Part 63

43.2K 2.9K 181
                                    

Gaissss

Aku baru bisa update sekarang, maaf banget yaaa

Btw aku udah selesai UAS, yeyeye

Aku berharap nilaiku memuaskan dan semoga kalian yang UAS juga mendapat nilai yang memuaskan.

Langsung aja dah

Tapi

Jangan lupa vote dan komen

Follow ig dan wp
@nsall_
@wattpad.nsall

Happy reading 💕

^^^



Pukul 05.30 pagi, beberapa orang terlihat berlalu lalang di lorong rumah sakit. Suster juga beberapa kali terlihat berjalan di lorong, kemungkinan suster yang bekerja di shift malam.

Sebuah pintu terbuka, terlihat seorang wanita yang terbaring di hospital bed dengan infus yang terpasang di tangan kanannya. Langkah kaki memasuki kamar dengan tatapan penuh dendam, lalu menutup rapat pintu kamar tersebut.

Dengan kasar orang tersebut membangunkan wanita yang sedang tertidur pulas, tangannya menarik selimut lalu membuangnya segala arah, sebuah tamparan mendarat di pipi wanita yang sedang tertidur, hingga wanita itu langsung membuka mata.

“Hai Luna” Sapa Indria

Luna hanya diam memandangi wajah Indria yang tidak asing di ingatannya, sampai sebuah ingatan muncul yang kembali membuat hati Luna begitu terasa di remas kuat.

“Sudah mengingat saya?” Tanya Indria “Jika kau lupa akan saya ingatkan lagi, saya istri kedua Mas Doni. Kita menikah karena Mas Doni begitu mencintai saya, dia bahkan membuat saya hamil anaknya” Ujar Indria dengan senyum bahagianya.

Luna ingin membuka suara, namun tenggorokannya teras kering. Dia hanya bisa menahan air mata seraya meremas kuat seprai kasur.

“Luna… kenapa kamu nggak mati aja. Kamu cuman nyusahin Mas Doni, membayar rumah sakit memang kamu kira menghabiskan uang yang sedikit. Bagus kalau kesehatan jantung kamu membaik, tapi jika keadaan jantung kamu semakin buruk dan membuat kami mati. Bukannya itu akan membuang uang Mas Doni dengan sia-sia? Mati aja, lagian Mas Doni terlihat bahagia sama saya dan putra kecil kita”

Tubuh Luna mulai bergetar hebat, pikiran-pikiran buruk mulai muncul karena mempercayai setiap ucapan yang keluar dari mulut Indria.

Melihat Luna yang semakin tidak terkontrol membuat Indria tersenyum senang, lalu dia mengambil ponsel dari tas dan membuka sebuah galeri. “Kamu mau lihat buah cinta saya dan Mas Doni?” Tanpa menunggu jawaban dari Luna, Indria langsung menunjukan foto putranya yang tertidur pulas “Ini buah cinta saya dan Mas Doni, lihat wajahnya yang mirip dengan Mas Doni…..ah iya saya lupa” Indira menggeser foto tersebut ke foto yang lain “Ini saya dan Mas Doni saat di mall, Mas Doni perhatian banget. Dia rela pulang cepat untuk menemani saya ke mall, terus malamnya kita dinner di restoran mewah. Cincin ini juga hadiah dari Mas Doni saat melamar saya” Indria mengakat tangan kanannya yang terdapat cincin di jari manis.

“Luna, kamu mau melihat bagaimana malam panas saya dan Mas Doni?” Ujar Indria berbisik “Saya tidak peduli sih, kamu mau lihat apa nggak. Tapi saya akan tetap memberitahukan kamu, gimana gagahnya Mas Doni saat di atas ranjang, saya bahkan sampai kelelahan”

ATLAS (End)Место, где живут истории. Откройте их для себя