Part 31

131K 12.8K 1K
                                    

Happy reading ❤️‍🔥

^^^

Nabella tersenyum melihat wajah Luna dalam panggilan video yang dia lakukan melalui nomor whatsapp.

"Ibu makin cantik sekarang" Puji Nabella pada Luna yang sekarang bisa membalas dengan senyuman.

"Ibu sehat-sehat ya disana, nanti Nana pulang setelah tugas Nana selesai" Nabella sangat merindukan Luna, melihat wajah Luna dari panggilan video saja sudah membuat Nabella ingin cepat-cepat pulang.

"Udah malem, sekarang ibu tidur ya" Luna hanya diam namun matanya menatap ke arah kamera. Sedari awal Nabella mengajak ngobrol juga, Luna tidak membalas.

Kamera ponsel Olivia kini kembali pada pemiliknya. Olivia berjalan pergi dari kamar Luna lalu menutup pintu secara perlahan dan berjalan menuju kamarnya yang berada di sebelah kamar Luna.

"Makasih ya Oliv" Olivia tertawa lucu "Kamu yang makasih tapi aku dengernya geli" Olivia mencari posisi tiduran yang membuatnya nyaman.

"Na disana ada yang ganteng nggak?" Tiba-tiba Olivia menanyakan hal yang random.

Nabella terdiam memikirkan siapa cowok yang ganteng di tempat rehab. Rata-rata dari mereka sudah menikah atau ya umurnya sudah 24 tahun ke atas. Tapi pikirannya langsung jatuh pada wajah Atlas.

"Kok diem sih, ada yang ganteng tapi kamu nggak mau kasih tau ya" Tuduh Oliva sambil menarik selimut hingga sebatas dada.

"Ada"

"Siapa?"

"Kepo"

"Kalau ganteng sikat dong jangan sampai lepas. Lagian lumayan tau punya pacar di Jakarta apalagi pasien sendiri" Olivia terkekeh saat melihat perubahan raut wajah Nabella.

"Apaan sih kamu"

Kekehan Olivia terhenti lalu menatap lekat layar ponsel yang memperlihatkan wajah Nabella. "Nggak ada salahnya tau membuka hati dan memiliki hubungan sama orang baru Na"

"Jangan terus-terusan terjebak sama masa lalu yang bahkan kita sudah tahu bahwa nggak akan mungkin bisa bareng-bareng lagi kaya dulu" Lanjut Olivia, perempuan itu seakan mengetahui apa yang tengah ada dalam pikiran Nabella saat ini.

Mendengar perkataan Olivia membuat Nabella terdiam merenung. Mengenai Atlas, Nabella tidak bisa terus-terusan membohongi perasaannya yang sekarang malah jatuh pada Atlas.

Nabella merasakan perasaan cinta yang dulu hanya untuk Ezza, Nabella kembali merasakan jantungnya berdetak lebih cepat saat bersama Atlas, dan setiap perlakukan manis Atlas padanya, membuat Nabella merasakan ada ribuan kupu-kupu di dalam dirinya.

Ia menyukai Atlas, ia mencintai Atlas dan ia baru menyadarinya sekarang.

"Aku cuman takut kalau sikap dia ternyata cuman kebohongan" Entah Nabella menjadi memiliki trauma tersendiri terhadap laki-laki karena ayahnya. Banyak ketakutan yang sekarang muncul di dalam diri Nabella semenjak kehilangan Ezza. Ditambah sikap dan kebohongan yang dilakukan sang ayah.

Itu mengapa Nabella menahan dan memendam perasaan yang timbul di hatinya untuk Atlas.

Olivia merubah posisinya menjadi duduk tegak "Na, dengerin aku. Hidup nggak akan selamanya ngikutin apa yang ada dipikiran kamu, hidup juga nggak akan terus-terusan memberikan hal yang bahagia-bahagia aja. Mau itu tentang masa depan, mau itu tentang pekerjaan, pertemanan bahkan soal hubungan percintaan sekalipun" Ujar Olivia dengan serius "Hubungan percintaan juga nggak akan terus berjalan dengan mulus, pasti ada lika-liku, ada kerikil dan bisa aja ada batu besar yang bikin jalan tertutup sampai kamu nggak bisa mencari jalan pintas untuk tetap berada dijalan yang sama"

ATLAS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang