37 • Miracle

11.4K 1.1K 62
                                    

Selamat membacadanSemoga suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

"Lorcan!"

Lorcan terus berlari ke arah dimana suara itu memanggilnya. Dia seperti orang bodoh yang percaya bahwa itu adalah Cyrielle. Padahal kenyataannya yang dia tahu istrinya itu bisu. Namun dia sangat yakin jika itu adalah suara istrinya. Dan dia ada di sana.

"Cyrielle?"

Lorcan menemukan istrinya yang di kurung dalam Jeruji besi tua.

Istrinya itu menangis. Tubuhnya sangat kurus. Pipis tirus dan wajahnya pun pucat. Lorcan menangkup kedua pipinya. "Kamu? Kamu bisa berbicara?"

Cyrielle tersenyum mengangguk. "Iya!"

Air mata Lorcan turun membasahi kedua pipinya. "Bagaimana bisa?"

"Saat mendengar suara mu. Aku mencoba berteriak. Memaksa suara ku untuk keluar. Aku bertekad melakukan hal bodoh. Sampai suara ku ini keluar."

Lorcan masih tidak bisa percaya dengan apa yang terjadi. "Mundur!"

Cyrielle mundur. Lorcan mengerahkan pistolnya. Menembaki gembok yang menguncinya. Pria itu membuat gemboknya rusak. Kemudian membuka pintunya. Cyrielle keluar- Memeluk suaminya dengan erat.

"Lorcan!"

Lorcan mengecup keningnya.

Bunyi suara pistol terdengar. Ruangan yang semula gelap menjadi terang. Amory menodongkan pistolnya ke kepala Cyrielle. Mereka di kepung oleh kawanan pria bersenjata yang berada di bawah kaki tangan Amory.

"Lorcan ..." Lirihan Cyrielle nampak bergetar. Hanya tinggal menekan peletuknya saja. Peluru dari pistol Amory akan menembus kepalanya.

"Aku di sini! Jangan takut!" Suaminya itu berbisik. Menenangkannya.

"Wah! Wah! Wah! Pertunjukan yang sangat menyentuh hati." Amory tersenyum menatap Lorcan yang saat ini menatapnya dengan tajam. "Mundur!" Amory menarik Cyrielle menjauh dari Lorcan. Pria itu kembali memasukkannya ke dalam penjara.

Amory masih diam menodongkan pistolnya. "Keluarkan semua senjata mu!"

Cyrielle menggeleng kuat. "Jangan Lorcan!" Teriaknya.

"Diam!" Bentak Amory. Pria itu menatap Lorcan. "Cepat keluarkan atau istri mu ini akan mati!"

Lorcan menurut. Pria itu membuang semua senjata yang di sembunyikannya. Dua bilah pisau, dan tiga pistol beserta isi pelurunya. Pria itu membuangnya ke lantai. Seluruh senjatanya dia keluarkan.

Seseorang mengangkat tongkat kayu panjang kemudian memukul bahu Lorcan. Tubuh Lorcan tumbang ke lantai.

"Lorcan!"

DESTINY Where stories live. Discover now