12 • Support

11.3K 824 121
                                    

Selamat membacadanSemoga suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Kelima pria itu diam dan nampak kebingungan. Mereka mengenali wanita yang di lempar oleh tuan mereka. Wanita itu adalah istrinya. Mereka mengira ini hanya sebuah tes karena mereka berlima adalah para pelayan baru yang masih training.

"Tu--tuan, tapi--"

"Kenapa?! Keberatan?! Kalau kau ingin lolos dari tes. Maka perkosa wanita itu di hadapan ku sekarang!" Ucap Lorcan enteng.

Cyrielle menangis ketakutan. Gadis itu segera bangun dan bersiap untuk kabur. Namun na'asnya. Tubuhnya itu sudah tangkap oleh Lorcan. Cyrielle terus memberontak. Ia tidak sudi melakukannya. "Lepaskan aku Lorcan! Lepaskan!" Kepalan tangan Cyrielle terus memukuli dada bidang suaminya.

Kelima pria itu masih bingung. Mereka ragu. Mereka masih tidak percaya jika tuan muda mereka menyerahkan istrinya pada mereka untuk di setubuhi beramai-ramai. Namun mereka tidak berani melakukan itu. Karena Cassius sudah memerintahkan mereka untuk tidak menyentuh apalagi melukai gadis yang ada di hadapan mereka saat ini.

"Tu--tuan, kami ..."

Lorcan merasa geram dengan gerakan Cyrielle yang terus memberontak. "Diam!" Bentaknya. Namun Cyrielle tak kunjung berhenti. Pria itu melepaskan pelukannya dengan kasar. Kemudian menampar pipinya. PLAK! "Aku bilang diam!!"

Cyrielle tersungkur di bawah sambil memegang pipinya yang terasa perih dan panas.

Dengan napas yang menggebu-gebu. Lorcan menatap kelima pengawal training itu. "Aku bilang cepat setubuhi dia, bodoh! Kalian pikir aku ini main-main?! Kalian akan bekerja dengan ku! Si tua Cassius itu tidak akan tahu! Jadi cepatlah dan lakukan perintah ku."

Mereka berlima tampak diam sampai ada salah satu dari mereka yang bergerak. Pria itu meraih tubuh Cyrielle. Melepaskan pakaiannya satu persatu.

Lorcan menarik dasinya kesal. Pria itu duduk di kursi menonton istrinya yang sedang di lucuti pakaiannya.

Cyrielle semakin menangis. Tega-teganya Lorcan melakukan ini padanya. "Kumohon! Jangan!"

Mereka berlima tampak diam. Melihat tubuh polos Cyrielle yang di penuhi dengan bekas luka lebam. Beberapa luka itu sepertinya baru. Dan beberapa luka lain yang tampak membiru dan sudah lama. Salah satu dari mereka menahan kedua tangan dan kaki Cyrielle. Sementara yang salah satunya tengah membuka resleting celananya.

Cyrielle menggelengkan kepalanya. Air matanya semakin mengalir deras. "Kumohon jangan ..."

Pria itu meneguk ludahnya paksa. Menarik pinggang Cyrielle— Melebarkan selangkangannya. Kejantanannya sudah siap untuk menerobos masuk.

DOR! Satu tembakan tepat mengenai salah satu kepala mereka. Mereka semua terdiam dan melihat ke arah lain. Cassius datang dengan wajah yang menyeramkan. Wajahnya menandakan bahwa emosinya sedang berapi-api. Ke-empat pria lainnya hendak kabur namun. Terdengar suara tembakan lagi.

DESTINY Where stories live. Discover now