19 • Nosebleed

11.9K 1K 153
                                    

Selamat membacadanSemoga suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Cyrielle duduk di sofa dekat jendela kamarnya. Saat ini dia sedang menggambar wajah Lorcan. Jika sudah siap nanti dia akan memberikan lukisannya itu pada Lorcan sebagai hadiah balasan. Satu untuk Lorcan, satu untuk Cassius dan satu lagi untuk Riona. Pertama-tama dia harus memberikan ini pada Lorcan. Lukisan ini adalah harapannya. Mungkin saja setelah ini hubungannya dan Lorcan bisa semakin baik.

"Selesai!"

Ketiga lukisannya sudah selesai. Karena jarak ruangan Lorcan tidak begitu jauh dari kamarnya. Dia akan memberikan gambarannya terlebih dahulu pada Lorcan. Sebelum masuk dia mengetuk pintu terlebih dahulu.

Hening. Tidak ada jawaban.

Tangannya membuka pintu dan memasukan kepalanya untuk melihat ke dalam. Kosong- Tidak ada siapapun. Cyrielle masuk ke dalam. Ini kesempatan yang bagus. Dia akan menaruh lukisannya di atas meja kemudian segera keluar dari ruangan ini.

"Sedang apa kau?!"

Cyrielle terkejut. Dengan spontan membalikan tubuhnya.

Lorcan sudah berada di dalam. Dia bahkan tidak mendengar suara pintu terbuka.

Cyrielle menundukkan kepalanya begitu Lorcan datang mendekat. Dia seperti pencuri yang ketahuan.

"Aku tanya kau sedang apa?!" Lorcan memajukan wajahnya. "Kau mau mencuri apa di sini?!" Tuduhnya.

Cyrielle menggeleng kuat. Dia gugup. Jarak kedua Wajahnya sangat dekat. Hanya sedikit lagi bibir mereka akan bersentuhan.

Melihat di tangannya ada kertas. Lorcan merampasnya dengan kasar. Pria itu melihat kertas yang di bawanya. Tanpa di duga. Pria itu merobek-robek kertasnya.

Cyrielle melihatnya dengan tatapan sedih. Padahal gambar itu Ia lukis dengan bersungguh-sungguh. Perlu berjam-jam untuk membuatnya sebagus itu. Dan pria ini merobeknya sesuka hati.

Lorcan melihat istrinya yang seperti menahan tangis. "Kau pikir apa? Aku akan memujinya? Itu adalah gambar terburuk yang pernah aku lihat! Gambar ini tidak pantas di lihat oleh siapapun!"

Dengan kepala yang menunduk. Cyrielle bergegas keluar dari dalam ruangan suaminya. "Tidak apa-apa, Ini salah ku yang terlalu berharap."

Lorcan menatap butiran kertas di lantai. Pria itu berdecih. "Siapa pria jelek yang dia lukis?!"

Cyrielle kembali ke kamarnya dengan kekecewaan. Padahal dia berniat pergi menemui Cassius setelah memberikan hadiah pada Lorcan. Perkataan pria itu membuatnya jadi mengurungkan niat.

"Bagaimana jika nanti tuan Cassius dan Riona juga tidak suka?"

Meski kemungkinan kecil. Tetap saja dia merasa takut.

DESTINY Where stories live. Discover now