Part 26

148K 12.1K 366
                                    

Happy reading ❤️‍🔥

^^^

Atlas sedari tadi menoleh ke arah belakang, hanya untuk memastikan apakah Nabella masih berdiri di barisan paling belakang untuk menunggunya. Pasalnya perempuan itu berkata akan menunggunya hingga acara keagamaan selesai.

Mata hitam pekat yang terlihat sayu menatap dengan jelas Nabella yang memejamkan mata seraya menyatukan kedua tangannya yang diletakkan di depan dada. Pipi putihnya terlihat basah, apakah perempuan itu menangis saat berdoa di depan tuhan?.

Apa yang perempuan itu katakan pada tuhan hingga sampai mengeluarkan air mata? Apa ada seseorang yang membuat perempuan itu sakit hati? Atau apakah ada orang yang jahat pada perempuan itu?

Jika jawabannya iya, Atlas pastikan dia akan menjadi seorang pembunuh untuk kedua kalinya. Bahkan di pikirannya saat ini sudah tersusun rapi apa yang akan dia lakukan pada orang yang berani membuat Nabellanya menangis. Tanpa sadar kedua tangan Atlas mengepal kuat, dia benci melihat Nabella mengeluarkan air mata.

Atlas merubah posisinya menjadi menghadap ke arah depan. Lalu menatap sebuah krusifiks korpus dengan ukuran besar. 'Ini pertama kalinya aku meminta kepadamu. Aku tidak suka air mata dari perempuan yang berada di barisan paling belakang yang sedang berdoa kepadamu, perempuan yang mendampingiku selama aku berada disini. Aku tidak tahu apa yang dia mengungkapkan atau apa yang dia minta kepadamu. Tapi yang jelas aku tidak suka air mata kesedihan itu, aku lebih suka senyum manisnya. Maka jangan hilangkan senyum itu, dan tolong izinkan aku membunuh siapapun yang membuatnya menangis atau membuatnya sakit hati, termasuk jika itu aku sendiri, kau bebas melakukan apapun kepadaku termasuk mengambil nyawaku sekalipun' Ungkapnya penuh keseriusan.

Acara keagamaan telah usai, Atlas berjalan ke arah Nabella yang berdiri di dekat pintu keluar seraya tersenyum kecil ke arahnya. Atlas tidak fokus pada senyum Nabella, tapi melainkan pada mata Nabella yang terlihat membengkak.

Apa perempuan itu menangis sedari malam? Jika perempuan itu hanya menangis ketika berdoa, tidak mungkin kedua matanya terlihat membengkak kan?

"Kamu habis menangis?" Tanya Atlas ketika dia sudah berdiri dihadapan Nabella. Tanpa basa-basi Atlas langsung menanyakan hal yang membuatnya mengganjal di hati dan itu berhasil membuat Nabella terkejut

Nabella mengangguk "Aku menangis karena merindukan ibu ku, aku meminta kepada tuhan agar dia menjaga ibu selama aku berada disini" Ujar Nabella seraya tersenyum kecil

"Matamu terlihat membengkak, apa kamu menangis sedari malam?"

Nabella terperangah mendengar pertanyaan dari Atlas. Apa matanya begitu bengkak, hingga membuat Atlas menyadari bahwa ia menangis sedari malam.

"Aku bermimpi buruk semalam, sampai-sampai aku menangis tanpa sadar" Jawab Nabella berbohong. Ada masalah lain yang tidak ingin Atlas mengetahuinya.

Atlas menatap lekat kedua mata Nabella, ia mencari kebohongan dan menemukannya ketika perempuan itu menjawab dengan mata yang memancarkan kegelisahan.

"Kalau begitu, aku akan datang di setiap mimpimu dan menghalau semua mimpi buruk, menggantikannya dengan mimpi indah" Ucap penuh keseriusan dari Atlas

Jantung Nabella berdetak tak karuan, melihat keseriusan di mata Atlas atas apa yang dia ucapkan membuat Nabella sedikit tertegun. Tatapan itu mengingatkannya pada Ezza, namun dengan cepat Nabella menepisnya.

ATLAS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang