WORTH IT -7

90 14 3
                                    


Kaldera Ranggi Lazuardi, laki laki-laki remaja itu tersenyum sendiri di kelas bayangan wajah Chyra berkelibatan di pelupuk matanya, tak bisa di pungkiri memang kecantikan gadis itu telah menyihirnya.

Sejak pertama kali melihatnya di supermarket alder berusaha keras untuk melupakannya. Namun kini mana bisa ia melupakan gadis itu apalagi sebentar lagi mereka akan menikah.

Di siang ini ia akan menjemput calon istrinya ke sekolah Chyra.

Alder sudah memiliki nomor telepon Chyra dari Nana, maka dari itu ia akan mulai mendekatinya perlahan bagaimanapun juga mereka akan tinggal seatap di rumah alder dan hanya berdua, atau mungkin nanti ada ART, tukang kebun, dan satpam.

"Woy! Kenapa lu senyum-senyum ?!"
Seorang laki-laki sebaya dengannya menepuk bahu Alder , dia bernama Neonelas Vagetoz, atau akrab disapa Neon dan mendapat panggilan sayang dari Alder yaitu lampu bohlam.

"Kesambet apa lu siang bolong gini?"

"Kaga, gue lagi kebayang ama bidadari gue aja..."

"Dih, pacaran lo sekarang?" Laki-laki itu tertawa tak menyangka kawannya bisa jatuh cinta juga, Neon tentunya tahu seperti apa sifat Alder laki-laki itu tidak pernah pacaran namun sudah merasakannya hal yang lebih dengan cara mempermainkan perempuan, tanpa status namun sudah sering mendapatkan bonus, bisa dikatakan Alder itu seorang bad boy.

"Wahh... Kayaknya lo mau nambah koleksi atau mau berlanggan ama nona manis " laki-laki itu cengengesan menatap Alder tak percaya.

"Sembarangan lo ngab, ya kagak lah" rajuk Alder tak terima, mulut Neon memang sudah turun mesin jadinya dia kurang bisa menjaga ucapannya.

"Cepet pulang napa gue mau ketemu nihh...." Gerutu Alder memukul meja.

Yang ada di kelas sampai beristighfar oleh tingkah Alder yang tak berhenti ngedumel sepanjang jamkos.

***

Bel berbunyi nyaring seantero SMA Gracia, membuat senang para siswa karena waktu pulang telah tiba.

"Balik skuy !" Seru seorang siswa  menepuk bahu Chyra sambil melintas pergi, entah ia memiliki rencana apa saking senangnya dan tergesa-gesa keluar kelas, mungkin ada sesuatu.

"Oke luan! " Chyra berkata agak keras agar terdengar oleh temannya itu.

"Ra, mau pulang bareng ?" Aerzam bertanya, lebih tepatnya menawarkan.

Chyra menoleh, sebenarnya ia ingin pulang bersama Aerzam namun ia takut jika Nana mengetahuinya dan memarahinya habis-habisan.

Belum juga menjawab gadis itu mendengar ponselnya berdering.

"Bentar ya Zam..." Gadis itu merogoh saku bajunya dan melihat nomor tak di kenal bertengger di ponselnya tak langsung menjawab atau menolak gadis itu berpikir sejenak, tangannya lantas menekan tombol hijau dan menempelkan ponsel di telinga.

"Hallo ini siapa ya? "

"Hai ini gue Alder, calon suami lo..."

Mata Chyra terbelalak mendengar pengakuan di sebrang sana.

"Oh... i-iya..." Gagapnya dengan pacuan nafas tak teratur.

"Gue ada di depan gerbang SMA Gracia, lo keluar Sekarang. Gue mau ketemu...."

Chyra terdiam....

"Denger ga Chyragadh, hm..?"

"I-iya... denger kok, gue keluar..." Lirih Chyra terbata-bata langsung memutuskan panggilan telpon.

"Zam, sorry ya gue udah ada yang jemput..." Chyra sedikit ragu dan merasa tak enak pada Aerzam, namun ini bisa menjadi alasan yang kuat.

"yahh Ra... Terus gimana? "

"Sorry ya Zam, gue buru-buru. Dish, gue duluan ya..." Chyra menepuk bahu Gadish lalu bergegas pergi.

Gadish menyeritkan kening, tak biasanya Chyra pulang dengan cepat biasanya gadis itu paling ngaret pulang dan menunggu cukup sepi.

"Kenapa tuh bocah??" Gadish menoleh Aerzam heran.

Laki-laki itu juga mengedikan bahu pertanda tak tahu.

"Ikutin yuk, Kali aja dia kenapa..."

"Yaudah yuk kuatir gue..."

Dua remaja yang menjadi teman Chyra itu keluar kelas dan berlari menyusul Chyra mereka memelankan langkahnya karna tak ingin ketahuan.

Chyra melenggang keluar gerbang dan  celingukan , tanpa ia tahu dua temannya mengintip dari kejauhan.

Di luar gerbang seorang laki-laki remaja berseragam sekolah lain tampak berdiri di samping mobil mewah berwarna hitam, tentunya menjadi pemandangan indah yang menarik perhatian para siswi SMA Gracia.

Mata sipitnya melihat ke arah Chyra laki-laki itu langsung tersenyum begitu melihat bidadarinya tengah mencarinya, terlihat dari tingkah Chyra yang celingak-celinguk.

"Chyra...!!!" Seru Alder melambai

Gadis itu melihat ke arah suara melihat ke kanan dan kiri lalu menyebrang untuk menemuinya.

Masih di tempat persembunyian Gadish dan Aerzam saling tengok tak percaya.

"Chyra punya pacar ??" Lirih Aerzam tak percaya, ada rasa sesak yang perlahan menyusup dadanya melihat Chyra yang di usap kepala oleh lelaki itu.

Sedangkan Gadish nyaris kehilangan nyawanya begitu melihat Chyra bersama.... Saudara sepupunya.

Gadish kemarin mendengar cerita sepupunya bahwa ia  di jodohkan dengan gadis cantik dan akan segera menikah, Alder juga bercerita akan menjemput calon istrinya. dan ternyata calon istri alder itu sahabatnya sendiri, Chyragadh Gardanish.

Gaboleh...kenapa harus Chyra si...?--  Gadish menggeleng tak percaya, ada rasa khawatir pada sahabatnya, Gadish tentunya tahu seperti apa sifat Alder. Ia tak ingin Chyra menjadi korban Alder.

***

Gans banget yaallah 😭

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Gans banget yaallah 😭

*

Neonelas Vagetoz

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Neonelas Vagetoz

WORTH IT [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن