WORTH IT -48 END

108 3 0
                                    

Alder menatap Chyra, menatap istri yang sangat dicintainya. Lekukan bibir Chyra seperti bulan sabit yang menghiasi malamnya, pancaran manik mata itu semakin indah yang membiasi cahaya lilin dari black forest di tangan Alder.

Chyra tersenyum sumringah seraya mengusap perutnya yang semakin membesar, usia kandungannya kini sudah menginjak sembilan bulan, tinggal menunggu hari untuk kelahiran baby. Chyra merasa bahagia melihat rooftop rumah mereka yang kini terhiasi oleh lampu Tumbler, meja makan, dan balon berisi gas helium yang disusun membentuk sebuah tulisan 'HAPPY BIRTHDAY MY MBIN ❤️' Chyra lantas menunduk menatap kue yang berada di tangan suaminya.

"Make a wish, baby. And blow it." Perintah Alder langsung diangguki oleh sang istri. Chyra memejamkan matanya dan mengucapkan beberapa harapan dalam hatinya, saat posisi seperti itu Alder hanya tersenyum memandangi kecantikan Chyra.

Mata Chyra terbuka perlahan, ia lalu meniup lilin itu hingga padam.

"Yeee..." Seru keduanya terkekeh, Alder menaruh kue itu di meja lalu kedua tangannya memeluk erat tubuh Chyra, istrinya itu membalas pelukan Alder.

"Happy birthday ya, mbin." Lirih Alder mengusap puncak kepala Chyra, istrinya itu hanya mengangguk dengan mata mulai berkaca-kaca. Bibir manisnya melekuk menahan tangisnya, hanya saja ia malu untuk menangis.

Tatapan Alder turun pada perut buncit Chyra, tangannya lalu mengusap perut Chyra lembut. "Hallo Baby, ayah harap semoga Baby lahir dengan sehat dan selamat, jangan susahin bunda, kasian. Kalo udah lahir nanti, semoga jadi anak yang jadi kebanggaan ayah sama bunda." Ucap Alder lalu mencium perut Chyra dan menempelkan pipinya, merasakan gerakan lembut dari Baby.

"Iya, ayah. Jagain bunda selamanya yaa." Jawab Chyra dengan suara dibuat kecil dengan tangan mengusap lembut surai indah Alder, saat itu air matanya tak kuasa ia bendung.

Alder mendongkak dan terkekeh kecil, Alder lalu menormalkan posisinya dan menatap mata Chyra yang berbias. Tangan Alder memegangi bahu sempit Chyra yang semakin menunduk haru, istrinya itu masih saja menahan tangisnya. Perlahan Alder mendekat dan mengangkat lembut dagu Chyra. "Iya janji, jagain kamu selamanya kok." Lirih Alder, tangannya menakup pipi putih Chyra yang sedikit bersemu, dan menyeka lembut air matanya dengan ibu jari.

Syuuutt.... DUARR...!!!

Chyra terlonjat karena tiba-tiba petasan melambung dan mengembang indah di angkasa, hal itu tentunya mencuri atensi Chyra, kini ia tengah tersenyum sumringah menikmati letupan kembang api di angkasa, hingga letupan itu berakhir ia masih saja melihat ke langit.

"Happy birthday Chia~ happy birthday Chia~" suara berat itu terdengar melantun namun berkesan lembut, Chyra menoleh dan mendapati Ragadh tengah tersenyum dengan tangan membawa Red Velvet cake berukuran besar, dan diatasnya tertancap lilin berbentuk love yang menyala. Ragadh tak sendiri, ia bersama Nana, Seona dan Sigit.

"Iih... Abang... So sweet banget..." Ucap Chyra menatap kue di tangan Ragadh.

"Ayo tiup lilinnya, dek. Jontor-jontor tuh bibir."

Chyra mendengus pelan, ia memejamkan matanya, dalam hatinya ia mulai berkata.

Aku ingin, kita tetap menjadi keluarga...
Yang rela berkorban satu sama lain, yang bisa melindungi satu sama lain, disaat yang lain terjatuh, kita selalu ada untuk membangkitkannya.
Karena berkorban untuk orang yang kita cintai dengan tulus, tidak akan berakhir dengan sia-sia...
Seperti apa yang aku lakukan.
Menikah atas dasar hutang, terdengar sangat hina memang. Namun, ada hal lain yang ku temukan didalamnya. Ku menemukan apa itu kasih sayang, ketulusan, keikhlasan, dan kesabaran. Berkutat bersamanya dalam satu waktu, semakin memperbaiki diri, seraya memperbaiki cintaku. Kaldera Ranggi Lazuardi.

Air matanya semakin menderas dari celah mata Chyra yang masih terpejam, sepertinya ia masih belum selesai mengutarakan isi hatinya.

Payung hitam, kini aku tahu kenapa selalu dipakai untuk mengantarkan sebuah kepergian. Itu bukan berarti kita harus terlarut dalam duka. Namun, mengingatkan kita untuk tetap teguh. Tetap teguh seperti angin malam yang bersemilir dalam kegelapan, yang tetap meniup bumi meski selalu ditinggalkan oleh mata yang terpejam, angin malam tentunya tahu ada bulan dan bintang yang menemaninya, dan ada tuhan yang menciptakannya.

Mata Chyra terbuka perlahan, ia menghela nafas lalu meniup lilinnya. Lalu terdengar suara tepuk tangan yang lembut, Chyra semakin sumringah.

Ragadh memberikan kuenya asal ke belakang, ia lalu memeluk sang adik penuh rasa sayang. "Makasih ya, dek. Udah terlahir menjadi belahan jiwa Abang." Chyra tidak menyahut, tapi Ragadh bisa merasakan anggukkan kecil dari sang adik.

Malam yang hangat diselimuti oleh kasih sayang, cinta tuhan menyelubungi hati mereka bersama, menjadi satu nama indah yaitu keluarga. Tuhan yang memberikan namanya, lengkap dengan karunia besar di dalamnya, mengandung makna yang tak terhitung jumlahnya, tak ternominal oleh akal, namun hati merasakan segalanya.

Tamat

Senin, 28 November 2022
Salam cinta kasih dari author pemula yang mau dipanggil 'umin'

Mungkin cerita ini masih jelek, jujurly ini tuh tulisan lama yang umin salin, awalnya ini ditulis di buku, lalu umin salin ke wattpad 😁

Semoga baik buruknya ini tetap memberikan beberapa amanat ya☺️

Terima kasih buat Allah SWT yang udah memberikan umin segalanya 🌹

Buat ibu yang udah dukung umin🌹
I love you, mom😘

Buat para temen-temen di pondok yang udah jadi readers umin terdahulu😸 makasih udah doain umin yaaa

And, buat seseorang yang gak pernah bertemu,
Leemin1485
tapi berharga banget... makasih chingu udah nemenin umin dari awal😭
Semangat ujiannya ya💪

WORTH IT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang