23 • Safe

12.7K 1K 73
                                    

Selamat membacadanSemoga suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Cahaya mulai terlihat. Matanya terbuka dengan sempurna. Langit-langit yang nampak asing di lihatnya. Interior yang di pandang juga nampak tak biasa. Seingatnya dia menenggelamkan dirinya di laut. Saat itu dia sudah berada di ambang kematian. Tempat dimana dia berada sekarang sepertinya adalah penginapan pinggir pantai.

"Kenapa aku masih hidup? Apa aku kembali setelah kematian?"

Cyrielle tidak sengaja menoleh ke kanannya dan menemukan Riona yang tertidur di kursi. "Riona?" 

Riona membukanya matanya. Wanita melihatnya yang sudah sadarkan diri. "Nyonya!" Riona memeluknya dengan erat. Wanita itu menangis. "Nyonya! Tidakkah anda tahu betapa khawatirnya saya?!"

Saat ini Cyrielle merasa lemas. Dia bahkan tak mampu mengangkat kedua tangannya. Dia berpikir apakah setelah tidak sadarkan diri tubuh terhanyut sampai ke tepi.

"Nyonya! Saya sangat khawatir. Sudah dua hari anda menghilang. Saya sangat terkejut begitu melihat tuan muda yang menggendong anda yang tidak sadarkan diri. Tuan muda bilang anda jatuh tenggelam. Untung saja tuan muda datang tepat waktu dan menyelamatkan anda. Kalau tidak! Saya tidak tahu harus berkata apa?!"

Cyrielle merasa canggung. Riona menangis dan memeluknya seperti ini.

Lorcan, jadi bayangan hitam yang mendekat padanya itu adalah Lorcan. "Hebat sekali kamu Lorcan! Setelah membuat ku berada di ambang kematian. Lagi-lagi kamu bersikap seperti seorang pahlawan yang menyelematkan nyawa ku."

Lorcan, adalah pendrama yang hebat.

Riona melepaskan pelukannya. Wanita itu beralih duduk di sebelahnya. Kedua tangannya kini berada dalam genggamannya. "Sudah dua hari nyonya tidak sadarkan diri. Nyonya pasti lapar. Saya akan mengambilkan makanan untuk anda." Riona mengusap kedua air matanya. Wanita itu pergi untuk mengambilkan makanan untuknya.

Tak lama Riona pergi. Lorcan masuk ke dalam. Pria itu masuk dengan membawa sepiring makanan. Lorcan berdiri cukup lama memandang wajahnya.

Cyrielle tidak mau menatap wajahnya. Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Lorcan merasa sedih. Namun pria itu tetap masuk ke dalam. Dia duduk tepi kasur istrinya. "Sudah dua hari kamu tidak sadarkan diri. Aku bawakan makan untukmu." Lorcan meraih sendoknya kemudian menyodorkannya.

Cyrielle masih memalingkan wajahnya. Bibirnya tertutup rapat.

Lorcan menghela napas kecil. Cyrielle pasti takut makanan ini di racuni lagi. Untuk mendapatkan kepercayaannya. Lorcan memasukan sendok ke dalam mulutnya. "Aku tidak menaruh racun  apapun. Jadi makanlah!"

Lorcan kembali memberikan suapannya. Namun Cyrielle masih belum juga membuka bibirnya.

Istrinya itu justru membalikan tubuhnya— Membelakangi dirinya.

DESTINY Where stories live. Discover now