Part 27

146K 11.5K 602
                                    

Happy reading ❤️‍🔥

^^^

Pagi ini seluruh pasien rehabilitasi di ajak untuk menanam pohon bersama-sama di lahan luas bersebelahan dengan tempat rehab.

Semuanya telah berada di halaman depan dan mereka seragam memakai pakaian kaos berwarna putih dan celana training berwarna bebas. Begitu pula dengan Atlas yang telah siap dengan pakaiannya, pria itu juga sudah berdiri bersama para pasien lain untuk menuju lahan sebelah.

Selama 2 bulan lebih Atlas sekarang mulai terbiasa dengan sosialisasi seperti ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama. Walaupun awalnya dia enggan dan ikut karena terpaksa, namun lagi-lagi berkat Nabella pria itu akhirnya mulai membuka diri.

"Kita bikin beberapa kelompok, saya akan menyebutkan anggota-anggota kelompoknya, jadi harap kalian dengarkan baik-baik" Ujar Pak Gian selaku pembina kegiatan pagi ini. Pak Gian salah satu mantan pecandu, beliau juga seorang pengedar narkoba selama 4 tahun. Dan sekarang dia mengabdikan dirinya untuk membantu para pecandu untuk keluar dari kebiasaan buruk tersebut agar tidak seperti dirinya.

"Kelompok 1 diisi oleh April, Cakra, Beril, Aston, Tono….." Pak Gian mulai menyebutkan seluruh anggota kelompok 1, lalu menyebutkan anggota kelompok 2 dan 3. Masing-masing kelompok berisikan 7 orang.

"Sekarang kelompok 4 diisikan oleh Agam, Atlas, Gea, Irwan, Joko, Thobi, Nisa, dan Omar"

Atlas mendengus sebal mendengar namanya berada pada satu kelompok dengan lintah beracun. Awalnya dia semangat melakukan aktivitas terbuka ini namun saat mendengar satu kelompok bersama Agam, mood Atlas langsung berubah buruk.

Setelah menyebutkan anggota kelompok Gian meminta mereka untuk berdiri pada kelompok mereka masing-masing untuk bagikan satu jenis pohon.

Dan kelompok Atlas mendapatkan pohon mangga. Atlas tidak peduli mendapatkan jenis pohon apa, karena dia sudah tidak mood untuk ikut.

Matanya mencari Nabella, hingga akhirnya dia menemukan Nabella di dekat pintu masuk seraya tersenyum kepadanya. Atlas juga melihat gerakan bibir Nabella yang mengatakan 'Semangat' tanpa mengeluarkan suara.

Senyum Atlas mengembang sempurna, perubahan mood Atlas terbilang cepat berubah. Diberi senyum oleh Nabella sudah membuat mood Atlas kembali seperti semula.

Atlas mulai berjalan mengikuti instruksi pak Gian yang menyuruh mereka untuk ke lokasi penanaman pohon. Hanya butuh jalan kaki beberapa langkah sudah sampai.

"Silahkan dimulai, kalian bisa menanam pohon pada titik yang sudah diberi tanda" Ujar Pak Gian

Atlas, Agam dan anggota kelompoknya mulai berjalan pada tanda silang yang berdekatan dengan satu pohon besar.

"Ayo lo gali tanahnya" Titah Agam pada Atlas. Atlas yang tidak suka diperintah mencoba menahan diri agar tidak menonjok wajah menyebalkan Agam.

Atlas menggali tanah menggunakan cangkul dan melempar tanahnya pada tempat Agam berdiri. Sehingga tanah tersebut mengenai sepatu Agam.

"Anjing! Buang tanahnya kesana bangsat!" Serkah Agam kesal, dia juga spontan mundur 1 langkah ketika tanah mengenai sepatu yang dia kenakan.

"Siapa suruh disitu" Ucap santai Atlas sambil menggali kembali tanah.

Baru saja Agam ingin membuka suara, pak Gian datang menanyakan sudah sampai tahap mana mereka menanam.

"Kita baru menggali tanahnya pak" Sahut Gea

"Iya lanjutkan. Tidak perlu terlalu dalam Atlas, segitu saja sudah cukup" Kata Gian memberitahukan Atlas.

Merasa tugasnya selesai Atlas sedikit menjauh dan membiarkan yang lain melanjutkannya. Sedangkan Agam masih menahan kesal pada Atlas, namun pria itu tetap membantu untuk menyelesaikan bagian tugasnya.

ATLAS (End)Where stories live. Discover now