Part 5

195K 12.5K 51
                                    

Hai gais

Siapa yang disini yang udah nungguin Atlas banget. Cungg☝️

Aduh udah nggak sabar nih nunggu Nabella dateng. Kalian juga nggak sih?

Spam Nabella
Biar dia cepet dateng

Sebelum lanjut boleh kali vote dan komen dulu, biar aku semakin semangat update ceritanya hehehehe

Happy reading ❤️‍🔥

^^^

2 hari kemudian

10.15 AM. Sebuah sirine ambulan terdengar dari halaman depan rehabilitas. 2 menit sebelum para suster pendamping memanggil ambulan Jihan ditemukan tergeletak dengan wajah yang memerah akibat air panas yang dengan sengaja disiram oleh Atlas.

Sebelum kejadian Atlas baru saja datang ke ruang makan, pria itu berniat mengambil makanan sebelum nantinya dia harus melakukan aktivitas lain.

Saat tengah mengambil makanan, Jihan tiba-tiba muncul di samping Atlas dan berniat membantu Atlas untuk mengambil makanan namun Atlas menolak. Sayangnya tindakan Jihan yang terlalu memaksa membuat sisi tempramental Atlas muncul hingga Atlas melempar kuah sup panas ke wajah Jihan.

Jihan memekik kesakitan pada wajahnya yang terasa panas dan melepuh. Hal itu sontak membuat para suster dan para pasien rehabilitas menoleh ke arah Jihan yang sudah terkapar di lantai seraya berteriak memegang wajahnya.

Sedangkan Atlas hanya cuek dan kembali mengambil makanan lalu berjalan duduk pada meja panjang yang menjadi tempat duduk para pasien saat makan siang atau pagi. Atlas menyantap makanannya tanpa memperdulikan semua suster yang panik bahkan membantu serta pasien yang mendekat ke arah Jihan untuk melihat keadaan wanita itu.

Beberapa menit kemudian ambulan datang dan Jihan dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan penanganan sebelum luka bakar itu semakin melebar.

Atlas masih sibuk menghabiskan makanannya tanpa memiliki rasa bersalah dengan apa yang sudah dia lakukan.

Seorang yang memiliki tanggung jawab di tempat rehabilitas merasa frustasi, masalahnya apa yang dilakukan Atlas kepada beberapa suster pendamping itu sudah masuk kategori kekerasan dan hal itu justru bisa memberatkan Atlas. Kelakukan Atlas yang sudah melewati batas tentu tidak bisa dibiarkan namun dia bisa apa ketika Atlas begitu dijaga ketat oleh sang kakek membuat dia tidak bisa berkutik.

Tino adalah orang yang bertanggung jawab atas tempat rehabilitas. Tino berpikir keras untuk memberhentikan tindakan Atlas yang sudah diluar batas.

"Pak Tino saya punya usulan, tapi ini terserah ada ingin ikut usulan saya atau tidak" Ujar Zidan selaku dokter termuda yang ada disana. Zidan memang sedari tadi duduk bersama Pak Tino yang terus merenung di ruang kerja Pak Tino.

Sebelumnya Zidan memiliki urusan namun saat melihat wajah frustasi Pak Tino saat mendengar kejadian beberapa saat lalu membuat Zidan akhirnya memutuskan untuk memberikan usulan. Yang entah nantinya akan dipakai atau tidak, setidaknya Zidan sudah memberikan ide.

"Katakan"

"Sebelumnya bapa tahu bahwa saya dipindahkan dari Solo ke Jakarta. Saya memiliki teman yang juga seorang suster namun bukan suster yang bekerja di tempat rehabilitas seperti ini, dia suster di salah satu rumah sakit yang cukup terkenal di Solo. Teman saya ini sangat baik, lembut, penuh perhatian dan sabar ketika bekerja dan berhadapan langsung dengan pasiennya. Saya rasa dia cocok untuk menjadi suster pendamping tuan Atlas, mengingat bahwa tuan Atlas memiliki emosi yang tidak stabil untuk saat ini karena pengaruh dari obat yang dikonsumsi (sabu)" Zidan memberhentikan sejenak seraya memandang wajah Pak Tino yang berubah semerkah

ATLAS (End)Where stories live. Discover now