Part 42

96.5K 7.8K 505
                                    

Happy reading 💕

^^^

"Saya Doni ayahnya Nabella, kamu bisa panggil saya ayah seperti Nana memanggil saya” Setelah beberapa menit suasana hening, Doni akhirnya membuka suara. Sebelumnya Doni mengamati Atlas dengan sangat detail, pria itu memang tampan. Tapi Doni baru mengetahui jika anak tunggal sekaligus cucu satu-satunya Dexter ternyata bertato.

Sempat tidak percaya jika putrinya menyukai pria bertato, karena seingatnya. Nana paling tidak suka pria bertato, mengingat Ezza juga tidak bertato. Tapi kembali mengingat ucapan Nana yang mengatakan kita tidak bisa melihat seseorang hanya dari apa yang kita lihat, mungkin saja apa yang dikatakan Nabella tentang Atlas yang katanya baik memang benar.

Atlas yang sebelumnya bergebu-gebu ingin bertemu ayah Nabella, tapi sekarang setelah berada dihadapan Doni secara langsung, dia merasa gugup. Bagaimanapun ini pertama kali untuk Atlas, sebelumnya dia mana pernah menjalin hubungan dengan perempuan dan tidak pernah terpikir bahwa akan berada di posisi sekarang.

“Saya Atlas pasien Bella” Ujar Atlas yang tidak tahu harus memulai dari mana percakapan ini, meskipun dia berniat meminta izin untuk menjalin hubungan dengan Nabella.

Nabella yang duduk disamping Atlas berusaha tidak tertawa, kedua pria itu malah saling berkenalan dengan suasana canggung. Nabella ingin sekali tertawa, apalagi melihat wajah Atlas yang nampak tertekan, sangat menggemaskan dimatanya.

“Saya sudah dengar dari Nabella tentang kamu, walaupun sebelumnya saya sempat punya pemikiran yang tidak-tidak terhadap kamu. Bagaimanapun sebagai seorang ayah, saya pasti memiliki ketakutan saat mengetahui putri saya bekerja di tempat rehabilitasi dan pasiennya adalah kamu. Kamu mengertikan maksud saya?”

“Iya saya paham, lagipula tidak hanya Ayah yang punya pemikiran seperti itu. semua orang pasti memikirkan hal yang sama tentang saya”

“Saya dengar kamu bukan hanya sebagai pasien Nana?”

Atlas langsung duduk tegak menatap Doni dengan seluruh keberaniannya “Saya dan Nabella pacaran, itu karena saya mencintai Bella saat pertama dia datang. Saya memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan saya pada Bella, walaupun saat itu saya tahu bahwa persen Bella menerima saya mungkin tidak sampai 1%. Tapi ternyata dugaan saya salah, Bella menerima pernyataan cinta saya” Atlas menceritakan dengan senyum manis di bibirnya, saat mengingat kembali momen indah malam itu “Saya pengen minta izin sama Ayah, untuk mencintai putri Ayah dan menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih” dengan sekali tarikan nafas Atlas dengan lantang meminta izin pada Doni

Doni tersenyum tipis, melihat Atlas yang meminta izin mengingatkannya pada dirinya yang dulu juga melakukan hal sama ketika berniat menjalin hubungan dengan Luna pada ibu panti. “Apa yang membuatmu mencintai putri saya?”

Atlas terdiam, dia mencari jawaban dalam pikirannya ‘apa yang membuatnya begitu mencintai Nabella’. Apa karena Nabella bagaikan rumah yang hangat? apa karena kebaikan hati Nabella? atau karena apa?.

“Saya tidak tahu mengapa saya begitu sangat mencintai Nabella, saya tidak pernah menemukan jawaban meskipun saya terus bertanya pada diri saya sendiri mengapa saya begitu mencintai Bella. Tapi saya percaya bahwa cinta yang muncul di hati saya, itu karena Tuhan. Saya percaya bahwa Tuhan dengan sengaja mendatangkan Nabella untuk saya, sampai membuat saya merasa begitu ketakutan jika suatu saat takdir saya dan Nabella ternyata tidak bisa bersama”

“Jika suatu hari saya tanpa sengaja atau dengan sengaja membuat Bella menangis dan sakit hati. Saya siap jika Tuhan menjauhkan saya dari Bella bahkan menghukum saya lebih berat dari itu” Sambung Atlas seraya menoleh kearah Nabella dan menatap kedua mata Nabella dengan tatapan begitu dalam.

ATLAS (End)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें