Part 68

30.3K 1.2K 121
                                    

Haiii

Minal aidin wal faizin semuanya
Selamat merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah. Semoga amal ibadah kita semua diterima oleh Allah.

Aku minta maaf kalau selama perjalanan penulisan cerita Atlas banyak melakukan kesalahan baik di sengaja atau tidak ke kalian semua.

Dan selama Ramadhan aku sangat menyukai toleransi yang bener-bener hangat banget. Berburu takjil lah, ngomongin hari paskah pake kinder joy lah, hal-hal yang membangun toleransi di Indonesia semakin indah banget dan mengharukan.

Kaya cerita Atlas, aku buat cerita ini dengan karakter tokoh yang Non Muslim sedangkan yang aku sebagai penulisnya soerang Muslim. Tapi, aku bener-bener minta maaf banget buat kalian kalau ada salah-salah kata dalam hal Agama di cerita ini, yang kadang aku suka sok tau tentang Agam kalian.

Aku ga bermaksud apapun, jadi kalau ada salah-salah kata dalam pembawaan Agama dalam cerita ini, aku mohon maaf sebesar-besarnya 🙏

Ini adalah chapter terkahir di cerita Atlas dan tidak akan ada chapter tambahan, kecuali aku berubah pikiran hehehehe

Walaupun sebenarnya aku sedih banget harus berakhir, kaya perjalanan penulisan aku di cerita Atlas berasa banget, dan semua tokoh di cerita ini sangat berkesan banget buat aku. Yang kadang kalau lagi kangen sama tingkah Biru aku baca ulang, atau pas lagi kangen sikap manja Atlas, aku pasti baca ulang dengan semua typo yang sangat mengganggu hehehe

Sampai jumpa

Di Babak Baru dalam cerita aku

Happy reading ❤️

^^^

M

alam yang begitu terasa cepat kini berganti pagi yang cerah dengan udara yang begitu mendukung. Membuat Atlas enggan untuk bangun dan beraktivitas. Bukan beraktivitas seperti berolahraga, senam, cek kesehatan, keagamaan dan lain halnya, tapi beraktivitas untuk mengemas semua pakaian dan barang miliknya kedalam tas.

6 bulan berlalu, banyak hal yang terjadi di tempat ini, dan Atlas tidak akan melupakan kejadian-kejadian penuh cinta, kasih sayang, persahabatan, kedekatan, canda tawa, sedih, kebahagiaan yang terjadi di tempat ini. Semua moment sudah tersimpan rapi di dalam pikirannya, semua hal tanpa terlewatkan satu pun.

Atlas menatap dirinya di cermin kamar mandi. Tubuh bagian atasnya bertelanjang dada, memperlihatkan banyaknya tato yang menghiasi tubuhnya, entah sudah banyak tato yang diukur, tapi yang jelas sepertinya tidak terhitung. Tapi bukan tato yang menjadi pusat perhatiannya, melainkan sebuah kalung dengan tanda salib di lehernya. Kalung pemberian Nabella, kalung yang perempuan itu berikan untuknya sebagai hadiah.

‘Jika aku tidak bisa melindungimu untuk beberapa tahun kedepan, maka aku akan meminta Tuhan untuk melindungimu untuk aku’ Ujarnya dalam hati seraya menggengam erat kalung salib dengan tangan kanannya.

Setelah selesai membersihkan tubuh, kini Atlas memasukan baju dan celana miliknya kedalam tas. Melipat handuk, menaruh sendal di dekat kasur, melipat baju milik tempat rehabilitasi, merapihkan kasur dan mengambil alat mandi. Lalu Atlas memastikan kembali bahwa semuanya sudah masuk kedalam tas dan tidak ada ketinggalan.

ATLAS (End)Where stories live. Discover now