysis sebagai Sandra. Keluarga Eluned mengirimkan bantuan besar-besaran pada Amory. Kedatangan pasukan yang di kirim keluarga Dysis menggunakan helikopter. Lorcan percaya pada kemampuan anak buahnya. NYX dan Cassius pasti memiliki rencana lain. Tapi yang di pikirkannya saat ini adalah Cyrielle.

Kalau saja Amory tidak menggunakan Cyrielle sebagai ancaman. Lorcan pasti akan berbuat semaunya. Saat ini dia pasti sudah membawa istrinya pulang. Mudah saja baginya untuk membuat Amory terpojok. Anak itu tidak bisa melakukan apapun. Dia satu lawan satu sudah pasti dirinya lah yang akan menang. Orang yang tumbuh dengan di manja. Ketika mereka melawan orang yang didikannya bertolak belakang. Sudah pasti akan kalah. Karena pada dasarnya tanpa kekuasaan leluhur mereka bukan apa-apa.

Bermodalkan menjadi pewaris. Hidup penuh kemewahan. Hanya tinggal duduk dan memerintah saja. Itulah mereka. Tanpa senjata ataupun dengan senjata Amory bukanlah tandingannya.

Kalah dengan keturunan rendahan sepertinya sudah pasti membuat harga diri Amory tercoreng.

Earl dan Targaryen hanyalah sasaran empuk. Mereka bahkan tidak pantas di sebut sebagai penjahat.

"Aku ingin sup hangat ..."

Racau Cyrielle dalam tidurnya.

Lorcan mengusap kepala istrinya dengan sedih. Mereka harus menunggu sampai pasukan Cassius berhasil menerobos. Jika Lorcan berteriak. Pasti akan terjadi sesuatu yang lain seperti sebelumnya. Biarkan mereka menunggu sampai NYX datang dan menghadang mereka.

"Lorcan ..."

"Iya sayang?"

Lorcan tahu Cyrielle pasti sangat lapar. Telapak Lorcan menempel di dahi Cyrielle—Panas. "Cyrielle? Kamu demam sayang?"

Jantung Lorcan berdebar kencang. Suhu tubuh Cyrielle sangat tinggi. Dia takut istrinya akan mimisan lagi. Kondisi fisiknya sangat lemah. Ini pasti karena kehujanan. Lorcan mencoba menghubungi Cassius dengan alat komunikasi berukuran kecil yang dia sembunyikan. Namun sejak kemarin alat itu tidak berfungsi.

"Lorcan ... "

"Iya sayang?" Cyrielle membuka matanya. Dia menatap tubuh Lorcan yang berdarah-darah. "Pasti sakit."

"Ini tidak ada apa-apanya di banding melihat ku di tampar oleh orang lain."

Suara Lorcan sangat lembut. Pria itu selalu berusaha menenangkannya.

"Sebenarnya, Amory memberikan ku makanan. Tapi aku tidak pernah memakannya. Aku tahu terjadi sesuatu pada anak kita." Saat masih menjadi gumpalan daging saja anak mereka sudah menerima cobaan seperti ini. Tapi dia senang, Lorcan ada bersamanya.

DESTINY Where stories live. Discover now