𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝟏𝟖+
Bagai burung kecil yang tidak bisa berkicau. Hanya bisa pasrah kemana takdir akan membawanya.
****
"𝙉𝙤 𝙢𝙖𝙩𝙩𝙚𝙧 𝙝𝙤𝙬 𝙢𝙖𝙣𝙮 𝙩𝙞𝙢𝙚𝙨 𝙄 𝙩𝙝𝙧𝙤𝙬 𝙮𝙤𝙪 𝙖𝙬𝙖𝙮. 𝙄𝙣 𝙩𝙝𝙚 𝙚𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪 𝙘𝙖𝙢𝙚 𝙗𝙖𝙘𝙠 𝙩𝙤 𝙢...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Selamat membaca dan Semoga suka . . . . .
Lorcan mengangkat tubuh Cyrielle. Bibirnya mencium bibir Cyrielle dengan lembut. Cyrielle mengalungkan kedua tangan dan kakinya kuat-kuat agar tidak terjatuh. Mereka berdua bercumbu— Saling melahap bibir dengan rakus. Lorcan merebahkan dirinya di atas kasur— mendudukan tubuh Cyrielle di atasnya.
"Perkosa aku sayang!"
Mata Cyrielle membesar. Menggelikan sekali suaminya saat ini.
"Ayo! Jangan malu-malu! Lakukan semua yang kamu baca di buku! Untuk membuktikan apakah si penulis benar atau tidak."
Cyrielle membuka kancing kemeja Lorcan satu persatu. Tangannya meraba tubuh Lorcan yang sangat bagus. Pasti butuh waktu lama untuk membuat tubuh sebagus ini. Cyrielle melemparkan kemeja suaminya itu ke bawah lantai. Kepalanya mendekat. Menempelkan lidahnya ke leher suaminya itu. Cyrielle melakukan apa yang Lorcan lakukan pada lehernya. Lidahnya juga menjilati dada bidang suaminya.
Cyrielle semakin mundur ke bawah. Wanita itu menurun celana yang di pakai suaminya. Tangannya meraih kejantanan Lorcan lalu memijitnya pelan. Perlahan-lahan dia memasukkan milik suaminya itu ke dalam mulutnya. Setelah di rasa cukup memberi pelumas. Cyrielle naik ke atas tubuh Lorcan. Mengerahkan kejantanannya untuk masuk.
"Aaaahhhh ... Iya! Seperti itu sayang!"
Cyrielle mulai bergerak. Meski masih kaku. Gerakannya ini cukup benar.
"Aaaahhhh ... Aaaahhhhh ..."
Lorcan menikmati pemandangan di atasnya.
"Yeah ride on me baby. Aaaahhh ..."
"Aaaahhh ..."
"Kamu menyukainya?"
Dengan malu-malu kepalanya mengangguk. Penulis itu benar. Posisi ini sangat enak dan menggairahkan untuk pasangan perempuan.
"Aaaahhhhh ..."
"Aaaaaahhhhh ... Aaaahhhhh ..."
"Aaaaahhhhh ..."
Cyrielle mendongakkan kepalanya. Gerakannya semakin lama semakin cepat.
"Aaaaahhhhh ... Aaaaaaahhhh ..."
Tak mau diam saja. Cyrielle mendekatkan wajahnya, melumat bibir Lorcan. Lengan Lorcan memeluk pinggangnya. Pria itu sangat menikmati permainannya saat ini.
"Mmmhhh .... Nnnggghhhh ..."
"Kamu sangat hebat. Aaahhhh ..."
"Aaaaahhhhh ... Aaaahhhh ..."
"Aaaa--aaaaahhhhhhhh ..."
Cyrielle menahan pinggangnya membiarkan cairan Lorcan keluar di dalamnya.
