SEASON 9 (140) ❤️

Start from the beginning
                                    

Namun Zahira nampak tak memperdulikan ucapan Fahri, ia sedikit mendorong Fahri pelan agar Fahri cepat pergi dari hadapannya

"Zahira" ucap Fahri pada Zahira
"Aku cinta sama kamu" tambah Fahri

Tama yang melihat hal itu hanya terdiam, meskipun ia sangat mencintai Zahira, tetapi jelas ini bukan urusan Tama

Apa yang harus aku lakukan?

Apa aku harus ikut campur dalam urusan Zahira,

Ngga!

Ini bukan urusan ku,

Biarkan Zahira mengurus urusannya sendiri, tanpa dibantu oh orang lain

Gumam Tama dalam hati

"Zahira, ini-- adalah terakhir kalinya aku bilang, bahwasanya, aku sangat mencintaimu" ucap Fahri pada Zahira

Tama kembali mendengar hal itu untuk ke dua kalinya, ia langsung membalikkan badannya dan hendak berjalan ke arah bar

Tiba2,
Zahira mengatakan sesuatu pada Fahri,
"Aku sudah menyukai seseorang!"
"Jangan pernah mengganggu ku lagi, karena aku sudah menghargai keputusanmu" ucap Zahira pada Fahri

Tama masih berjalan karena ia yakin, bahwa bukan dia yang Zahra suka, karena menurut Tama, Zahira tidak akan mungkin menyukainya

Mana mungkin Zahira sampai menyukai Tama, itulah yang selama ini ada di dalam hati Tama

"S'siapa?"
"S'siapa orang itu Zahira?" Tanya Fahri pada Zahira

Zahira mengalihkan pandangannya ke arah Tama yang tengah berjalan ke arah Bar Caffe, yang letaknya tak jauh dari tempat Zahira berdiri,
"Dia"
"Dia orangnya"
"Aku menyukai nya"

Tama membelalakkan kedua matanya, ia terkejut bahwa Zahira mengatakan bahwa Tama adalah orang yang ia suka,

Tama membalikkan tubuhnya ke arah Zahira, ia menatap Zahira dengan tatapan terkejutnya,

Tama meneguk salivanya

A'apa yang barusan Zahira katakan?

Kenapa Zahira mengatakan hal itu?
Dia-- seharusnya tidak mengatakan hal itu

Tapi kenapa?
Dia seperti ini saat ini?

Apa ucapan nya tadi, hanya untuk membuat laki-laki ini segera pergi dari hadapannya?

Atau hanya untuk membuat laki-laki ini yakin bahwa Zahira sudah melupakan dirinya?

Tapi Zahira,
Tidak begitu caranya
Karena aku sebenarnya mencintaimu

Kenapa kamu melampiaskan kata-kata itu ke aku?

Gumam Tama dalam hati

Tama tidak langsung pede saat Zahira mengatakan bahwa Tama adalah orang yang dia suka

Karena Tama sebenarnya ingin bertanya kepada Zahira, kenapa dia mengatakan hal sebodoh itu kepada sang pacar

Fahri mengerutkan keningnya, ia mengalihkan pandangannya ke arah Tama,
"A'apa?"
"Pelayan Caffe ini? Kamu-- menyukai pelayan Caffe ini?" Tanya Fahri sembari menunjuk ke arah Tama

"Yang benar saja Zahira!" tambah Tama

"Tatap mataku"
"Apa aku terlihat sedang bercanda sedari tadi?" Tanya Zahira pada Fahri

Fahri meneguk salivanya, saat Zahira menatap nya dengan tatapan seriusnya

"J'jadi-- ucapan kamu tadi-- serius?" Tanya Fahri pada Zahira

"Iya"
"Apa kamu sedang menghina ayahku juga?" Tanya Zahira pada Fahri

Fahri meneguk salivanya,
"S'siapa yang menghina ayahmu?"
"A'aku-- cuma--

"Ayahku dulu, juga seorang pelayan Caffe biasa, kenapa aku harus bercanda di situasi seperti ini?"
"Aku benar-benar sudah menyukai dia, Apa aku salah mengatakan ini?" Tanya Zahira pada Tama

Fahri terkejut mendengar hal itu, Begitu juga Tama,

Fahri menghela nafas, ia mengangguk mengerti,
"Baiklah"
"Aku minta maaf, sudah buat keributan disini"
"Aku minta maaf sudah memutuskan hubungan secara sepihak"

"Tapi-- aku hanya ingin mengatakan bahwa, aku benar-benar mencintai kamu"
"Terimakasih, sudah pernah menerima cintaku" ucap Fahri pada Zahira

Zahira merasa sedikit iba dengan Fahri setelah mengatakan hal itu tepat di depannya

"A'aku juga"
"Aku juga minta maaf"
"Terimakasih untuk kemarin" ucap Zahira pada Fahri

Fahri mengangguk mengerti,
"Iya"

Fahri melangkah ke arah Tama,

Tama menatap Fahri,

"Jaga Zahira" ucap Fahri pada Tama

"Maaf aku-- bukan bermaksud menghina profesi kamu tadi" ucap Fahri pada Tama

Tama hanya menghela nafas dan mengangguk mengerti,

Sedikit tersenyum, Fahri kembali mengalihkan pandangannya ke arah Zahira dan tak lama, Fahri berlalu pergi

"Kak"

Tama kembali membalikkan badannya ia menatap Zahira
"Iya?"

"Em, m'maaf"
"Atas ucapan ku tadi"

"Ucapan yang mengatakan bahwa aku sudah mencintai kakak"

Tama sedikit tersenyum,
"Ngga apa-apa"
"Ngga mungkin juga kamu suka sama aku"

Zahira mengerutkan keningnya, wajah Zahira seperti menjadi kesal,
"Lho??"
"Kok gitu sih??" Tanya Zahira pada Tama

Tama juga balik mengerutkan keningnya,
"T'trus-- Apa maksudnya tadi? Maksudnya-- kamu hanya pura2 kan? Supaya orang tadi pergi, begitu kan?" Tanya Tama pada Zahira

"Zahira"
"Caranya ngga begitu"
"Kamu sama saja melemparkan sebuah sama ke aku, kalo kamu cuma berpura pura, jangan jadikan aku Sebagai umpan" Tambah Tama pada Zahira

Zahira mengepalkan genggaman tangannya, ia terlihat kesal dengan ucapan Tama,

"Hih!!"

"Aku emang suka sama kakak!!"
"Kenapa kakak ngga peka sih??" Ucap Zahira pada Tama

Tama meneguk salivanya,
"Eh, k'kenapa? K'kenapa tiba-tiba begini?"

"Gatau ah!"
"Kesal sama kak Tama!" ucap Zahira pada Tama

Ia segera masuk kedalam rumah,

Tama yang melihat tingkah Zahira pun menghela nafas, ia masih tidak percaya Zahira mengatakan hal itu

°°

Next

Suamiku Adalah Adik KelaskuWhere stories live. Discover now