Part 3

203K 12.8K 181
                                    

Haloooo

Huhuhuh aku dah lama banget nggak update cerita ini. Maaf buat kalian nunggu.

Seperti biasa biar aku semakin semangat update. Kita absen dulu yuk.

Yang baru datang kalian dari kota mana aja nihh??

Yang sama-sama dari Tangerang cungg☝️

Oiya jangan lupa vote dan komen dulu sebelum masuk ke cerita, biar aku semakin semangat buat update

Happy reading ❤️‍🔥

^^^


Hari demi hari terlewati Kini Nabella begitu berterima kasih kepada tuhan karena telah mendengarkan setiap doa demi doa untuk sang ibu karena telah sadar, walaupun ibunya hanya diam dengan pandangan kosong.

Nabella terus memberikan senyuman terbaiknya jika di hadapan sang ibunda. Ia harus terlihat ceria untuk menutupi rasa sakit di hatinya.

Beberapa jam ibunya sadar, Nabella tidak menghubungi sang ayah. Karena ketidak mungkinan ia mengabari sang ayah di kondisi ibu yang tidak memiliki gairah hidup.

"Ibu makan dulu ya, tadi suster bawain bubur. Ibu harus makan banyak biar cepet sembuh dan pulang" tuturnya lembut seraya menyendokan bubur kearah mulut sang ibu

Ibu hanya diam tidak menanggapi ucapan Nabella. Wanita itu masih memandang kearah depan dengan tatapan kosong.

"Ayo dimakan bu" bujuknya lagi
Dengan perlahan Ibu membuka mulut tanpa melihat ke arah Nabella. Nabella tersenyum, setidaknya ibu masih ingin makan.

Gangguan mental yang dihadapi Luna karena ketidaksiapan wanita itu terhadap kenyataan yang menimpanya.

Bagi Luna, Doni adalah sumber kebahagiaan, alam semestanya dan pusat hidupnya. Bukan tanpa alasan Luna menggantungkan hidupnya pada Doni.

Dulu, Luna hanya anak yatim piatu yang dirawat di panti asuhan. Luna anak yang ceria, cantik, baik, anggun dan lembut.

Pertama kali bertemu Doni saat wanita itu berusia 19 tahun di acara festival lampion yang selalu di gelar di pusat kota setiap tanggal 17 september karena konon itu adalah lambang cinta dari seorang pria abdi negara terhadap wanita desa yang kisah cinta mereka sangat di sanjung oleh banyak orang.

Pada acara festival itu Luna tidak sengaja merusak lampion milik pria dewasa yang sangat tampan. Saat itu pria itu mengenakan kemeja biru kotak-kotak dengan celana levis.

Luna tidak sengaja menabrak pria itu dan mengakibatkan lampion pria itu robek. Dari ketidak sengajaan membuat Doni lambat laun akhirnya menyukai Luna. Karena ternyata keduanya berkuliah di universitas yang sama.

Doni memberikan banyak warna dalam hidup Luna yang suram. Mulai dari keluarga Doni yang menerimanya seperti putri mereka, perhatian Doni, posesifnya Doni, semua yang dilakukan Doni membuat Luna merasa sangat dicintai. Itu mengapa akhirnya Luna menaruh hidup pada Doni.

Hingga kenyataan membuatnya sangat terkejut dan tidak siap akan kenyataan yang menghantamnya berulang kali. Doni yang ia kenali telah hilang, tidak ada Doni yang posesif, tidak ada lagi Doni yang romantis dan manja. Sekarang hanya ada Doni dengan kebohongannya yang telah menghancurkan seluruh mental dalam dirinya.

Luna terjatuh pada lubang hitam yang dulu telah tertutup rapat dan sekarang lubang hitam itu bertambah dalam dan gelap. Jurang kematian bagi Luna telah datang.

ATLAS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang