WORTH IT -5

102 13 2
                                    

Akhir-akhir ini Chyra lebih pendiam pekerjaan nya pun hanya rebahan dan tempatnya juga tak lebih dari ranjang, meja, sofa atau selonjoran di atas karpet yang ada dalam kamarnya.

sepulang sekolah gadis itu langsung mengurung diri, untuk makan saja gadis itu membeli di luar dan memakannya sendirian di kamar.

Perasaannya tentu kacau, menikah? Membayangkannya saja tidak pernah
Chyra juga memiliki hasrat tinggi dalam belajar, ia ingin seperti ibunya yang sukses menjadi dokter dan ayahnya seorang pengusaha besar di Korea.

Chyra tentunya tak ingin jika hanya menjadi seorang ibu rumah tangga, ia sudah menentukan cita-citanya Ingin menjadi seorang dokter seperti Seona.

Tok tok tok... Pintu kamar Chyra di ketuk, sudah pasti itu Nana.

"Chia..." Panggilnya dari luar.

"Iya aunt...."

"Aunty kira belum pulang...." Pintu terbuka pelan Nana masuk ke kamar dan duduk di ranjang Chyra, gadis itu masih dalam posisi rebahannya.

"Chia ganti baju ya, di bawah ada calon mertua kamu"

Mendengar itu Chyra gelagapan, yang benar saja, ini bukan mimpi buruk namun kenyataan yang menyakitkan.

"Ayo sayang...." Nana mengusap anak rambut Chyra, bukannya Nana tega namun ini jalannya.

Utang itu memang besar, semua tabungan bahkan jika harta mereka di gadaikan tak akan cukup untuk membayarnya belum lagi untuk check up dan obat Ragadh yang tidak boleh terlewatkan, biayanya tentu mahal.

Chyra mengatur nafasnya yang mulai memburu "Chyra ganti baju ya..."

"Iya, aunty ke bawah gaenak tamu di tinggal" ucapnya seraya bangkit.

Chyra mengangguk, gadis itu juga bangkit dan menuju ke almarinya tangannya bergetar mengambil sebuah dress berwarna putih.

Air matanya meluruh perlahan menyusuri pipi putihnya yang kini sedikit merah padam, gadis itu menguatkan hatinya lalu pergi ke kamar mandi.

Tak ada pilihan, mungkin kali ini ia harus melindungi keluarganya, toh ia juga selalu di lindungi oleh semuanya mungkin ini waktunya untuk ia membalas kebaikan keluarganya, lagi pula gadis itu tak ingin menjadi gelandangan karena hartanya habis untuk membayar utang perusahaan keluarganya, Gardanish Company.

***

Langkah kaki Chyra menarik perhatian orang-orang yang tengah duduk di ruang tamu.

Enam orang itu menoleh diantaranya Nana, Rudy, Ragadh, dan tiga orang tamu yang mungkin mereka adalah ayah, ibu dan anak laki-laki.

Chyra tak melihat wajah siapapun, gadis itu tetap menundukkan wajah.

"Chyra, duduk sini nak !" Seru Nana Chyra hanya menurut dan duduk masih dengan kepala tertunduk.

"Cantik sekali bu Nana, ini calon menantu kita..." Perempuan yang katanya calon mertuanya itu berdecak kagum di angguki suaminya, sedangkan anak laki-lakinya itu hanya menunduk.

"Iya, ini chyra. Anak dari tuan Sigit Gardanish, pemilik perusahaan Gardanish Company" jelas Nana diangguki para tamunya itu.

Tenggorokan Chyra naik turun entah kenapa perasaannya seperti ia akan di jadikan bahan tebusan.

ya tuhan...serendah itukan aku-- batin chyra gadis itu masih bergeming memikirkan nasibnya.

"Chyra..." Panggil perempuan tadi.

Akhirnya Chyra sedikit mendongkak dan tersenyum pada perempuan berusia 35 tahun itu.

"Nama mama Lenia Fahira, salam kenal ya nak "

WORTH IT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang