Part 56

58.6K 3.6K 480
                                    

Hai guys

Maaf buat kamis kemaren² yang udah nungguin update. Dan ternyata aku baru bisa update sekarang

Jadi

Aku kasih wadah buat kalian maki² aku hehehehe

.......

Tapi aku mau kasih alasan aku, ya mau baca atau engga terserah sih 😁
Maaf banget karena beberapa hal yang aku jadi jarang update. Kadang suka lupa sama tanggung jawab aku di wp buat terus update. Karena beberapa faktor ini.

Jadi maaf banget gaiss 😔

Ah iya
Jangan lupa vote dan komen
Follow juga ig dan wp
@nsall_
@wattpad.nsall

Happy reading 💕

^^^

Bermula dari pertanyaan Jihan tentang Nabella yang masuk kedalam kamar Atlas dan menutup pintu dari dalam, tersebar cepat hingga kesemua telinga orang-orang yang ada di rehabilitasi. Termasuk Nabella sendiri. Karena hal itu, beberapa orang mulai berasumsi tentang Nabella, beberapa suster juga terang-terangan membicarakan Nabella ketika perempuan itu melewati mereka.

Beberapa dokter juga menegur Nabella untuk tidak mengulanginya lagi agar nama tempat rehabilitasi tidak tercoreng. Nabella mengiyakan tanpa ingin membantah, dia tidak ingin ada keributan jika dia memberikan pembelaan.

Nabella mengumpat dirinya sendiri, mengingat semenjak pacaran dengan Atlas. Dia sepertinya mengeyampingkan sikap profesional yang sejak awal sudah dia bangun, dia bahkan sudah mewanti-wanti dirinya sendiri untuk tidak bertingkah di tempat orang. Namun dia malah melupakan hal itu.

Ini yang Nabella takutkan, pandangan orang terhadapnya. Pertama kali dia memasuki kamar Atlas, Nabella sudah takut dengan pandangan orang, bagaimana pemikiran orang saat melihat dia memasuki kamar Atlas, bagaimana pemikiran mereka saat Atlas memeluknya, bagaimana pemikiran mereka tentang kedekatannya dengan Atlas yang terlihat tidak biasa. Bahkan saat Atlas meciumnya ditaman, Nabella sangat ketakutan jika ada orang lain yang melihat, dia takut jika kamera cctv mendapatkan rekaman mereka hari itu.

Bagaimana pun yang jelek bukan hanya namanya, tetapi juga nama Atlas. Nabella takut jika karena persoalan ini Atlas jadi ikut terseret dan mengakibatkan masalah besar pada pria itu. Dia akan menerima jika orang-orang membicarakannya, dari pada harus membicarakan Atlas dengan perkataan-perkataan yang tidak mengenakan. Nabella cukup kebal mendengar namanya sebagai bahan gibah, karena dia sudah merasakannya ketika duduk dibangku kuliah dulu.

“Nana, kamu dipanggil pak Tino. Beliau bilang kamu disuruh datang keruangannya sekarang” Beritahu suster yang tiba-tiba datang menghampirinya

“Ah iya terima kasih” Kata Nabella
Nabella bangkit lalu dia menggantungkan kembali figura foto yang baru selesai dibersihkan dari debu-debu yang menempel pada penutup kaca. Kakinya mulai berjalan pada lorong yang sepi hingga dia mendengar suara tawa yang bising dari arah ruang televisi.

Jihan dan para suster terlihat menikmati waktu istrirahat mereka dengan menonton acara televisi bersama-sama. Suster yang memberitahunya untuk keruangan Pak Tino juga ada di tengah-tengah mereka.

“Nabella” Panggil Dara

Tersadar dari lamunannya “Iya” Jawab Nabella

“Udah keruangan Pak Tino?” Tanya Dara

ATLAS (End)Where stories live. Discover now