36 • Perpetrator

11.3K 1.2K 144
                                    

Selamat membacadan Semoga suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Cyrielle menyentuh kepalanya yang terasa pusing. Wanita itu perlahan-lahan mengangkat kepalanya. Pandangannya yang kabur semakin lama semakin terlihat jelas. Pria itu —pria yang belum lama menghantarkan surat perceraian padanya, Mace. Terakhir kali yang dia ingat dia sedang berjalan di tengah hujan dan tiba-tiba saja seseorang membekap hidungnya. Cyrielle juga tidak tahu di mana dia berada. Yang dia tahu saat ini dia terkurung di  penjara usang. Dinding penjara yang dia lihat sudah banyak sekali yang retak. Sarang laba-laba di temukan hampir di setiap tempat.

Seseorang masuk ke dalam. Betapa terkejutnya dia melihat siapa orang itu. Mace terlihat mendapatkan sejumlah uang yang cukup banyak darinya. Pria itu teramat sangat senang.

"Amory?"

"Bagus Mace!" Amory memberi pujian pada Mace.

Melihat Amory berjalan ke arahnya. Cyrielle dengan takut memundurkan tubuhnya hingga menabrak dinding.

Amory berjongkok di hadapannya. Pria itu menarik dagunya. "Cyrielle yang malang. Sedari awal aku tahu kau itu istri si bajingan Lorcan. Tadinya aku berniat membuat mu jatuh cinta padaku lalu kita berdua akan menghancurkan Lorcan. Melihat Lorcan yang sangat menyayangi mu ku pikir akan mudah bagiku menarik mu karena kamu sendiri berani menamparnya di hadapan ku!"

Jadi selama ini bukan Lorcan yang mengirimkan Mace tetapi Amory.

"Amyra! Adik tercinta ku telah di bunuh oleh suami mu yang bajingan itu! Ibu dan ayah ku juga mati di tangannya. Nenek ku, Fancy! Di bunuh dengan tidak manusiawi oleh suami mu itu! Kau tahu siapa itu Earl dan Targaryen? Ayah ku seorang Targaryen dan ibuku seorang Earl! Aku adalah campuran dari Earl dan Targaryen! Kami selalu ingin menghancurkan Alphonse yang selalu saja menjadi penghalang untuk kami!"

Amory mengeluarkan ponselnya. Dia menunjukkan foto-foto dimana seluruh keluarga di bunuh dengan kejam. Pria itu mencengkram pipinya dengan kuat. "Lihat ini! Lihat! Si tua Cassius dan putranya telah membunuh keluarga ku! Hanya karena nenek ku berkata sebuah fakta yang tidak bisa di terima oleh mereka. Mereka sampai membunuh keluarga ku! Lorcan dan Cassius mengira aku sudah mati. Tapi pada kenyataannya! Aku masih hidup! Dan di sinilah aku! Membalas kematian keluarga ku tercinta."

"Alphonse hanyalah seorang rendahan dan akan terus tetap seperti itu! Berani sekali mereka mencoba melampaui Earl dan Targaryen!"

Amory menghempaskan wajah Cyrielle dengan kasar.

"Kalian! Perhatikan dan rekam ini baik-baik!"

PLAK! —Satu tamparan keras mendarat di pipinya. Panas, namun kali ini bukan sedih melainkan marah. Alphonse tidak bersalah. Perilaku mereka yang tidak adil. Hanya karena mereka merasa lebih baik. Jadi tidak boleh ada yang berani. Melampaui mereka. Alphonse balas dendam dengan menunjukkan bahwa mereka lebih baik dengan memperluas daerah kekuasaan mereka. Tapi Earl dengan Targaryen, balas dengan mereka sangat menjijikan.

DESTINY Where stories live. Discover now