WORTH IT -35

51 9 2
                                    

Chyra menancap gas dengan kecepatan tinggi, menciptakan beberapa umpatan kasar orang lain yang jengkel dengan tingkahnya. Selain itu, ada juga yang terlihat kagum dengan black Ferrari yang melaju sangat pesat. Ia lalu berbelok memasuki komplek perumahan elit dimana dulu ia tinggal.

Empat roda itu berhenti berotasi tepat di depan rumah mewah tempat ia tumbuh. Rumah yang kini telah berganti kepemilikan menjadi atas nama Rudy Pradana, laki-laki brengsek itu yang merampasnya. Yang menyirap kekayaan istrinya sendiri.

Chyra turun dari mobil, dan menatap nanar pada bangunan megah itu. Ia lalu melangkah tanpa rasa takut, mendekati pintu rumah tersebut. Chyra langsung menggedor pintu rumah itu dengan keras, bukan lagi dengan tangan, melainkan dengan cara ditendang.

"BUKA PINTUNYA, BANGSAT...! GUE TAU LO DI DALEM!" Teriak Chyra penuh emosi.

Namun pintu itu tak bergerak sedikitpun.

"HEH! ORANG BIADAB, BUKA PINTUNYA!!! " Tendangan itu semakin keras.

"Lupa ya, lo bukan orang. Pantesan gue panggil kagak nyaut!" Chyra menyugrah rambutnya.

"WOY, BABI! BUKA! GUE TAU LO DI DALEM! KELUAR LO...!"

Pintu terbuka, sosok Rudy lalu muncul dengan seringai jahatnya.

"Hallo, Chia sayang. Mau cari aunty ya? Aunty udah om usir..."

"KENAPA LO LAKUIN INI, HAHH!!!"

"Aduh, om takut deh ama Chia. Chia udah gede kok kasar gitu..."

"Biadab lo!" Chyra memutar bola matanya jengah.

Rudy terkekeh jahat beberapa saat, laki-laki itu lalu menatap Chyra tajam.
"Simple kok alesannya, karena om gabisa dapatkan Seona. Puas sayang?"

Chyra mengusap wajahnya kasar. Kenapa gini? Kenapa mama?-- Batinnya tak percaya, Chyra menghela nafas panjang.

"Om nikahin Nana, adik ipar Seona. Karena om ingin membalas dendam pada Sigit Gardanish, dan menjaga anak-anak Seona."

"Bangsat!" Dengan keras Chyra menendang perut Rudy, sampai-sampai laki-laki biadab itu terhuyung ke belakang. Rudy meringis memegangi perutnya.

Siapa sangka, dibalik keanggunan seorang Chyragadh, ia juga mengikuti taekwondo saat ia dulu tinggal di Korea, lalu dilanjutkan ikut ekskul karate secara diam-diam saat SMP.

"Sial!" Umpat Rudy terpekik, merasa ngilu pada perutnya.

"Ini alasan saya menjodohkan kamu, kamu adalah penghalang besar bagi rencana saya. Karena kamu adalah kekuatan bagi keluarga Gardanish, setelah kekuatannya pergi, tinggal menyingkirkan asap-asapnya saja..."

"Dasar brengsek!!!"

"Aduuh... Siapa si yang berisik? Ganggu orang tidur aja!" Seorang wanita menghampiri keributan.

Chyra melotot melihat wanita yang siang-siang memakai lingerie, wanita itu mendekat ke arah Rudy.

"Jadi ini yang bikin lo ninggalin aunty?"

"Maaf Chia sayang, tapi om gak pernah cinta sama Alina Gardanish. Perempuan mandul itu tak berguna!" Rudy mengusap kepala perempuan berwajah jalang itu dengan mesra.

Chyra merasa sesak saat Rudy berucap demikian, ia merasa tak terima Nana dikatakan mandul, meski kenyataannya begitu. Tetap saja rasanya sakit.

"Sekarang Chia pergi! Atau tulang Chia om patahkan?!"

Chyra Ber-smirk, ia lalu meludah di depan Rudy dan perempuannya lalu pergi. Bukannya ia takut, namun, ia belum izin kepada Alder dan pergi dengan mobilnya. Ia pun pulang dengan mengebut di jalan raya.

WORTH IT [END]Where stories live. Discover now