Pengalihan Gangguan

516 90 4
                                    

Dikarenakan pandangannya yang terhalang, Halilintar mengalihkan fokus sepenuhnya pada indra yang lain. Terutama Indra pendengar.

Kubah Bayang ini memberi kesan terperangkap, mungkin itu kemauan musuh dari awal. Tapi Halilintar tidak akan membiarkan siapapun itu merasa memegang kendali terhadap dirinya selain sang Ibunda Ratu. Tidak akan pernah.

Halilintar memperhatikan sekitar secara seksama. Ketika ingin mengangkat kakinya untuk melangkah, Halilintar lambat menyadari kakinya terikat Tali Bayang. Langkah Halilintar tersendat, di saat bersamaan Pukulan Tangan Bayang datang dari balik Asap Bayang.

BUGH!!

Halilintar tidak dapat mengelak, tubuhnya terpelanting ke Kubah Bayang. Beruntung Halilintar sempat melindungi dadanya dari pukulan itu. Bukan pengalaman menyenangkan bila dadamu terkena. Namun Halilintar senang musuhnya melawan lebih dulu. Samar-samar, Halilintar dapat merasakan musuhnya juga berada di dalam Kubah Bayang.

Datang. Batin Halilintar. Dan benar saja, Jarum Bayang melesat cepat ke arahnya. Kali ini Halilintar tidak menghindar. "Gerakan Kilat."

ZAPP—!!

Halilintar mempunyai teori, dia ingin mencobanya. Walaupun resikonya besar, tapi hasilnya sama besar. Tepat di depan Jarum Bayang, Halilintar menebasnya. Sesuai teori, Jarum tersebut pecah dan mengabur seperti sebelumnya.

Halilintar menyeringai. Dirinya tahu musuhnya kaget dinilai dari terhentinya serangan.

Bayangan yang sudah berwujud padat bisa diserang oleh kekuatan elementals. Halilintar meneruskan perlawanan, aliran listrik di pedangnya meningkat pesat.

"Hexagon Halilintar."

Ini merupakan jurus peningkatan Gerakan Kilat. Jurus kesukaan Halilintar jika berada di ruang tertutup. Jurus ini memperbolehkan Halilintar bergerak tanpa batas berulang-ulang kali, memanfaatkan bentuk dan sudut hexagon. Bisa dibilang, tidak akan ada yang bisa menghentikan Halilintar sekarang.

Halilintar menghilang dari pandangan mata. Sang pemilik kekuatan bayangan kalang kabut. Pasalnya dia tidak bisa mendeteksi keberadaan Halilintar, seperti Halilintar tidak diam di satu tempat barang sedetikpun. Dia melempar Jarum Bayang secara sembarangan.

Terdengar suara dingin Halilintar. "Kanan."

SRING!!

Sebuah sayatan muncul di topeng sang pemilik kekuatan bayangan. Orang itu menghindar, masih mempertahankan penutup wajah yang dikenakannya.

"Kiri." Sayatan di pundak.

"Kanan bawah." Pahanya tertusuk dalam, darah segar mengucur. Orang itu mengerang kesakitan. "Urgh!!"

SRING!! SRINGG!!!

Lagi, lagi, dan lagi. Tubuh orang itu penuh sayatan. Dari yang sangat dalam, ke yang paling tipis. Seolah-olah Halilintar ingin dia tersiksa.

Mungkin rasa sakit mengacaukan konsentrasinya, Asap Bayang menghilang, meninggalkan Kubah Bayang. Halilintar kini dapat melihat musuhnya secara jelas, aura berbahaya menguar tak tertahan. Halilintar melompat, melaksanakan jurus terakhir, kedua pedang dia satukan kembali. "Tusukan Pedang Halilintar!"

Saat Halilintar yakin dirinya akan menang, orang itu melakukan trik kecil. Orang itu menutupi diri dengan bayangan kemudian dirinya menghilang ketika bayangan itu mengabur beserta Kubah Bayangan. Pedang Halilintar berakhir menusuk tanah.

"Cih. Ternyata bisa teleportasi?" Halilintar mengembalikan pedangnya. Setelah memastikan orang itu tidak ada, Halilintar segera membuka kotak besi dan mematikan listrik sekolah.

Bitter Truth | I [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now