SEASON 10 ❤️❤️❤️

Start from the beginning
                                    

Radi mengangguk senyum,
"Iya dek, Ndak apa-apa, lupa kan juga manusiawi" balas Radi

"Em--, kalo nanti malam bagaimana mas?" Tawar Zahra pada Radi

Radi seperti berpikir,
"Sudah lain kali aja dek"
"Mas Ndak maksa adek harus malam ini juga" balas Zahra

"Eh, tapi kali ini adek yang maksa loh mas"
"Mas Ndak mau ya? Kesempatan emas loh ini Ndak bisa di tawar lagi" Tawar Zahra pada Radi

Radi meneguk salivanya,
Tak lama Radi mengangguk girang,

"Iya dek!"
"Em, y'yaudah deh"
"Mas mau" balas Radi mengiyakan ajakan Zahra

Zahra kembali terkekeh mendengar balasan dari Radi,
"Katanya mas Radi tadi lain kali mas" goda Zahra pada Radi

"Eh, k'kan adek yang maksa, mas Ndak bisa nolak" balas Radi lagi

Zahra kembali terkekeh,
"Iya"
"Nanti malam ya"

Radi mengangguk senyum,
"Iya dek"

"Dek"

"Iya mas?"

"Mas ke depan dulu ya" ucap Radi pada Zahra ini

Zahra mengangguk,
"Iya mas"
"Adek mau lanjut masak dulu"
"Nanti kalau sudah selesai adek panggil mas buat sarapan" ucap Zahra pada Radi

Radi kembali mengangguk mengerti,
"Iya dek" balas Radi

"Mas!"

"Iya dek? Kenapa?" Tanya Radi lagi

"Kemarin adek pesan kubis sama Bu Ani, nanti kalo mas ke depan terus ketemu sama Bu Ani mungkin kubis nya di kasih ke mas Radi" pinta Zahra pada Radi, Bu Ani adalah tukang sayur yang ada di komplek Radi dan Zahra

Radi mengangguk mengerti,
"Iya dek, nanti mas terima kubis nya" balas Radi

Zahra mengangguk,
"Iya mas"

Di ruang tengah Radi bertemu dengan putrinya yaitu Zahira, yang nampak sudah lengkap mengenakan seragam sekolahnya

"Mau ayah antar?" Tanya Radi pada Zahira

Zahira menggeleng cepat,
"Ngga perlu ayah"
"Ara naik motor saja" balas Zahira pada ayahnya

Radi mengangguk,
"Oh iya Ara"
"Acara perpisahan SMA Ara kapan?" Tanya Radi pada Zahira

"Masih 2 Minggu lagi kok yah"
"Nanti ayah datang loh ya, sama bunda juga, pokoknya harus datang, kalau telat datang Ara ngambek" pinta Zahira pada Radi

Radi terkekeh mendengar permintaan dari sang putri,
"Iya-iya"
"Ayah sama bunda pasti datang kok" balas Radi pada Zahra

Zahira mengangguk senyum,
"Janji ya yah"

Ayah kembali mengangguk dengan sedikit senyumnya,
"Iya Ara, ayah Janji"

"Oh iya, Ara"
"Ayah mau nanya"

"Iya yah? Mau nanya apa?"

"Setelah lulus sekolah nanti, Ara udah ada planning buat kemana? Em maksud ayah Ara mau melanjutkan kuliah atau kerja" tanya ayah pada Zahira untuk kedepannya

Zahira sedikit berpikir,
Jelas di raut wajah Zahira nampak banyak sekali keraguan,
"Ara masih bingung ayah"

"Apa Ara bisa bertemu sama teh Ais?" Tanya Zahira pada Radi

Radi mengerutkan keningnya,
"M'memangnya-- ada apa Ara sampai Ara mau bertemu sama teh Ais?" Tanya Radi pada Zahira

"Teh Ais itu hampir sama kayak bunda selalu ngasih motivasi buat Ara kedepannya seperti apa, Ara suka sama pemikiran teh Ais" jelas Zahira pada Radi

Radi mengangguk mengerti,
"Kalau begitu pas juga"
"Pekan ini, ayah sama bunda mau berkunjung ke rumah kakek Welly" jelas Radi pada Zahira

"WOAH!!! Ara ikut yah!!!" Ucap Zahira girang, ia tak bisa menyembunyikan rasa senangnya bisa kembali bertambah dengan kakek dan neneknya serta teh Ais

Radi mengangguk senyum,
"Iya"
"Ara juga ikut karena kakek kalian kangen sama Ara dan Rendi" jelas Radi

"Yasudah, kalau begitu Ara mau bantu bunda masak dulu ya ayah" ucap Zahira pada Radi

Radi mengangguk mengerti,
"Iya Ara"

"Ayah juga mau ke depan, mau nyapu teras dulu" ucap Radi

"Iya ayah" balas Zahira

Radi pun berjalan ke arah teras dan menuju ke sudut ruangan mengambil sebuah sapu

Tak lama dari itu, datanglah tukang sayur dengan suara khas nya

"SAYUR SAYUR!"
"SAYUR SAYUR!" Ucap tukang sayur yang bernama Bu Ani

"Pak Radi!" Panggil Bu Ani pada Radi

Radi pun mengalihkan pandangannya ke arah Bu Ani,

"Eh, iya Bu Ani" balas Radi sembari berjalan ke arah Bu Ani

"Bu Zahra kemarin pesan kubis sama saya"
"Tadi saya ke pasar tapi kubisnya tinggal yang kecil-kecil, ngga apa-apa pak?"

Radi mengangguk mengerti,
"Ndak apa-apa Bu Ani"

"Ah, begitu ya"
"Yasudah ini terima dulu kubis nya pak, ini uang kembaliannya kemarin Bu Zahra sudah bayar dulu sama saya"
"Karena ini kecil-kecil jadi harganya saya kurangi ya pak Radi" jelas Bu Ani pada Radi

Radi mengangguk mengerti,
"Iya Bu"
"Terimakasih ya, saya terima kubisnya"

°°

Next
Ada komentar?

Suamiku Adalah Adik KelaskuWhere stories live. Discover now