13 • Fault

12.6K 940 164
                                    

Selamat Membacadan Semoga suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat Membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Cyrielle sudah tidak takut lagi bertemu orang lain. Terkecuali Lorcan. Jika gadis itu melihat Lorcan. Dia akan lari bersembunyi. Ia takut Lorcan akan melakukan sesuatu lagi padanya. Keanehan terjadi di rumah ini. Banyak para pelayan yang ramah padanya. Kalau mendengar suara tembakan yang terdengar kemarin. Sudah pasti sikap para pelayan itu ada hubungannya dengan kejadian malam itu.


Meski Cassius memberikannya kebebasan untuk melakukan apapun di sini. Cyrielle tidak pernah merasa bebas. Dia masih takut pada paman dan bibi Lorcan. Terutama putri mereka yang bernama Faransessca itu.

Sekarang ini Cyrielle sedang berjalan menuju meja makan. Atas perintah Cassius. Pelayan datang menjemputnya. Seperti kata mereka. Perintah Cassius adalah mutlak. Cyrielle juga tidak berani menolaknya.

Cyrielle duduk di sebelah Cassius. Ia sangat gugup dan takut jika duduk di sebelah Lorcan. Lorcan dan Cassius selalu duduk bersebrangan. Namun bedanya kali ini hanya ada mereka bertiga.

"Ada apa Cyrielle?" Cassius melihat menantunya yang nampak bingung seperti mencari orang lain.

Cyrielle menggeleng pelan dengan mata yang menatap tiga kursi kosong.

"Omong-omong, kita bertiga akan pergi liburan. Kamu belum pernah melihat laut bukan?" Tanya Cassius padanya.

Gadis itu tersenyum sambil menggeleng. "Jangankan laut. Di desa hutan tempat tinggal ku saja tidak ada danau." 

Lorcan berdecih. Pria itu tersenyum sinis. "Apa ini babak permainan baru?"

"Tidak! Aku serius. Lagi pula kamu dan Cyrielle belum berbulan madu. Apa perlu ku minta kau untuk melakukannya langsung di hadapan ku?!"

"Melakukan apa?" Cyrielle bingung dengan perkataan Cassius.

Lorcan menatap Cassius dengan tajam. "Hentikan! Anda pikir aku akan sudi untuk melakukannya?!"

"Lorcan!"

"Sudah cukup! Jangan di bicarakan lagi!"

Cassius terlihat menghela napas. Pria itu mengalah. "Oh ya! Cyrielle! Bagaimana dengan ulang tahun mu? Apa kamu tahu, kapan tanggal ulang tahun mu?"

Cyrielle lagi-lagi menggeleng pelan. "Aku tidak pernah tahu kapan hari ulangtahun ku. Lagipula aku tidak pernah merayakannya."

Cassius mengelus kepalanya. "Bagaimana jika hari kedatangan mu ke rumah ini di tetapkan sebagai tanggal ulang tahun mu?"

Cyrielle tersenyum mengangguk semangat.

Melihat Cyrielle senang. Cassius pun ikut senang. "Aku akan memberikan perayaan ulangtahun yang mewah untuk mu."

DESTINY Where stories live. Discover now