16 • Strange

11.8K 1K 77
                                    

Selamat membacadanSemoga suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Lorcan membuka pintunya dengan kasar. Pria itu duduk di kursi ruangannya. Dia sangat tidak senang. Marah dan perasaan tidak suka menyelimuti dirinya. Tidak biasanya dia seperti ini. Itu sebabnya dia lagi-lagi melampiaskan amarahnya pada Cyrielle.

"Sial! Sial! Sial!" Lorcan membalikan mejanya. Membuat berkas-berkas yang ada di meja jatuh berhamburan.

Alec yang terkejut dengan suara keras di ruang kerja Lorcan langsung bergegas masuk. Mata pria itu membesar. "Astaga! Tuan muda! Tidakkah anda tahu seberapa kerja kerasnya saya menyelesaikan berkas-berkas itu?!" Alec bisa melihat deru napas Lorcan yang menggebu-gebu. "Apa ini karena nyonya?"

Lorcan tidak menjawab. Pria itu masih dengan tatapan tajamnya.

Tebakan Alec benar. Sekalipun pria itu tidak mengaku. Dia yakin betul bahwa ini semua karena istrinya. "Tuan muda! Selagi belum terlambat sebaiknya anda mengakuinya! Kalau tidak anda akan menyesal!"

"Diam!"

Alec terkejut. Pipinya berdarah. Pisau yang menancap dengan kuat di tembok membuat dirinya menjadi takut. "Saya permisi tuan!" Alec masih menyayangi nyawanya.

Lorcan menyandarkan tubuhnya. Mengusap wajahnya frustasi. Pikirannya di penuhi perempuan bisu itu. Setiap kali melihatnya. Matanya seolah-olah terhipnotis.

Jatuh cinta? Pada jalang bisu itu?

Perempuan itu jauh dari kata cantik. Tubuhnya bahkan kurus. Tidak terbentuk dengan indah. Di tambah dia juga tidak menguntungkan untuk nya. Wanita itu hanya beban. Dia tidak berguna.

Dia tidak boleh menyukai perempuan bisu itu apalagi jatuh cinta padanya. Jika dia sampai jauh cinta dan memiliki anak dari perempuan itu. Maka anak itu juga akan bisu. Bagaimana jika tidak hanya bisu tetapi juga tuli dan buta.

Perempuan itu pasti telah menghipnotisnya. Mungkin saja Cassius jadi menyayanginya karena hipnotis.

Tidak bisa begini.

"Sial! Dia harus mati!"

Lorcan bangun dari duduknya kembali menuju kamar Istrinya. Dengan hati yang bergerak tak karuan. Tangannya yang sudah tidak sabar ingin menghancurkan wajah itu. Tidak seperti biasanya Ia bisa menerobos masuk sesuka hati. Kali ini. Gadis itu mengunci pintu kamarnya. Lorcan mundur beberapa langkah. Sebelum akhirnya pintu kamar Cyrielle di dobrak olehnya.

Cyrielle yang tertidur pulas sontak terbangun karena terkejut mendengar benturan keras.

Dia bisa melihat Lorcan masuk dengan wajah yang di penuhi emosi. Tubuhnya mendadak kaku.

"Lo--Lorcan?!"

Lorcan naik ke atas kasurnya. Kemudian mencekik lehernya.

"Kau! Dasar Jalang! Kau pasti memakai sihir kan?! Kau pasti menghipnotis si tua itu agar dia peduli pada mu. Dan sekarang kau mulai menggunakannya pada ku?!"

DESTINY Where stories live. Discover now