Lembar ke 26 - Tangkap Aku

189 26 9
                                    

Tokoh-tokoh:
Raja Merak
Satra Dirgantara
Para pelayan penginapan
***

Raja Merak, pria berjambul hijau dan memakai mantel Merak kemalaman dalam perjalanan yang luntang-lantung tanpa tujuan hingga sampai di kota raja. Sebenarnya sejak lama dia ingin mencari Gilang, namun dia kesal karena Gilang tak memberi kabar saat pernikahannya, sebagai sahabat kecil yang baru bertemu dia merasa tak dianggap. Lagipula Gilang menikah dengan Mayang Bestari yang tak disukainya, menurut Raja Merak yang bernama asli Rangga, Gilang tidak pantas bersama Mayang yang bersifat cemburuan dan gampang menghina orang. Tapi mau bagaimana lagi? Dia cuma teman, bukan saudara dari Gilang.

Raja Merak memutuskan mencari penginapan terdekat yang ternyata penginapannya sangat bagus sekali dan megah, bertingkat tiga serta terletak tepat di pinggir jalan utama Kotaraja Nusa Mutiara. Raja Merak berhenti sebentar di depan penginapan, menimbang-nimbang apakah dia harus menginap di sana atau tidak.

"Melihat bentuk bangunannya, sepertinya ini khusus buat orang-orang kaya dan bangsawan. Tapi arrgh perutku mulai lapar" ucap Raja Merak sembari pegangi perutnya yang keroncongan.

"Bodoh amat, biasanya semakin mewah penginapan maka semakin enak makanannya" tanpa pikir lagi Raja Merak langsung masuk.

Namun langkahnya di hadang penjaga penginapan.
"Hei gembel!" Tegur Seorang pengawal.

Raja Merak segera beliakkan mata mendengar teguran menghina itu.
"Apa katamu? Gembel? Lebih gembel lagi kau yang karena tak berduit bekerja di sini, biar dapat tempat tinggal dan makan gratis!" hardik Raja Merak.

Kaget juga si pengawal mendengar jawaban Raja Merak.

"Ini penginapan orang-orang kaya dan bangsawan. Apa kau punya duit buat menyewa kamar disini?" Tanya seorang temannya.

"Kalau aku tak punya duit buat apa masuk ke sini tolol!" Maki Raja Merak, dia ingin langsung nyelonong masuk.

Namun kedua penjaga itu tak membiarkannya, dua buah golok terhunus dan langsung dibacokkan kepada Raja Merak.

"Hei, kenapa malah ingin membunuhku?" Tanya Raja Merak kebingungan samb mengelak.

"Karena kau masuk tanpa izinku!" Seru seorang penjaga.

Raja Merak mau tak mau balas menyerang, dengan melihat gerakan dua penyerang yang kasar dan asal bacok saja Raja Merak sudah tau kalau kedua lawannya tak punya tenaga dalam, hanya mengandalkan tenaga kasar, sangat mudah buat di kalahkan, namun Raja Merak sengaja berlama-lama untuk mengerjai kedua lawannya.

Setelah berlama-lama menghindari serangan sambil tertawa haha hihi, tiba-tiba dalam satu gerakan cepat, Rangga alias Raja Merak berhasil mendaratkan dua totokan sekaligus kepada dua pengeroyokan. Seketika dua tubuh berdiri kaku mematung dengan posisi lucu, satu tegak dengan sebelah kaki, yaitu kaki kanan, sedangkan kaki kiri mengangkat lutut hingga membuatnya seperti seorang penari, tangan kanan yang memegang golok ada diatas kepala, sedangkan tangan kiri ada di depan dada.

"Asyik, ada penari jaipong" seru Rangga kegirangan sambil bertepuk tangan, sesekali dia ikut menari-nari di depan sosok yang mematung itu sambil memonyong-monyongkan bibir.

Lalu dia beralih ke orang satu lagi yang mematung dalam posisi ingin membacok namun dengan mulut menganga terbuka lebar, kembali lagi Rangga tertawa melihatnya. Dengan keusilannya, Rangga sisipkan tangan kanan ke balik baju lengan kirinya, mencari-cari sesuatu di bawah ketiaknya. Begitu tangan itu keluar tampak sejumlah helai bulu ketiak ada di telapak tangannya.

Sepasang mata orang yang tengah menganga membeliak tak senang, dia sudah dapat menebak apa yang akan dilakukan oleh Raja Merak.

Benar saja, sekejap kemudian bulu-bulu ketiak itupun masuk ke dalam mulut si orang yang mematung dengan Mulu menganga.

CINTA DAN PEDANG ( DARAH CINTA TERLARANG) [TAMAT]Where stories live. Discover now