Part 54

62.6K 3.9K 228
                                    

Hai gais

Apa kabar?

Adakah pembaca baru di cerita Atlas ini??? Kalau ada 'hai kawan'

Aku mau tau, setelah banyaknya part hingga sekarang masuk ke part 54. Apa yang kalian ambil dari cerita ini atau hal yang berkesan apa yang kalian masih inget banget sampe sekarang dari part2 sebelumnya? Ada yang mau sharing???

Oiya gais, sorry banget aku minggu kemaren ga update. Karena ada beberapa hal yang membuat aku rasa keteteran sampe lupa update.

Dan tadi tuh sebenernya mau update sore, eh ternyata aku tiba2 di suruh buat cv dan ada meeting online juga, jadi sorry aku baru update.

Sebelumnya masuk kedalam cerita

Jangan lupa Follow ig dan wp
@nsall_
@wattpad.nsall

Kalian boleh dm aku buat sharing apapun atau ada yang mau tag aku tentang Atlas. Bakal aku repost dan aku malah seneng banget sih hehehe

Dahlah ya

Happy reading 💕

^^^

Senyum Nabella terpancar ketika melihat punggung Atlas yang sedang berjalan dari kejauhan, langkah kakinya semakin cepat untuk menghampiri Atlas. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti, senyumnya menghilang kala Jihan datang menghampiri Atlas dengan membawa sepiring cake.

Dia melihat bagaimana Jihan tersenyum manis sambil menyodorkan cake kehadapan Atlas, tatapan matanya beralih pada Atlas yang hanya diam. Namun beberapa detik kemudian Atlas menerima cake tersebut, membuat senyum Jihan semakin manis.

“Hai Nabella.” Sapa Jihan begitu ceria sambil melambaikan tangan, Atlas spontan menoleh kearah belakang menatap Nabella yang tersenyum kearahnya dan juga Jihan.

“Hai juga Jihan,” Nabella tersenyum kearah Jihan, lalu menatap Atlas dan Jihan bergantian “Kalian lagi ngapain?” Tanya Nabella dengan ekspresinya yang terlihat kalem, hal itu membuat Atlas menatap dalam Nabella, tangannya mengerat pada kedua sisi piring yang dia pegang.

Jihan menatap Atlas lalu kembali menatap Nabella “Oh ini, tadi aku keingin buat bikin choco lava. Terus tiba-tiba jadi keingat Atlas, soalnya Atlas suka banget sama choco lava. Jadi aku buatin khusus buat Atlas.” Ujar Jihan lagi-lagi tersenyum manis ke arah Atlas

“Oh ya, aku baru tahu kalau Atlas suka choco lava.” Nabella tertawa sumbang.

“Masa sih? Harus kamu tahu kalau Atlas tuh suka banget sama choco lava, jadi kamu bisa buatin choco lava terus buat dia. Kalau kamu nggak bisa aku bisa buatin setiap hari untuk Atlas.” Ucap Jihan memandang ketidak becusan Nabella sebagai suster pribadi untuk Atlas.

“Kayanya nanti aku harus tanya-tanya tentang Atlas sama kamu, soalnya kamu kelihatan tahu banget soal Atlas,” Sindir Nabella sambil menatap Jihan dan Atlas bergantian “Tapi emang bagus ya kalau kita terus-terusan buat makanan manis untuk pasien kita? Kayanya nggak sampai terus-terusan juga deh. Mengingat kita suster yang sudah tahu bahwa kadar gula yang berlebihan bisa berdampak buruk buat kesehatan pasien, bukan lebih baik kita harus menjaga pola makan pasien, apa lagi Atlas lagi masa pemulihan. Dia butuh asupan yang bergizi dan lebih sehat untuk masa pemulihannya, mungkin sesekali boleh. Iya ngga sih?”

ATLAS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang