Part 2

213K 13.7K 331
                                    

Hai gais

Maaf ya aku suka lama update cerita ini. Tapi aku bakal usahain selesai kok.

Oiya absen buah yang kalian suka yuk. Kalau aku suka mangga 🥭, kalau kalian suka buah apa?

Menurut kalian dari dua part sebelumnya, seru nggak?

Ah iya sampe lupa, sebelum mulai ke cerita. Kalian boleh vote dan komen dulu, biar aku semakin semangat nulisnya hehehe

Happy reading ❤️‍🔥

^^^

Nabella memandang sendu seorang wanita paru baya yang masih setia memejamkan matanya.

Tuhan jika bisa, biarkan dirinya yang merasakan semua sakit yang ibunya rasakan. Ia benar-benar tidak bisa melihat malaikat tanpa sayapnya merasakan semua rasa sakitnya itu sendiri.

"Nana kangen bu" ucapnya lirih seraya mengecup lamat punggung tangan ibundanya yang mulai keriput.

Cklek

"Nana"

Tubuh Nabella menegang, suara itu, suara yang berminggu-minggu tidak lagi ia dengar.

Deg

Kenapa? Kenapa ayahnya datang dengan wanita yang sebagai selingkuhannya itu di depan ibunya yang terbaring lemah sekarang. Rasanya Nabella ingin memukul dadanya yang terasa sesak.

Air matanya menetes, dengan kasar Nabella menghapusnya. Wajahnya berubah datar, pandangan matanya menampakkan ketidak sukaan kehadiran kedua manusia itu di ruangan ibunya.

"Kenapa kemari?" Tanyanya sambil menatap keduanya bergantian

"Ayah ingin melihat ibumu" jawabnya terdengar pelan

Nabella tersenyum remeh "melihat? Kenapa baru sekarang ayah datang? Kemana ayah selama 2 minggu ini? Setelah membiarkan ibu merasakan sakit hari itu, ayah pergi kemana? Dan sekarang ayah datang dengan mengatakan ingin melihat ibu, bersama selingkuhan ayah?" Nafasnya memburu, bahkan air matanya tidak mampu lagi perempuan itu bendung.

"Apa ayah tidak bisa memikirkan sedikit saja perasaan ibu? Apa ayah tidak bisa sedikit saja menghargai perasaan ibu? hati aku sakit lalu gimana dengan ibu? Apa ayah bisa merasakan betapa sakitnya hati ibu kalau dia tau ayah datang bersama wanita yang merebut semua kebahagiaan keluarga kita?"

Nabella menangis tersendu-sendu, ia tidak mampu melihat wajah ayahnya. Perasaan benci, merah, sakit, sedih semuanya bercampur menjadi satu. Nabella mulai tidak terkendali hingga jantungnya berdetak lebih cepat, perempuan itu sebisa mungkin mengatur emosi dalam dirinya.

"Maaf.... maaf ayah" suara Doni terdengar parau. Melihat putrinya menangis, membuat rasa bersalah itu kembali muncul di hatinya. Tapi ia juga tidak bisa lari dari tanggung jawab untuk wanita di sebelahnya.

Doni berjalan mendekat lalu menarik putrinya kepelukannya. Dadanya terasa sesak, tangannya bahkan bergetar saat memeluk putrinya yang sudah tumbuh besar. Doni mencintai dan menyayangi anaknya melebihi dirinya sendiri.

Nabella hanya diam saat ayahnya memeluknya, walaupun rasa benci terhadap sang ayah. Tidak dapat dipungkiri bahwa ia merindukan sang ayah, ia merindukan pelukan hangat ini.

Perempuan itu tidak tau kapan terakhir ayahnya memelukmu seerat ini. Karena beberapa bulan kebelakang ayahnya sibuk pergi entah kemana meninggalkannya dia ibu dirumah. Hingga akhirnya semua kebongkar, sebuah takdir menamparnya sangat kuat ketika ayahnya berkata akan menikahi wanita yang sedang hamil oleh ayahnya sendiri.

"Ayah minta maaf.... maaf buat Nana sakit, maaf sudah membuat ibu Nana sakit. Ayah benar-benar minta maaf sayang" ucapnya penuh rasa penyesalan

Selama 2 minggu Doni pergi untuk menenangkan diri. Ia benar-benar merasa bersalah kepada istrinya dan putrinya.

Jika saja ia tidak meminum-minuman yang diberikan seorang pelayan kepadanya, mungkin kejadian ini tidak pernah terjadi. Ia tidak mungkin menghamili wanita lain ketika hatinya hanya ada nama Luna sang istri tercinta.

Namun kesalahannya ia tidak diberitahukan kepada Luna karena takut Luna marah dan sakit hati jika tau suaminya berhubungan badan dengan wanita lain. Doni memilih menyimpannya sendiri, hingga hari dimana wanita itu berkata dirinya hamil anaknya. Doni dilanda rasa takut yang semakin besar hingga ia menutupinya lagi dari Luna, pria selalu jarang pulang karena harus melihat kondisi wanita yang dirinya hamil hingga sering tidur di apartemen wanita itu.

Doni akui bahwa dirinya salah, kesalahan itu bahkan menumbuhkan rasa sayang kepada wanita bernama Indria meskipun rasa sayang kepada Luna lebih besar dari pada Indria.

Pria itu bahkan menerima anak dalam perut Indria dan sering menghabiskan waktu bersama hingga lupa bahwa dirinya memiliki istri dan anak di rumah yang memikirkan.

"Tolong.... tolong pergi dari sini—ibu pasti mendengar ini, Nana hanya tidak mau ibu mendengar semua ini yang akan menyebabkan rasa sakit ibu bertambah" Nabella melepas pelukannya

"Tolong pergi dari sini.... Nana mohon bawa wanita itu pergi" pinta penuh permohonan

Indria menunduk menahan sesak, ia tau dirinya salah. Indria sadar diri akan posisi dirinya, ia wanita perebut, ia merusak keluarga bahagia itu. Tetapi bagaimana jika perasaan cinta itu semakin berkembang kepada Doni. Indria juga tidak ingin melepas Doni, ia terlanjur mencintai Doni karena perlakuan pria itu padanya.

"Maaf" Indria hanya bisa berkata maaf lalu keluar dari ruangan menunggu Doni di parkiran mobil

Doni memandang sendu putrinya yang menunduk, lalu menatap Luna dengan perasaan bersalah. Doni ingin sekali memeluk Luna, membawa wanita itu ke pelukannya dan mengecup seluruh wajah cantik Luna.

"Ayah akan datang lagi...... Jaga diri baik-baik sayang, tolong hubungi ayah jika ibu sudah bangun--ayah mohon" ucapnya penuh harapan

Merasa tidak ada jawaban dari putrinya, Doni menghela nafas pasrah lalu ia mengecup puncak kepala putrinya dan pergi menyusul Indria.

"Ayah jahat"

^^^

"Bagaimana perkembangan tentang kasus putra ku" Tanya seorang pria berusia 70 tahun yang terlihat masih gagah dengan kemeja hitam serta celana hitam.

"Taun, masih belum ada titik terang dalam kasus ini, tapi saya sudah memasukan beberapa nama dalam daftar hitam. Salah satunya istri tuan Julio"

"Ya memang wanita itu harus di curigai" ucapnya sangat terdengar santai

"Cari tau tentang data wanita itu, selidiki lebih jauh dan tetap beritahukan saya perkembangan tentang kasus putraku dan cucuku"

"Satu lagi pastikan cucuku aman di sana" lanjutnya lalu pergi meninggalkan Riko selaku tangan kanan dari tuan Martin putra Dexter

^^^

DONI SEBELAS DUA BELAS SAMA RIANZO, DUO BERENGSEK YANG MENYESAL

Btw Rianzo di cerita BELLILA jadi yang belum baca cerita BELLILA harap baca ya wkwkwkw

Nabella itu perempuan yang tutur katanya tuh lembut, Nabella sulit untuk mengeluarkan kemarahannya gitu dan takut hilang kontrol kalo marah makanya dia lebih nyuruh ayahnya dan Indria pergi karena tidak ingin mengeluarkan kata-kata kasar ke orang lebih tua walaupun keduanya salah.

Kalo Nabella udah mulai tidak terkendali dan mengatakan kata-kata yang menyakitkan, dia bakal nangis.

Sekian part 2

Jangan lupa vote dan komen 👌

Bye

Next

ATLAS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang