Part 49

74.4K 4.7K 269
                                    

Hai gais 🤗

Apa kabar kalian??



Jangan lupa vote dan komen

Follow ig aku juga
@nsall_
@storyofnsall_

Happy reading 💕

^^^

Jihan turun dari taxi online, dia kini sedang berdiri menatap rehabilitasi dengan senyum manisnya. Kaki jenjangnya mulai melangkah memasuki rehabilitasi, senyumnya semakin terangkat ketika Pak Tino terlihat berdiri di depan pintu.

“Selamat pagi Pak Tino” Sapa Jihan seraya tersenyum.

Pak Tino sedikit mengernyitkan dahi “Kamu Jihan?” Tanya Pak Tino, pasalnya wajah Jihan terlihat asing. Jihan terkekeh kecil “Iya pak, saya Jihan. Memangnya siapa lagi” Canda Jihan sedikit tertawa kecil.

“Ah, saya hanya merasa bingung. Wajah kamu terlihat beda”

“Wajah saya terlihat lebih cantikkan pak?”

Pak Tino tidak menjawab, pria paruh baya itu langsung masuk ke dalam. Jihan hanya tersenyum tipis, lalu ikut berjalan masuk mengikuti Pak Tino. Perempuan itu menatap ke sekeliling, dimana tembok-tembok polos dilengkapi quotes-quotes yang mengatakan bahayanya narkoba dan terdapat figura foto yang terpajang. Foto tersebut merupakan pasien yang pernah melakukan rehabilitasi ditempat ini, foto tersebut diambil ketika acara pentas yang setiap tahunnya memiliki tema berbeda-beda, karena acaratersbeut juga hanya dilakukan setahun sekali.

“Kamu yakin mau kerja lagi disini?” Tanya Pak Tino yang kesekian kali, dia hanya ingin memastikan lagi apakah benar jika perempuan itu akan bekerja disini lagi. bukan karena dia tidak memperbolehkan hanya saja, Tino merasa aneh.

“Pak Tino sebenarnya izinin aku apa nggak sih, bapak nanya itu terus perasaan. Atau jangan-jangan bapak sebenernya nggak ngizinin aku ya” Ucap Jihan dengan nada sedih, raut wajahnya juga berubah sedih.

“Saya izinkan kamu” Ujar Pak Tino yang tidak ingin membahasnya lagi.

Kini keduanya sudah berada di depan kamar lama Jihan, Pak Tino memberikan kunci kamar tersebut kepada Jihan “Kamar kamu masih sama, ini kuncinya”

“Nanti saya akan memperkenalkan kamu sama suster baru disini, namanya Nabella Arasya. Sekarang kamu bisa ganti baju, dan mulai berkegiatan seperti biasa”

“Wah saya jadi nggak sabar buat kenalan sama Nabella” Raut wajah Jihan terlihat begitu antusias. Pak Tino melihat antusias Jihan hanya tersenyum kecil, tanpa disadari Pak Tino bahwa raut wajah tersebut memiliki maksud lain.

“Kalau gitu saya pergi dulu, sekali lagi selamat bergabung kembali Jihan”

“Terima kasih Pak”

Jihan masuk kedalam kamar dengan harum kamar yang dia rindukan. Dia meletakkan tasnya diatas kasur, lalu berjalan untuk mengganti pakaian. Setelah selesai Jihan berdiri di depan cermin yang memperlihatkan wajahnya, kedua ujung bibirnya terangkat.

“Gimana reaksimu ketika kita bertemu lagi, Atlas”

^^^

Dari kejauhan Jihan melihat pria yang menjadi tujuan awalnya. Atlas sedang berjalan bersama satu perempuan dan dua pria yang dia tidak tahu siapa. Keempat orang tersebut berjalan seraya berbincang dan tertawa, Jihan menyeringai melihat keempatnya.

ATLAS (End)Where stories live. Discover now