Part 38

110K 9.9K 585
                                    

Happy reading 💕

^^^

Pukul 21.15 malam, Nabella baru tiba di rehabilitasi. setelah selesai menikmati semua wahana di Dufan dan pada pukul 19.23 Nabella dan Doni memipirkan mobil ke salah satu restoran untuk makan malam bersama.

Hari ini sangat menyenangkan, walaupun ada rasa sedih karena ibu tidak ikut menikmati indahnya kota Jakarta dimalam hari. Nabella sedih karena Luna tidak bisa menikmati semua permainan di Dufan, padahal Luna sangat suka bermain wahana seperti ada di Dufan.

Tapi ayah bilang, kita bisa pergi bersama-sama lagi bersama ibu. Ayah berjanji akan membawa Luna dan Nabella ke Disneyland setelah Luna dinyatakan sembuh.

Nabella hanya bisa mengiyakan dan berdoa semua permasalahan yang terjadi di dalam keluarga kecil bersama Doni dan Luna secepatnya usai. Karena Nabella tidak bisa membiarkan Luna terus berada di lubang hitam tanpa caranya seorang diri.

Sesampainya di rehabilitasi, Nabella langsung ke kamar untuk meletakan beberapa paper bag dan mengganti baju dengan baju tidur.

Setelah selesai Nabella keluar kamar menuju kamar Atlas yang cukup berjarak. Di minimnya cahaya, Nabella berjalan menyusuri lorong demi lorong menuju kamar Atlas.

Sebenarnya dia hanya ingin memastikan apa Atlas sudah tidur apa belum. Dan kemungkinan besar pria itu pasti sudah tidur.

Nabella mengetuk pelan pintu kamar Atlas, beberapa detik Nabella menunggu tapi tidak ada sautan dari dalam. Dia membuka knop pintu perlahan dan terlihat Atlas yang tertidur dengan posisi telungkup.

Nabella berjalan mendekat lalu tangan kanannya terangkat mengelus rambut hitam Atlas "Good night Atlas" Dia memberikan kecupan singkat pada kening Atlas.

Baru saja ingin berbalik pergi, tangan kirinya di cekal "Bella"

"Eh, maaf kamu kebangun gara-gara aku ya" Nabella langsung duduk di pinggir kasur dan tangan kanan sibuk mengelus rambut Atlas.

Pria itu membalikan posisi tubuhnya menjadi terlentang seraya menatap sayu Nabella. Atlas merubah posisinya kembali menjadi duduk lalu merentangkan tangannya "Bella peluk, aku kangen"

Atlas mendusel di leher Nabella ketiak perempuan masuk kedalam dekapannya "Kangen banget, sama kamu. Kenapa perginya lama"

"Baru sehari nggak ketemu, itu pun nggak sampai 24 jam"

"Kangen itu nggak bisa di hitungan berapa lama kita tidak bertemu, bahkan aku bisa kangen kamu walaupun kita tidak bertemu selama sedetik"

Nabella terkekeh kecil "Itu lebay namanya"

"Bella ayo cerita kamu pergi kemana aja, aku pengen denger" Ujar Atlas dengan mulut terus menguap

"Besok aja ya ceritanya, kamu udah ngantuk, jadi lanjut tidur aja ya"

"Mau sekarang Bella" rengek Atlas dengan mata terpejam, dia menikmati usapan lembut di punggungnya.

"Aku akan cerita semuanya sampe nggak ada yang kelewat sedikit pun. Dan besok aku juga mau ngasih kamu hadiah"

"Apa?" Mendengar kata hadiah, Atlas langsung melepas pelukan dan menatap Nabella dengan wajah penasaran ditambah wajahnya yang mengantuk.

"Nanti aja, udah malem juga… hadiahnya juga aku taruh kamar" Tangan kanan Nabella mengusap wajah dingin Atlas, mungkin karena pintu kamar dibuka. Dan beberapa jam sebelumnya hujan turun, namun tidak terlalu lama.

"Sekarang waktunya tidur, udah malam. Maaf ya bikin kamu kebangun" Atlas menggeleng "Nggak aku emang sengaja nungguin kamu, tapi aku malah ketiduran"

Nabella mengecup Kening Atlas "Kalau gitu maaf bikin kamu nunggu"

ATLAS (End)Where stories live. Discover now