Part 7

187K 11.8K 46
                                    

Hallo....

Gais Siapa yang disini pas masuk kuliah pertama kali langsung culture shock? Sumpah aku pertama kali begitu tau, tapi soal pertemanan. Aku kaget banget ternyata pertemanan dimasa perkuliahan tuh bener-bener beda banget. Yang dulu aku SMA nya nggak pernah main circel2 kaya gitu, tapi pas masuk kuliah semuanya circel. Aku kaget dan untungnya dipertemukan sama temen yang baik-baik banget. Kalian ada yang sama kaya aku nggak sih, atau kalian dalam konteks lain?

Eh Absen dulu ya
Biar aku tahu siapa aja pembaca setia aku hehehe. Kali ini berikan satu kata untuk seseorang yang spesial dihidup kamu, boleh siapa aja. Oke

Jangan lupa vote dan komen dulu sebelum masuk ke jalan cerita, biar aku semakin semangat buat update. Dan kasih tau aku kalau ada typo.

Happy reading ❤️‍🔥

^^^

"Sebentar" Nabella mengambil tisu di samping kiri yang diletakan diatas meja bersebelahan dengan gelas berisikan air putih.

Nabella dengan telaten mengusap lembut bibir ibu yang terdapat butir nasi dan bercak kuah sup di bibir bagian bawah.

"Makannya sedikit lagi abis" Kata Nabella seraya kembali menyuapi ibu dengan perlahan dan hati-hati

Menu makanan ibu malam ini adalah sup bening yang berisikan potongan wortel, kentang serta potongan ayam bagian dada berukuran sedang. Ukuran sup ini terbilang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit serta rasanya yang lumayan hambar karena ibu dilarang makan-makanan asin atau makan mengandung msg. Begitupun pada nasi yang ukurannya sangat sedikit, mungkin 3 atau 4 suap saja.

"Selesai" Seru Nabella dengan menampilkan senyum manis kearah ibu

Nabella mengambil gelas berisikan air putih dan membantu ibu untuk minum secara perlahan agar tidak tersedak. Setelah minum sedikit Nabella mengambil obat yang harus diminum lalu kembali membantu ibu.

Nabella kini duduk terdiam sambil memegang tangan hangat Luna. Besok ia sudah mulai berangkat ke Jakarta, rasanya benar-benar berat tapi mau bagaimana lagi.

Luna menatap kosong ke arah jendela yang terdapat pot bunga berukuran sedang. Nabella membeli bunga anggrek bulan beserta pot untuk bisa ditaruh di dekat jendela. Nabella tau bahwa ibu menyukai bunga anggrek namun Nana hanya bisa membeli satu jenis bunga anggrek yang harganya masih cocok dengan isi kantongnya.

"Bu, hari selasa kemarin Pak Vico atasan Nana nawarin pindah tugas ke Jakarta sebagai suster juga cuman katanya bukan di rumah sakit tapi di tempat rehabilitas" Nana tetap bercerita meskipun dia tidak tahu ibu mendengar atau tidak karena Luna masih fokus pada bunga anggrek di jendela.

"Saat itu Nana belum bisa jawab karena Nana bingung, tapi setelah dipikir-pikir akhirnya Nana setuju buat pindah tugas ke Jakarta" Nana mengelus punggung tangan Luna sambil tersenyum kecil "Jadi besok Nana pamit ya bu.... Nana pamit ke Jakarta buat pindah tugas.... Maaf Nana harus ninggalin ibu sementara waktu sampai tugas Nana disana selesai" Nana tidak mampu menahan air matanya

"Doain Nana ya bu, doain Nana supaya bisa dapat uang lebih banyak lagi biar ibu bisa cepet sembuh dan kita bisa kumpul lagi di rumah. " Suara Nana berubah parau

Kebiasaan Nabella adalah bercerita apapun yang telah dialami atau sedang terjadi, kepada Luna. Hanya kali ini Luna hanya diam, tidak memberikan komentar atau menyemangatinya.

Nabella dengan cepat melepas genggamannya pada tangan ibu dan pergi masuk kedalam kamar mandi. Nabella menangis tanpa suara sambil berjongkok serta kepalanya menunduk, Nabella bahkan berkali-kali memukul kuat dadanya yang terasa sesak.

ATLAS (End)Where stories live. Discover now